Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Rana Fayola R.
Nova Arianto, pelatih Timnas Indonesia U-17. (Instagram/novaarianto30)

Perjalanan Timnas Indonesia di Piala Asia U-17 2025 berakhir saat babak perempat final. Kekalahan dengan skor 0-6 atas Korea Utara sudah lebih dari cukup untuk membuat Garuda Muda harus pulang kembali ke tanah air.

Pertandingan ini berlangsung hari Senin (14/4/2025) malam di Stadion King Abdullah Sport City Hall, Jeddah. Seluruh gol Korea Utara Chollima dicatatkan oleh Choe Song Hun, Kim Yu Jin, Ri Kyong Bong, Kim Tae Guk, Ri Kang Rim, dan Park Ju Won.

Kekalahan tersebut merupakan kekalahan pertama dan terakhir bagi Garuda Muda. Lantaran tiga laga di fase Grup C sebelumnya berhasil disapu bersih dengan kemenangan. Walau gagal mencapai semifinal, pelatih Nova Arianto tetap menyampaikan apresiasi kepada para pemainnya yang dinilai mengalami kemajuan selama bertempur di ajang bergengsi itu.

Secara garis besarnya saya bisa melihat mental pemain sangat luar biasa, ya. Walaupun secara permainan atau pengambilan keputusan di lapangan kami masih banyak yang harus diperbaiki, dan itu menjadi pekerjaan rumah kami untuk lima bulan ke depan,” papar Nova, sebagaimana mengutip laporan Antara News, Selasa (15/4/2025).

Diketahui bahwa pasukan Merah Putih akan berkompetisi dalam Piala Dunia U-17. Namun menurut Nova, persiapan yang dilakukan bukan hanya sekadar memperbaiki atau memperkokoh mentalitas semata.

Tetapi secara skill individu mereka itu juga harus kami tingkatkan. Dan harapannya pemain bisa lebih siap dan pemain harus bisa lebih bekerja keras,” imbuhnya.

Siap Laporkan Hasil Evaluasi Kepada PSSI

Pasca hasil minor lawan Korea Utara, Nova Arianto juga memastikan pihaknya bakal menggelar evaluasi mendalam dan membuat peta jalan menuju Piala Dunia U-17. Kemudian hal tersebut bakal disampaikan kepada PSSI selaku federasi.

Kami melakukan evaluasi, evaluasinya akan kami laporkan kepada PSSI. Setelah itu kami akan mencoba membuat road map rencana menuju Piala Dunia (U-17). Ya kita akan lihat road map-nya seperti apa dan kami sampaikan kepada PSSI,” jelas mantan pemain Persib Bandung tersebut.

Lebih jauh, ia berharap ke depannya dapat mempersiapkan diri dengan maksimal dan pemain bisa semakin siap berkompetisi di Piala Dunia U-17. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sendiri ingin mengawal persiapan Timnas Indonesia U-17 sematang mungkin.

Erick mengakui bahwa persaingan di babak delapan besar Piala Asia kemarin cukup berat. Ini berkaca pada bagaimana Jepang ditaklukkan Arab Saudi melalui adu tos-tosan, lalu juga munculnya Uzbekistan sebagai kekuatan baru yang tampil konsisten di level junior maupun senior.

Model pembinaan berkelanjutan seperti itulah yang harus kita temukan agar bisa seperti Jepang, Korsel, dan kini Uzbekistan,” ujarnya.

Para pemain hingga pelatih Timnas Indonesia U-17 diminta pulang ke tanah air dengan kepala tegak. Pasalnya mereka telah berkompetisi dengan baik, bahkan juga mengamankan tiket ke panggung Piala Dunia U-17. Pesan berharga turut diberikan kepada para suporter.

Jangan hukum mereka karena kalah. Mereka anak-anak muda dan jalan mereka masih panjang. Terlebih mereka mencetak prestasi bagus loh. Luar biasa! Dan harus dihargai sebagai pencapaian pribadi yang tinggi. Apalagi beberapa pemain berasal dari keluarga yang sederhana dan menjalani hidup yang pas-pasan. Ini perjuangan besar mereka sebagai pribadi dan orang tuanya agar bisa menjadi pemain nasional,” urai Menteri BUMN tersebut.

Terakhir, ia menegaskan bahwa federasi akan terus membina pemain-pemain muda hingga bisa konsisten meraih prestasi di level masing-masing. Apalagi di ajang lain, seperti Olimpiade yang batasan usia harus di bawah 23 tahun dan kuota pesertanya berkurang dari 16 tim negara menjadi 12 tim.

Indonesia dinilai harus bersiap lebih awal, lebih lama, dan lebih selektif.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rana Fayola R.