Klub yang dibela oleh kapten Timnas Indonesia Jay Idzes, Venezia saat ini tengah berada dalam posisi yang terjepit. Menyadur laman data legaseriea.it, hingga berarkhirnya giornata ke-33, klub asal kota seribu kanal tersebut masih tersangkut di posisi ke-18 klasemen sementara.
Dengan modal 25 poin saat ini, Venezia harus berjuang ekstra keras untuk tetap aman dari zona degradasi, sekaligus menghindari kejaran Empoli dan Monza yang saat ini berada di bawah mereka.
Sebagai pemain yang dibesarkan namanya oleh Venezia, tentunya Jay Idzes memiliki sebuah hutang moral kepada klub. Terlebih lagi, dengan jabatannya saat ini sebagai kapten kesebelasan, Jay Idzes tentunya memiliki beban moral tersendiri untuk bisa mengentaskannya dari jurang degradasi.
Sebuah situasi yang sejatinya tak begitu pelik, namun menjadi penuh dilema ketika Jay Idzes harus mempertarungkan antara loyalitasnya sebagai pemain yang dibesarkan oleh Venezia, dengan impiannya untuk bisa memperkuat klub yang secara reputasi memiliki nama yang lebih besar.
Situasi pelik itu sendiri dimulai ketika belakangan ini santer beredar kabar bahwa dirinya tengah menjadi target buruan klub-klub top Serie A maupun Eropa.
Setelah Juventus beberapa waktu lalu mendapatkan kegagalan saat mencoba untuk mendekatinya, kali ini tim sekelas Inter Milan, AC Milan, Bologna hingga Torino yang merupakan rival sekota Juventus, dikabarkan tengah memantau Jay Idzes dan berharap sang pemain musim depan berkenan untuk memperkuat lini pertahanan mereka.
Jay Idzes sendiri pun beberapa waktu lalu sudah menjawab dengan tegas terkait kesiapannya untuk memperkuat klub lain. Sepertimana dilansir laman Suara.com (22/4/2025), pemain berusia 24 tahun tersebut menyatakan bahwa dia sepenuhnya siap untuk bermain di klub yang lebih top.
Mungkin, jika nantinya Venezia benar-benar berhasil lepas dari degradasi ke Liga Italia Serie B, Jay Idzes tak memiliki beban yang begitu besar ketika harus mewujudkan impiannya tersebut.
Namun, situasi menjadi rumit jika nantinya Venezia terdegradasi, dan harus kembali bertarung di kasta kedua kompetisi sepak bola Italia.
Akan sangat mencuri perhatian semisal nantinya Jay Idzes tiba-tiba berpindah klub ketika Venezia harus turun kasta. Karena pastinya akan ada suara-suara miring yang tertuju padanya, termasuk label pemain yang tidak loyal kepada klub.
Meskipun dari kaca mata profesionalisme perpindahan Jay Idzes ke klub lain saat Venezia terdegradasi tidaklah suatu hal yang perlu dipermasalahkan, namun dari sisi Venezia dan para pendukungnya, tindakan tersebut tentu bukanlah suatu hal yang etis untuk dilakukan.
Bagaimana mungkin, seorang pemain yang berlabel kapten tim, justru memilih untuk meninggalkan klubnya yang sedang karam dan memilih pelabuhan baru untuk melanjutkan kehidupannya?
Tentu, dari kaca mata loyalitas, hal tersebut sangat tidak bisa diterima bukan? Terlebih lagi, di liga Italia sendiri juga terpatri kisah loyal seorang Alessandro Del Piero, yang menolak tawaran pundi-pundi kekayaan dari klub seantero Eropa demi bisa tetap membersamai Juventus yang harus turun ke Serie B pada tahun 2007 lalu.
Tentunya kisah tersebut akan diungkit oleh mereka yang tak terima dengan kepindahan Idzes, apa lagi keduanya juga berstatus sama, yakni sebagai kapten kesebelasan.
Mungkin jalan terbaik untuk Idzes adalah, dirinya berusaha sekuat tenaga untuk tetap menjaga Venezia tetap bertahan di Serie A.
Dengan lima pertandingan tersisa, kans Jay Idzes dan rekan-rekannya untuk membawa Venezia bertahan di kasta ini masih ada, meskipun tentunya sangat tak mudah untuk diwujudkan.
Dengan kondisi Venezia masih bertahan di Serie A, nantinya ketika Jay Idzes pada akhirnya memutuskan untuk hijrah mewujudkan mimpinya bermain di klub top Eropa, dirinya tak akan memiliki beban moral besar terhadap tim yang membesarkan namanya tersebut, dan label pengkhianat pun akan serta merta menjauh darinya.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kevin Diks Cedera, Bukan Perkara Mudah untuk Menggantikan Posisinya di Timnas Indonesia
-
Bhayangkara FC Ambisius Bangun Kekuatan, Para Pemain Diaspora Jangan Terburu-buru Tergoda!
-
Uniknya Thailand, Ubah-Ubah Aturan Demi Bisa Kembalikan Medali Emas Sepak Bola SEA Games
-
Terjadi Lagi! Setelah Batasi Usia, Thailand Kini Berencana Ubah Format Sepak Bola SEA Games
-
Makin Ditepikan di Brisbane, Rafael Struick Jangan Pernah Berpikir untuk Hijrah ke Liga Indonesia!
Artikel Terkait
-
Venezia di Ambang Degradasi, Waktunya Jay Idzes untuk Realisasikan Mimpi Bermain di Klub Besar?
-
Jay Idzes Tegaskan Tekad Hindarkan Venezia dari Degradasi
-
Bagi Penggemar Timnas Indonesia, Manchester United Mungkin Sudah Tak Seistimewa Dulu Lagi
-
Jay Idzes: Bukan Urusan Orang Lain!
-
4 Pemain Timnas Indonesia yang Pernah Berseragam Go Ahead Eagles
Hobi
-
Kevin Diks Cedera, Bukan Perkara Mudah untuk Menggantikan Posisinya di Timnas Indonesia
-
Bhayangkara FC Ambisius Bangun Kekuatan, Para Pemain Diaspora Jangan Terburu-buru Tergoda!
-
Banyak Dipertanyakan Publik, Exco PSSI Bongkar Alasan Djenna de Jong Batal Dinaturalisasi
-
Faisal Halim Komentari Kans Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Malaysia Iri?
-
Carlos Pena Soroti Magis Pakansari, Tak Menyesal Persija Didepak dari JIS?
Terkini
-
Seohyun SNSD Keluar dari Agensi Namoo Actors Usai Bernaung Sejak 2019
-
Sinopsis Kesari Chapter 2, Film Terbaru Akshay Kumar dan Ananya Panday
-
Terbaru Ada Jumbo, Intip 5 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
-
8 Bulan Vakum, KATSEYE Siap Comeback dengan Single Baru Bertajuk Gnarly
-
Film Korea Big Deal Rilis Poster Karakter Menjelang Tayang pada 3 Juni