Pemain berdarah Indonesia yang kini bermain di divisi Championship, Pascal Struijk belakangan ini namanya kembali menguar di kalangan para pencinta sepak bola nasional.
Hal tersebut tak lepas dari kabar yang menyebutkan dirinya kembali masuk list pemain yang akan menjalani proses alih kewarganegaraan guna memperkuat Timnas Indonesia.
Meskipun belum terkonfirmasi kepastian proses alih kewarganegaraan yang akan dilakoninya, namun banyak kalangan memprediksi hal itu hanya tinggal menunggu waktu saja untuk menjadi realita.
Dengan track-recordnya yang memukau bersama Leeds United, tentunya mendapatkan Pascal Struijk akan menjadi sebuah hal yang sangat menguntungkan bagi Timnas Indonesia dan ekosistem persepakbolaan negeri ini.
Dengan statusnya sebagai pemain utama di Leeds United, dan status klub yang kini sudah dipastikan promosi ke English Premiere League yang merupakan kasta tertinggi kompetisi sepak bola di negeri Raja Charles, membuat Struijk digadang-gadang bakal menjadi pemecah rekor terkait status sebagai pemain Indonesia pertama yang bakal bermain di EPL.
Bahkan, laman Suara.com (24/4/2025) menuliskan, seandainya nanti Pascal Struijk resmi menjadi warga negara Indonesia, maka dirinya akan menjadi pemain tanah air pertama yang berkompetisi di Liga Primer Inggris.
Sebuah statemen yang sejatinya tak benar-benar tepat, karena sejatinya sebelum Pascal Struijk, sudah ada pemain lain dari Indonesia yang bermain di liga yang dihuni oleh klub-klub terkenal di dunia tersebut.
Berdasarkan rilisan laman premierleague.com, sejatinya sudah ada satu pemain Indonesia yang tercatat secara resmi berkiprah di liga ini. Dia adalah Jordi Amat, pemain belakang Pasukan Merah Putih yang kini memperkuat klub Malaysia, Johor Darul Takzim.
Berdasarkan informasi dari laman tersebut, Jordi Amat secara sah dan resmi dicatat oleh pihak EPL sebagai pemain dari Indonesia, meskipun saat itu dirinya berstatus sebagai warga negara Spanyol.
Namun karena saat ini sang pemain telah menyandang status kewarganegaraan sebagai WNI, maka pihak EPL pun pada akhirnya mengubah status sang pemain dari semula warga negara Spanyol menjadi warga negara Indonesia.
Meskipun tak begitu mentereng saat berkiprah di Liga Primer Inggris, Jordi Amat sendiri bukanlah pemain yang "numpang lewat" di salah satu kompetisi sepak bola terbaik dunia tersebut.
Selama kurang lebih lima musim membela Swansea City, mulai dari musim 2013/2014 hingga 2017/2018, pemain yang kini berusia 33 tahun tersebut secara total telah bermain sebanyak 52 pertandingan, dan membantu timnya mencatatkan lima cleansheet.
Secara statistik, Jordi Amat pun bermain cukup apik bersama Swansea kala itu. Hal yang paling terlihat tentu saja terkait kemampuan tekel sang pemain.
Dalam 52 laga berujung 21 kemenangan bersama timnya saat itu, Jordi Amat mencatatkan tekel sukses di angka 70 persen. Itu artinya, dari setiap 10 tekel yang dilakukan, maka Jordi berhasil melakukannya dengan baik sebanyak 7 tekel.
Namun, yang membedakan antara Jordi Amat dan Pascal Struijk dalam catatan EPL adalah, jika Jordi Amat bermain di EPL dengan status sebagai pemain Spanyol dan baru diakui sebagai pemain Indonesia setelah dirinya tak lagi aktif bermain, maka Pascal Struijk berpotensi untuk mencatatkan namanya sebagai pemain pertama Indonesia di EPL, ketika dirinya masih aktif bermain.
Tapi tentunya dengan syarat, setelah pemain berusia 25 tahun tersebut beralih kewarganegaraan ya!
Kita doakan semoga saja ada titik temu dan kejelasan terkait perpindahan kewarganegaraan salah satu bek tangguh milik Leeds United ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Pratama Arhan, Bangkok United dan Kans Ciptakan Memori Manis pada Musim Perdananya
-
Dilepas JDT, Ini 2 Alasan Jordi Amat Harus Terima Pinangan Klub Liga 1 Indonesia
-
Jika Sandy Walsh Saja Ditepikan, Sudah Pasti Liga Jepang Tak Ramah kepada Pemain Indonesia
-
Sandy Walsh, Yokohama F. Marinos dan Teguran Keras Semesta Melalui Al-Nassr
-
Babak 8 Besar ACL Elite, dan Hilangnya Tuah Sandy Walsh bagi Yokohama F. Marinos
Artikel Terkait
-
Media Asing: Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Bintang
-
Jika Sandy Walsh Saja Ditepikan, Sudah Pasti Liga Jepang Tak Ramah kepada Pemain Indonesia
-
Perbandingan Harga Pasar Pascal Struijk dengan Mees Hilgers, Dua Kali Lipat dari El Nyengir
-
Striker Legendaris Inggris Puji Kemampuan Blok Pascal Struijk: Bukan Cuma Kebetulan
-
Agen Soal Pascal Struijk: Dia Bingung Tentukan Pilihan
Hobi
-
Jordi Amat Akui Belum Tahu Nasib di JDT, Bantah Rumor Hijrah ke Indonesia?
-
3 Alasan Mengapa Patrick Kluivert Harus Pertimbangkan Panggil Yakob Sayuri
-
Pratama Arhan, Bangkok United dan Kans Ciptakan Memori Manis pada Musim Perdananya
-
Dilepas JDT, Ini 2 Alasan Jordi Amat Harus Terima Pinangan Klub Liga 1 Indonesia
-
BRI Liga 1: Paul Munster Tak Remehkan Arema FC, Persebaya Surabaya Siap Tempur!
Terkini
-
Ulasan Film Night Bus: Perjalanan Menegangkan Lewati Zona Konflik Berbahaya
-
Ajisaka, The King and The Flower of Life: Animasi Lokal yang Layak Tayang Secara Global
-
Chen EXO 'Broken Party,' Lagu Perayaan Patah Hati dan Kesendirian
-
Berlatar Tahun 1997, 4 Poster Karakter Pemeran Utama Film Korea Big Deal
-
Korupsi Rp984 Triliun: Kita Cuma Bisa Bilang 'Yaudahlah'?