Pelatih Shin Tae-yong secara resmi telah diberhentikan oleh PSSI sebagai nakhoda skuat Garuda. Pasca pemecatan tersebut, kabar-kabar miring mulai menerpa terkait keharmonisan skuat yang dipimpin oleh pria berdarah Korea Selatan tersebut.
Bahkan, dalam berbagai media, dinarasikan bahwa terjadi perpecahan skuat menjelang pertandingan melawan China di grup C babak kualifikasi Piala Dunia 2026 lalu. Dan salah satu yang menjadi bahan perbincangan panas belakangan ini adalah, keputusan STY untuk mencopot ban kapten Jay Idzes dan menyerahkannya kepada Asnawi.
Banyak pihak beranggapan, pencopotan Jay Idzes sebagai skipper Timnas Indonesia di laga melawan China lalu merupakan "sebuah hukuman" pasca sang pemain mengecewakan sang pelatih. Namun, benarkah demikian?
Terlepas dari polemik yang terjadi di tubuh Timnas Indonesia kala itu, sejatinya penyerahan ban kapten dari Jay Idzes dan memberikannya kepada Asnawi Mangkualam Bahar adalah sebuah hal yang wajar dalam dunia sepak bola.
Pasalnya, hingga akhir masa jabatan Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, kapten utama skuat Garuda adalah Asnawi Mangkualam. Sementara Jay Idzes, Jordi Amat, hingga Rizky Ridho, merupakan nama selanjutnya yang akan mengemban tugas sebagai kapten jika Asnawi tak dimainkan atau berhalangan untuk bermain.
Dan inilah yang seharusnya dipahami oleh para penggemar Timnas Indonesia. Dengan statusnya sebagai kapten utama di Timnas Indonesia, maka akan sangat wajar jika Asnawi didaulat menjadi pemimpin di lapangan, meskipun di saat yang bersamaan Jay Idzes juga bermain.
Hal ini juga pernah terjadi pada gelaran Piala AFF edisi 2010 lalu. Kala itu, kapten Timnas Indonesia adalah Bambang Pamungkas, yang menurut data dari laman transfermarkt, mulai mengemban ban kapten semenjak akhir dekade 2000an.
Namun, karena kebutuhan strategi, di mana saat itu posisi striker lebih dipercayakan kepada Christian Gonzales dan Irfan Bachdim sehingga membuat BePe lebih sering duduk di bangku cadangan, maka ban kapten pun diserahkan kepada Firman Utina.
Dan kejadian serupa seperti Timnas Indonesia ketika berhadapan dengan China beberapa waktu lalu juga pernah terjadi. Berdasarkan video unggahan kanal YouTube ASEAN United FC (6/9/2020), ban kapten kembali melingkar ke lengan Bambang Pamungkas ketika dirinya dimainkan oleh Alfred Riedl.
Seperti contoh, pada pertandingan fase penyisihan grup melawan Thailand, Firman Utina yang pada laga-laga sebelumnya selalu memakai ban kapten, menyerahkan jabatan tersebut kepada Bambang Pamungkas ketika dirinya dimainkan oleh sang pelatih.
Jadi, sekali lagi pemindahan ban kapten dari Jay Idzes kepada Asnawi Mangkualam seharusnya tak perlu dijadikan polemik. Pasalnya, hal tersebut sangat wajar terjadi di dunia sepak bola dunia, atau bahkan Timnas Indonesia di era-era sebelumnya.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Bukan Hanya di Sepak Bola, Bahrain Juga Rasakan Pembalasan Berlipat di Ajang Level Asia Ini
-
AFF Makin Tertampar! Bahkan Tim Sekelas Brunei Putuskan Tarik Bintangnya dari ASEAN All Stars
-
Berantas Mafia Sepak Bola dan Pengaturan Skor, PSSI Harusnya Tiru Langkah Sadis Vietnam!
-
Jepang Berencana Rotasi Pemain di 2 Laga Sisa, tapi Timnas Indonesia Tetap Saja Dirugikan
-
Dibandingkan Jay Idzes, Jalan Thom Haye Selamatkan Almere City Cenderung Lebih Rumit!
Artikel Terkait
-
Bukan Hanya di Sepak Bola, Bahrain Juga Rasakan Pembalasan Berlipat di Ajang Level Asia Ini
-
Persib Hampir Terpeleset, Barito Putera Sukses Unjuk Gigi di Bandung
-
Patrick Kluivert Ajojing dengan Ronaldinho dan Carles Puyol saat Indonesia Dihukum FIFA
-
Daftar Kerugian Timnas Indonesia Dihukum FIFA
-
Skandal! Timnas Indonesia vs China: Ada Pemain Terlibat Pengaturan Skor
Hobi
-
Arema FC Dapat Lisensi dari AFC, OTW Pulang Kampung ke Stadion Kanjuruhan
-
Bukan Hanya di Sepak Bola, Bahrain Juga Rasakan Pembalasan Berlipat di Ajang Level Asia Ini
-
Persib Hampir Terpeleset, Barito Putera Sukses Unjuk Gigi di Bandung
-
AFF Makin Tertampar! Bahkan Tim Sekelas Brunei Putuskan Tarik Bintangnya dari ASEAN All Stars
-
Hasil BRI Liga 1: Sananta Getarkan Gawang PSBS Biak, Persis Solo Jaga Asa
Terkini
-
5 Inspirasi Gaya Kasual Maxime Bouttier untuk Tampil Stand Out saat Hangout
-
Kita Adalah "Produk" Masa Lalu: Sebuah Renungan Lewat Buku Ambivert
-
Sinopsis Film Love in the Big City, Dibintangi Kim Go Eun dan Noh Sang Hyun
-
Tyla Ajak Pendengar Berani Ambil Kendali Hidup Lewat Single Bertajuk Push 2 Start
-
Young & Dumb Karya Avril Lavigne ft. Simple Plan: Lagu Nostalgia Bareng Sahabat