Sebuah akhir perjalanan yang manis dituliskan oleh Timnas Australia U-20. The Young Socceroos yang sukses melaju ke partai final gelaran Piala Asia U-20 di China, berhasil mengakhiri kampanye mereka dengan kemenangan atas sang lawan, sekaligus menggenggam gelar juara untuk kali pertama.
Menyadur informasi yang dirilis oleh laman AFC, Australia yang berjumpa dengan Arab Saudi di partai puncak gelaran, harus bertarung alot dengan sang lawan.
Bertanding di Bao'an Stadium, Shenzhen China, Australia yang unggul terlebih dahulu di menit ke-24 melalui Louis Agosti, harus melanjutkan laga hingga babak adu penalti setelah sang lawan menyamakan kedudukan di menit ke-42+2 dan memaksakan hasil imbang hingga perpanjangan waktu berakhir.
Beruntungnya, mental bertarung para pemain Australia tak goyah dan mereka sukses mengakhiri pertandingan dengan skor 5-4 (6-5) melalui adu tos-tosan, sekaligus menahbiskan diri mereka menjadi kampiun gelaran edisi kali ini.
Kesuksesan The Young Socceroos di level benua ini sejatinya menjadi sebuah momen yang menyesakkan bagi tim-tim Asia Tenggara lainnya, terutama Indonesia.
Pasalnya, di turnamen terakhir yang dijalani oleh keduanya yakni Piala AFF U-19, Australia secara pencapaian masih berada di bawah Indonesia.
Menyadur laman aseanfootball.org, Australia dan Indonesia yang pada pertengahan tahun 2024 lalu sama-sama menjadi kontestan di gelaran Piala AFF U-19, menuai hasil yang bertolak belakang dengan turnamen ini.
Indonesia yang berstatus sebagai tuan rumah, kala itu berhasil keluar sebagai kampiun selepas menghajar Thailand dengan skor tipis 1-0, sementara Australia hanya sampai di peringkat tiga besar turnamen saja.
Namun, di pentas yang lebih tinggi level benua ini, Australia dan Indonesia mendapatkan capaian yang berbeda. Australia yang terus berbenah pasca hasil minor di Piala AFF U-19 lalu, sukses meningkatkan capaian di China ini.
Sementara Indonesia yang keluar sebagai juara di turnamen regional tahun lalu, justru terpuruk dan pulang cepat karena tersingkir di fase penyisihan grup.
Dengan hasil ini, tentunya Timnas Indonesia harus belajar banyak. Karena sebuah pertanyaan template pastinya langsung menghampiri di benak setiap penggemar sepak bola Asia Tenggara.
Jika Australia yang hanya finish di peringkat ketiga gelaran Piala AFF U-19 saja bisa menjadi juara di level benua, mengapa Indonesia yang menjadi tim terbaik gelaran tak bisa melakukan itu? Tentunya ada sesuatu yang salah bukan?
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
-
Piala Asia U-17 dan Potensi Terjadinya Perang Saudara di Puncak Perhelatan
-
Media Malaysia Susun 11 Pemain untuk Lawan MU, Siapa yang Menjadi Wakil Indonesia?
Artikel Terkait
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Blak-blakan! Sandy Walsh Ngaku Beruntung Bela Timnas Indonesia Sejak Awal
-
Asnawi Mangkualam dan Muhammad Ferarri Gabung ke ASEAN All Stars, PSSI Kasih Jawaban Ngambang
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
Hobi
-
Blak-blakan! Sandy Walsh Ngaku Beruntung Bela Timnas Indonesia Sejak Awal
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Demi Piala Dunia U-17, PSSI Harus Pertimbangkan Menambah Pemain Keturunan
Terkini
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
Tantang Diri Sendiri, Kai EXO Usung Banyak Genre di Album Baru Wait on Me
-
Park Bo Young Ambil Peran Ganda dalam Drama Baru, Visualnya Bikin Pangling
-
Resmi Bersaing, Jumbo dan Pabrik Gula Kini Selisih 500 Ribu Penonton
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak