Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (The Daddies) merampungkan laga babak kedua Indonesia Masters 2025 pada Kamis (23/1) malam. Terhentinya The Daddies di babak 16 besar ini sekaligus menutup laga terakhir yang dimainkan ganda putra Indonesia ini untuk pertandingan bulutangkis internasional.
DAIHATSU Indonesia Masters 2025 sendiri merupakan HSBC BWF World Tour Super 500 yang menawarkan hadiah total sebesar US$ 475.000. Kejuaraan ini menjadi laga terakhir bagi The Daddies sebelum resmi mengakhiri karirnya di dunia bulutangkis internasional.
Sebelumnya, The Daddies telah mengumumkan pensiun sejak akhir tahun 2024 lalu. PBSI juga telah mengkonfirmasi adanya acara penghormatan sebelum laga final Indonesia Masters 2025 nanti pada Minggu (26/1) pagi di Istora Senayan GBK, Jakarta.
The Daddies melakoni pertandingan straight game melawan wakil Malaysia, Junaidi Arif/Roy King Yap dengan skor akhir 13-21 dan 14-21 selama 28 menit lamanya. Melansir dari akun media sosial resmi PBSI yaitu X @INABadminton, gemuruh haru menggema di Istora Senayan usai The Daddies menamatkan laga babak kedua Indonesia Masters pada Kamis (23/1) malam.
Setelah ini, nama The Daddies tidak akan terlihat lagi dalam laga-laga bulutangkis internasional. Keputusan untuk mengakhiri karir di dunia yang telah membesarkan namanya, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan mengantongi segudang prestasi bersama.
Resmi berpasangan sejak tahun 2012, Ahsan/Hendra pernah 3 kali menyabet gelar Juara Dunia untuk sektor ganda putra pada tahun 2013, 2015 dan 2019. Selain itu, 3 gelar World Tour Finals atau yang dulunya bernama Superseries Final di tahun 2013, 2015 dan 2019. Podium tertinggi kejuaraan HSBC World Tour kelas atas seperti Indonesia Open dan Singapore Open pun juga telah diraih oleh keduanya.
Sebelum bersama Ahsan, Hendra Setiawan juga merupakan Gold Medalist Olimpiade Beijing 2008 bersama almarhum Markis Kido. Ahsan maupun Hendra juga pernah menjadi bagian skuad Thomas Cup yang akhirnya keluar sebagai Juara pada tahun 2020 lalu.
Cetak segudang prestasi dan sering menjadi andalan Indonesia di berbagai kejuaraan BWF kelas atas, pensiunnya Ahsan/Hendra ini tentunya menjadi momen yang cukup membuat haru. Banyak penggemar bulutangkis Indonesia maupun internasional yang mengharapkan The Daddies akan melanjutkan karirnya sebagai pelatih.
Ingin jadi bagian dari kenangan manis The Daddies? Acara penghormatan ‘A Tribute to The Daddies’ dapat kamu ikuti hanya dengan membeli tiket laga final Indonesia Masters 2025. Thankyou Daddies!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
All England 2025, Peluang Tunggal Putra Sabet Gelar Juara Bertahan?
-
Mundur All England, Anthony Ginting Terancam Keluar Top 20 Dunia
-
Deretan Film Terbaik Junior Roberts, Terbaru Bareng Adhisty Zara di Jepang!
-
Pemain Kelas Atas, Viktor Axelsen Buat Kejutan di German Open 2025
-
Kesempatan Dua Turnamen Super 300, PBSI Justru Tarik Mundur Verrel/Pitha
Artikel Terkait
-
Pisah Lagi dari Fadia, Apriyani Rahayu Bakal Duet Bareng Rekan Baru
-
Jadwal Final Swiss Open 2025: Didominasi China, Ada Dua Laga Perang Saudara
-
Sosok Fajar Alfian, Pebulu Tangkis Diduga Body Shaming ke Pendemo Perempuan
-
Rekap Swiss Open 2025: Empat Wakil Indonesia Melaju ke Perempat Final
-
Tren Positif Berlanjut, Sabar/Reza Melaju ke Semifinal All England 2025
Hobi
-
Meski sang Lawan Bermain Pragmatis, Timnas U-17 Tetap Wajib Waspadai Permainan Korea Utara
-
Hadapi Korea Utara, Timnas Indonesia U-17 Harus Mampu Maksimalkan Keunggulan Serangan Balik
-
Lawan Korea Utara di Babak 8 Besar, Seharusnya Bukan Sebuah Laga yang Berat bagi Timnas U-17
-
Hadapi Korea Utara di 8 Besar AFC U-17, Timnas Indonesia Miliki 3 Alasan untuk Menangi Laga
-
Satu Langkah Lagi, Nova Arianto Bakal Samai Capaian Shin Tae-yong di Gelaran Piala Asia
Terkini
-
7 Rekomendasi Film Hitam Putih Terbaik dari Abad 21, Drama hingga Horor
-
Kabur Aja Dulu, Mengapa Hidup di Luar Negeri Kini Menjadi Solusi?
-
Ulasan Better Man, Film Biopik Visioner dengan Eksekusi yang Cerdas
-
Manuver Danantara, Jadi Penjaga Napas saat IHSG Bergejolak?
-
Review Film Cinta Laki-Laki Biasa: Romansa yang Sederhana tapi Memikat