Indra Sjafri kini menjadi sorotan dari publik sepakbola nasional usai gagal membawa timnas Indonesia U-20 melaju ke babak perempat final Piala Asia U-20 2025. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), pelatih berusia 62 tahun tersebut hanya mampu membawa timnas Indonesia menempati peringkat ke-3 klasemen akhir grup C dengan raihan 1 poin dari hasil menelan 2 kekalahan dan 1 kali bermain imbang.
Sontak, kondisi ini membuat PSSI akan melakukan evaluasi kepada Indra Sjafri dan kemungkinan besar akan menghentikan posisi mantan pelatih timnas Indonesia U-22 tersebut dari kursi kepelatihan timnas Indonesia U-20. Selain itu, ada 2 hal yang tentunya bisa membuat Indra Sjafri layak dipecat dari kursi kepelatihan timnas Indonesia U-20.
1. Taktik Terlalu Monoton dan Kuno
Indra Sjafri dikenal sebagai pelatih yang menerapkan pola strategi serangan dengan bertumpu di sektor sayap. Melansir dari beberapa sumber di laman suara.com, strategi ini dikenal dengan nama “Pepepa” (pendek-pendek panjang). Strategi inilah yang juga sukses membawa timnas Indonesia U-19 meraih gelar juara di ajang AFF Cup U-19 2013 lalu.
Namun, taktik ini dianggap sudah kuno dan terlalu monoton saat dipergunakan di ajang Piala Asia U-20 2025 kemarin. Lawan dengan mudah mematahkan serangan timnas Indonesia dari sektor sayap karena terlalu sering menumpukan serangan di sektor tersebut. Tentunya hal ini akan cukup buruk jika pakem seperti ini dibiarkan terlalu lama.
2. Pemilihan Pemain yang Terkesan Apa Adanya
Sebelum gelaran Piala Asia U-20 2025 kali ini, Indra Sjafri sudah mempersiapkan skuadnya jauh-jauh sejak tahun 2024 silam. Bahkan, untuk komposisi pemain, dirinya juga menyeleksi langsung selama beberapa bulan dari berbagai mini turnamen. Namun, hal ini ternyata masih dianggap tak membuahkan hasil dan justru adanya anggapan Indra Sjafri sangat menyia-nyiakan talenta pemain yang ada.
Pasalnya, beberapa pemain yang dianggap layak bermain di timnas Indonesia di ajang Piala Asia U-20 2025 seperti Amar Brkic dan Meshaal Hamzah tak dimasukkan ke dalam skuad utama. Selain itu, Indra Sjafri juga tak melirik para pemain diaspora di luar negeri dan hanya mengambil 3 pemain saja yang merumput di kompetisi luar. Kondisi ini kian memunculkan anggapan dirinya tak begitu menyukai pemain luar dan hanya terpaku pada talenta lokal saja.
Nah, itulah 2 hal yang bisa buat Indra Sjafri layak dipecat dari kursi kepelatihan timnas Indonesia U-20.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Soroti Timnas U-23, Pelatih Legendaris Ini Singgung Usia Para Pemain
-
Gerald Vanenburg Coret Pemain Persib dari Timnas U-23, Nama Diaspora Masuk?
-
Media Italia Bongkar Masa Depan Jay Idzes Bersama AC Venezia, Seperti Apa?
-
Patrick Kluivert Nilai Lini Depan Buruk, Dua Nama Ini Bisa Jadi Solusi Timnas Indonesia
-
Panggil Jens Raven, Gerald Vanenburg Ingin Maksimalkan Potensi Sang Pemain?
Artikel Terkait
-
Pelatih FC Twente: Terlalu Banyak untuk Mees Hilgers
-
Promosi ke Liga 1 Musim Depan, Pemain Timnas Indonesia Gabung Bhayangkara FC
-
Alasan Mulia di Balik Akun Timnas Indonesia Tak Pernah Upload Hasil Pertandingan saat Kalah
-
Denny Landzaat: Jersey Timnas Indonesia Putih Seperti Real Madrid
-
Siapa Noah Adnan? Pemain Keturunan yang Ayahnya Masih Pegang Paspor Indonesia
Hobi
-
Soroti Timnas U-23, Pelatih Legendaris Ini Singgung Usia Para Pemain
-
Latih China, Sebuah Jalan bagi Shin Tae-yong untuk Beri Pelajaran kepada Persepakbolaan Indonesia
-
Gerald Vanenburg Coret Pemain Persib dari Timnas U-23, Nama Diaspora Masuk?
-
PSSI Raih Gold FIFA Forward, Bukti Nyata Transformasi Sepak Bola Indonesia?
-
Bertarung di Ronde Keempat, Kekhawatiran Timnas Indonesia Kini Bukan Lagi tentang Komposisi Pemain!
Terkini
-
Menepi ke Sunyi: Tahura dan Seni Melambat di Tengah Dunia yang Bergegas
-
Marissa Anita Sosialita yang Mulai Gila? Netflix Hadirkan A Normal Woman!
-
Mengintip Pesona Pantai Kempala, Destinasi Favorit Para Peziarah!
-
Mulai Rp 1,4 Juta, Ini Daftar Harga Tiket Konser NCT Dream di Jakarta
-
4 Kombinasi Serum Salicylic Acid dan Niacinamide Ampuh Atasi Jerawat Mendem