Putaran final gelaran Piala Asia U-20 kini hanya menyisakan hitungan hari saja untuk dimulai. Laman AFC merilis, kompetisi sepak bola level usia 20 tahun di Benua Kuning ini bakal mulai digelar di China pada 12 Februari mendatang.
Para kontestan yang lolos babak kualifikasi beberapa waktu lalu pun sudah mulai bersiap. Selain berkutat pada kesiapan taktik dan strategi, para juru latih dari negara-negara peserta pun mulai mengumumkan nama-nama pemain yang akan mereka bawa di gelaran nanti.
Tak terkecuali pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri. Dalam berbagai rekam media, pelatih berdarah Sumatera Barat tersebut menyatakan bakal mengumumkan nama-nama pemain yang diangkutnya ke China pada tanggal 2 atau 3 Februari ini.
Itu artinya, pelatih yang telah memberikan empat gelar di level Asia Tenggara bagi Indonesia tersebut akan memangkas 28 pemain yang beberapa waktu lalu diikutsertakannya dalam mini turnamen Mandiri U-20 Challenge Series 2025 di Sidoarjo.
Dapat dipastikan hal ini akan menjadi sebuah keputusan yang cukup sulit bagi coach Indra. Mengingat, para pemain yang dibawanya nanti haruslah yang benar-benar memiliki kualitas agar bisa bersaing dengan kontestan lain di grup C.
Melawan tim sekelas Uzbekistan, Iran dan juga Yaman, tentunya sang pelatih tak bisa asal-asalan dalam memutuskan pemain yang akan dibawa nanti. Kekuatan para pesaing yang sudah berlevel benua, harus pula dilawan dengan kekuatan terbaik dari deretan pemain yang sudah dianalisis tim pelatih.
Menyadur laman transfermarkt, dengan komposisi saat ini yang berjumlah 28 pemain, coach Indra tentunya harus benar-benar memikirkan dengan matang lima nama yang akan dicoretnya di detik-detik terakhir ini.
Bahkan, jumlah pemain yang dicoret tersebut bisa saja bertambah jika sang pelatih memasukkan nama-nama lain yang tak dibawanya di mini turnamen beberapa hari lalu.
Hal tersebut bukan sebuah hal yang mengejutkan, karena belakangan ini santer terdengar pihak federasi tengah menggodok proses alih kewarganegaraan dua pemain berdarah Belanda yang keduanya eligible untuk Timnas Garuda Nusantara.
Kejelian dan analisis mendalam tentu sangat dibutuhkan oleh coach Indra untuk menentukan nama-nama terakhir untuk gelaran.
Karena bisa jadi, pemilihan nama yang kurang tepat dengan strategi yang diusung, bukan hanya akan membuat sang pemain menjadi penghuni tetap bangku cadangan, namun juga bakal mereduksi kekuatan Timnas Indonesia di turnamen nanti.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jika PSSI Tak Gerak Cepat, Pascal Struijk Bisa Senasib dengan Mantan Pemain AZ Alkmaar Ini!
-
Pascal Struijk dan Potensi Terganggunya Kestabilan Trio Lini Pertahanan Timnas Indonesia
-
Elkan Baggott dan Mimpi Para Penggemar Timnas Indonesia yang Bisa Diwujudkan Pascal Struijk
-
Bawa Leeds United Promosi, Ternyata Pascal Struijk Bukan Pemain Indonesia Pertama di EPL
-
Pratama Arhan, Bangkok United dan Kans Ciptakan Memori Manis pada Musim Perdananya
Artikel Terkait
-
Erick Thohir Tak Mengelak! Teka-teki Indra Sjafri Masih di PSSI Akhirnya Terungkap
-
STY Gagal, Gerald Vanenburg Bisa Sentuh Rekor Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-23?
-
Dipecat tapi Masih Dekat-dekat, PSSI Kembali Rekrut Indra Sjafri?
-
Nova Arianto, Indra Sjafri, dan Torehan Prestasi Keduanya yang Saling Berkebalikan
-
Eks Partner STY Kasih Dukungan ke Timnas Indonesia U-17 Hadapi Korut: Selamat Berjuang Coach Nova!
Hobi
-
Jika PSSI Tak Gerak Cepat, Pascal Struijk Bisa Senasib dengan Mantan Pemain AZ Alkmaar Ini!
-
Sudirman Cup 2025: Line Up Indonesia vs India, Ada Jojo dan Putri KW
-
Tak Hanya Bek Tengah, Pascal Struijk Ternyata Bisa Main di 3 Posisi Ini
-
Pascal Struijk dan Potensi Terganggunya Kestabilan Trio Lini Pertahanan Timnas Indonesia
-
Elkan Baggott dan Mimpi Para Penggemar Timnas Indonesia yang Bisa Diwujudkan Pascal Struijk
Terkini
-
Usulan Pencopotan Gibran: Ironi Nasib Wapres Kontroversial
-
Review Film Outside The Wire, Konsep Futuristik Elit tapi Eksekusi Rumit
-
Dies Natalis UAJY ke-60: Lomba Dongeng Bahasa Indonesia Jadi Jembatan Budaya Mahasiswa Internasional
-
Ulasan Novel Resist Your Charm: Dilema Antara Cinta dan Keluarga
-
Orang Tua dan Guru: Dua Pilar Pendidikan yang Sering Tak Searah