Penampilan Fabio Quartararo dan Yamaha dalam dua seri perdana MotoGP 2025 ini mungkin agak meleset dari harapan penggemar. Di seri Thailand lalu, Quartararo finis di P7 pada sesi sprint dan P15 di sesi balap utama.
GP Argentina pun tak jauh berbeda, pembalap asal Prancis ini harus legowo finis di P10 pada sesi sprint race dan P14 di main race. Menurut Quartararo, kecepatan saat balapan menjadi kendala serius yang menyebabkan dia tidak bisa finis lebih depan.
Dengan hasil ini, tak heran dia menggambarkan balapan di Termas kemarin hanya sebagai balapan yang 'dapat diterima.
"Tidak, bagi saya tidak ada yang positif. Kecepatan satu putaran saat kualifikasi mungkin dapat diterima karena kami hanya tertinggal sepersepuluh setengah dari barisan terdepan. Namun, dalam hal kecepatan balapan, ini adalah bencana. Mari kita lihat apakah kami bisa tampil lebih baik di balapan berikutnya," ujar Quartararo, dilansir dari laman Crash.
Apa yang didapat Quartararo dan Yamaha ini tentu bukan sesuatu yang diinginkan oleh penggemar, mengingat hasil impresif yang mereka tunjukkan dalam tes pramusim beberapa waktu lalu.
Diketahui, Fabio Quartararo sempat memuncaki hasil tes pramusim hari pertama di Sepang, kemudian P2 di hari kedua, dan P3 di hari ketiga.
Kendati meraih hasil yang positif di awal musim, Quartararo juga sudah mengungkapkan bahwa dia tidak ingin berharap apa-apa karena pertunjukan yang sebenarnya belum dimulai. Fokusnya dan tim adalah terus melakukan perbaikan dan pengembangan pada motor.
Lebih lanjut, juara dunia MotoGP 2021 ini pun juga tidak ingin menaruh harapan atau menetapkan target apapun untuk seri berikutnya yang akan dilaksanakan di Amerika.
"Setiap kali saya mengharapkan sesuatu, yang terjadi justru sebaliknya. Jadi, saya lebih suka tidak mengharapkan apapun," imbuhnya.
Lantas, bisakah Yamaha mengulang kesuksesannya di awal musim lalu pada seri-seri yang akan datang? Atau mereka akan tertinggal dari Honda yang baru-baru ini berhasil menunjukkan performa yang ciamik saat balapan? Mari kita saksikan penampilan mereka di seri ketiga MotoGP 2025 yang akan dilaksanakan di Circuit of The Americas, Austin.
Profil Fabio Quartararo
Fabio Quartararo adalah pembalap MotoGP asal Prancis yang dikenal sebagai salah satu talenta muda terbaik dalam ajang balap motor. Lahir pada 20 April 1999 di Nice, Prancis, Quartararo mulai berkarier di dunia balap sejak usia dini dan mencatatkan namanya sebagai pembalap muda berbakat.
Ia debut di MotoGP pada 2019 bersama tim Yamaha Petronas SRT, di mana ia langsung mencuri perhatian dengan performa impresif, mengamankan podium pada beberapa balapan pertama.
Pada 2021, Quartararo bergabung dengan tim pabrikan Yamaha dan berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP pertamanya. Ia menjadi pembalap pertama asal Prancis yang meraih gelar juara dunia MotoGP sejak legenda balap Jean-Louis Tournadre pada 1954.
Quartararo dikenal dengan gaya balap yang agresif, namun cerdas, serta kemampuan luar biasa dalam mengelola kecepatan dan strategi balapan.
Kecepatan dan ketenangannya di trek membuat Quartararo sangat konsisten, meskipun menghadapi persaingan ketat dari pembalap-pembalap senior. Ia memiliki kemampuan luar biasa dalam memaksimalkan potensi motor Yamaha, yang terkenal dengan performa stabil dan kekuatan akselerasi.
Quartararo juga dikenal memiliki mentalitas juara yang kuat, serta sikap rendah hati dan profesionalisme tinggi di luar trek. Dengan prestasi gemilangnya dan potensi besar di masa depan, Quartararo diprediksi akan terus menjadi salah satu pembalap top dalam dunia MotoGP.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Start MotoGP Amerika 2025 Berbuntut Panjang, Komisi Grand Prix Ubah Aturan
-
Tenang Walau Kalah dari Marc Marquez, Alex Marquez Ingat Kisah Dovizioso
-
Jadi Pembalap Cadangan di Alpine, Jack Doohan: Ini Sulit, Saya Mau Balapan
-
Sah! FIM Izinkan Pembalap MotoGP yang Absen untuk Lakukan Latihan Bebas
-
Yamaha Garang Lagi, CEO Ducati Ingatkan Jika Rival Semakin Mengejar
Artikel Terkait
-
Yamaha Berharap Revisi TKDN Permudah Pemasaran Model Global di Dalam Negeri
-
Wajah Baru Yamaha FSS Bali, Premium Marketing untuk Manjakan Konsumen
-
Start MotoGP Amerika 2025 Berbuntut Panjang, Komisi Grand Prix Ubah Aturan
-
Tenang Walau Kalah dari Marc Marquez, Alex Marquez Ingat Kisah Dovizioso
-
Seharga XMAX, Mesin Sekelas Vario: Pesona Yamaha Zuma yang Menggebrak Pasar Global
Hobi
-
Berantas Mafia Sepak Bola dan Pengaturan Skor, PSSI Harusnya Tiru Langkah Sadis Vietnam!
-
Shayne Pattynama: Pasang-surut Kariernya di Klub dan di Timnas Indonesia
-
Jepang Berencana Rotasi Pemain di 2 Laga Sisa, tapi Timnas Indonesia Tetap Saja Dirugikan
-
Raih Gelar Juara Liga 1, Ini 3 Pemain Persib Bandung yang Layak Dipanggil ke Timnas
-
Dibandingkan Jay Idzes, Jalan Thom Haye Selamatkan Almere City Cenderung Lebih Rumit!
Terkini
-
Review Film Il Mare, Kisah Romansa Lintas Waktu yang Bikin Baper
-
RIIZE Ungkap Harapan Masa Depan di Lagu Terbaru Bertajuk 'Another Life'
-
Review Film A Nice Indian Boy: Romantis, Realistis, dan Rekatable
-
The First Night With The Duke Rilis Poster Perdana, Siap Bikin Baper?
-
Cinta yang Tak Direncanakan: Pelajaran dari Cahaya Bintang Tareem