Hingar bingar kedatangan klub raksasa Liga Primer Inggris, Manchester United ternyata tak begitu terasa di Asia Tenggara. Meskipun klub berjuluk si Iblis Merah tersebut diagendakan bakal bertarung melawan tim ASEAN All Stars di Kuala Lumpur pada 28 Mei mendatang, namun kedatangannya kali ini seperti terasa tak begitu istimuewa.
Padahal, jika dibandingkan dengan lawatan-lawatan sebelumnya ke benua Asia, pada kunjungan kali ini mereka akan "bersentuhan" langsung dengan persepakbolaan Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh duo pemain belakang Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar dan Muhammad Ferrri.
Namun demikian, meskipun telah berupaya untuk "melibatkan" Indonesia melalui kedua penggawa skuat Garuda tersebut, animo masyarakat untuk menyambut kedatangan salah satu klub terbaik di dunia itu seolah masih minim dan tanpa gairah.
Perubahan atensi masyarakat Indonesia terhadap kedatangan Manchester United ke Asia Tenggara ini sendiri kemungkinan besar karena adanya pergeseran nilai yang terjadi pada klub Manchester Merah tersebut di mata para penggemar Timnas Indonesia.
Hal ini tentunya berkaitan erat dengan adanya dinamika yang terjadi di persepakbolaan nasional, terutama Timnas Indonesia yang makin ke sini semakin meningkat kualitas para pemainnya.
Mungkin, beberapa tahun yang lalu, jika ada pemain Indonesia yang berlaga melawan tim-tim besar dunia, hal tersebut akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri karena memang sangat jarang kesempatan tersebut didapatkan.
Namun, tidak demikian untuk saat ini. Bagi para pendukung Timnas Indonesia sekarang, melawan tim-tim besar dunia adalah sebuah hal yang semakin dianggap biasa.
Jangankan melawan Manchester United, para penggemar Timnas Indonesia bahkan sudah menyaksikan langsung pertarungan para pemain kesayangan mereka ketika melawan Argentina yang berstatus juara dunia!
Jadi, sekali lagi, bagi para penggemar Timnas Indonesia saat ini, melihat pemain kesayangan mereka bertanding melawan tim-tim mapan dunia ataupun pemain-pemain kelas wahid dunia, bukanlah sebuah hal yang aneh lagi.
Terlebih lagi, para pendukung Timnas Indonesia juga sudah pernah menyaksikan salah satu pemain kesayangan mereka melawan Manchester United.
Karena seperti yang telah kita ketahui bersama, para pemain Timns Indonesia yang kini tengah abroad di benua Eropa, beberapa kali bertarung melawan tim dengan level yang sama dengan The Red Devils ini.
Seperti contoh, sepertimana menyadur laman match report transfermarkt, Mees Hilgers yang kini memperkuat FC Twente, pernah menjadi bagian dari klub Belanda tersebut saat menghadapi Manchester United di pentas Piala UEFA pada babak grup bulan September lalu.
Pun demikian dengan Kevin Diks. Pemain belakang yang kini memperkuat FC Copenhagen tersebut juga pernah bertarung bersama klubnya melawan tim sekelas Chelsea yang relatif sepadan dengan MU beberapa waktu lalu.
Belum lagi Jay Idzes yang kini mentas di Liga Italia Serie A. Pemain yang juga menjadi kapten Timnas Indonesia tersebut bahkan sudah mencicipi para pemain berkelas dari klub-klub mapan benua Eropa yang berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Italia.
Tim-tim sekelas Juventus, Inter Milan, AC Milan, Lazio dan klub-klub lain yang dijubeli para pemain kelas dunia, sudah pernah dia hadapi bersama Venezia.
Sehingga, untuk saat ini, melihat pemain Timnas Indonesia bertanding melawan klub top Eropa atau dalam hal ini Manchester United, sudah tak semenarik seperti dulu lagi.
Maka tak mengherankan jika pada akhirnya mereka beranggapan, Manchester United ini tak seistimewa dulu, ketika para pemain Timnas Indonesia masih sangat jarang mendapatkan kesempatan untuk bisa berhadapan dengan klub selevel mereka.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Kegagalan Gerald Vanenburg Bersama Timnas U-23 dan Alarm Bahaya bagi Timnas Indonesia Senior
-
Dipinjamkan ke AS Trencin, Baiknya Marceng Belajar dari Perjalanan Calvin Verdonk
-
Pilih Pemain Sendiri, Gerald Vanenburg Terkesan Lempar Kesalahan Pasca Raih Kegagalan
-
Mirisnya Nasib para Pelatih Asal Belanda, Sampai Kapan Mereka Dibandingkan dengan STY?
Artikel Terkait
-
Rafael Struick Tenggelam, 3 Pemain Keturunan Indonesia Bisa Jadi Pengganti
-
Rafael Struick Ditendang vs Adelaide United, Brisbane Roar Kini Diamuk Netizen Indonesia
-
Jay Idzes: Bukan Urusan Orang Lain!
-
Eliano Reijnders Dikabarkan Gabung Klub Selangor FC, Ini 3 Kerugiannya!
-
3 Pemain Timnas Indonesia yang Berpotensi Main di Kompetisi Eropa pada Musim Depan
Hobi
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Futsal Pakai Musik, Bikin Main Makin Asyik!
-
Mengulik Sejarah Perkembangan Futsal di Indonesia
-
Rizky Ridho Ngamuk? Strategi Diving Bali United Kacaukan Skenario Persija Jakarta
Terkini
-
Ulasan Novel Mean Streak: Keberanian Memilih Jalan Hidup Sendiri
-
Daniel Craig akan Terus Main di Seri Knives Out, Asal Syarat Ini Dipenuhi
-
Sakura dalam Pelukan: Hangatnya Cinta Ayah yang Jarang Diceritakan
-
Ulasan Novel Petjah: Benang Takdir yang Membuka Luka di Masa Lalu
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh