Kekalahan PSM Makassar atas PSS Sleman pada Sabtu (3/5/2025) lalu berbuntut panjang. Dalam partai sengit tersebut, Yuran Fernandes sempat menggetarkan gawang Super Elang Jawa di awal babak pertama.
Namun gol yang bisa mengantar Pasukan Ramang unggul lebih dulu justru dianggap tidak sah. Keputusan ini diambil setelah VAR menyatakan adanya pelanggaran yang lebih dulu dilakukan oleh sang kapten.
Lanjutan BRI Liga 1 itu pun dimenangkan tim tuan rumah dengan skor 3-1. Gol-gol kemenangan dibukukan Dominikus Dion, Marcelo Cirino, dan Gustavo Tocantins. Sedangkan PSM memperkecil ketertinggalan lewat gol semata wayang Nermin Haljeta.
Kontroversi juga mewarnai gol terakhir PSS Sleman. Tocantins dinilai melakukan pelanggaran terhadap Syahrul Lasinari, tetapi wasit dan VAR tetap menganggap gol tersebut sah.
Sontak saja kekecewaan mendalam dirasakan tim asuhan Bernardo Tavares. Usai pertandingan, Yuran Fernandes diketahui menyuarakan isi hati lewat unggahan sosial media yang kini telah dihapus.
Pemain asal Tanjung Verde itu blak-blakan mengatakan bahwa wasit merusak nuansa fair play dalam pertandingan dengan memberi berbagai keputusan yang merugikan PSM. Ia menduga pengadil pertandingan justru memihak tim tuan rumah yang tengah berada di ambang jurang degradasi.
“Semua orang bisa lihat apa yang terjadi. Wasit datang ke sini seolah untuk membantu Sleman," tegas Yuran Fernandes di sesi konferensi pers usai laga, sebagaimana dilaporkan suara.com, Jumat (9/5/2025).
Dihukum Double, PSM Makassar Siap Ajukan Banding
Buntut kritik keras tersebut, Yuran Fernandes ternyata bukan hanya memperoleh hukuman larangan bermain. Melainkan juga dikenakan denda hingga Rp25 juta. Lewat akun Instagram resmi klub, PSM Makassar menyampaikan bahwa kaptennya memperoleh sanksi yang sangat berat.
“Dari hasil sidang Komite Displin PSSI, Yuran Fernandes dianggap melanggar pasal 59 ayat 2 jo pasal 141 Kode Displin PSSI tahun 2023. Sdr Yuran Fernandes Rocha Lopes dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola Indonesia selama 12 bulan sejak keputusan ini diterbitkan,” demikian bunyi pernyataan Komdis PSSI yang dikutip Antara News, Sabtu (10/5/2025).
Yuran dipastikan mulai absen dalam pertandingan pekan ke-32 melawan Malut United FC di Stadion BJ Habibie, Parepare. Lebih jauh, manajemen menyebut, pengulangan terhadap pelanggaran serupa akan menghadirkan hukuman yang lebih berat lagi.
Di sisi lain, Muhamad Kusnaeni yang merupakan salah satu pengamat sepak bola tanah air mendorong skuad Pasukan Ramang untuk mengajukan banding. Menurutnya, ada ruang berdiksusi melalui proses tersebut.
“Tentang hukuman untuk Yuran yang dirasa terlalu berat, itu memang bisa diperdebatkan. Cara pandang Yuran, publik, dan Komisi Disiplin PSSI bisa jadi berbeda tergantung perspektif masing-masing,” ujarnya.
Tak memungkiri, pria yang akrab disapa Bung Kus ini memang mengakui bahwa pernyataan yang dirilis Yuran kurang bijaksana. Namun, sang pemain telah menyadari kekhilafannya dengan merilis klarifikasi guna memberikan kelurusan.
Sedangkan dari sudut pandang etika, hukuman yang diambil dapat dianggap sebagai upaya menegakkan nilai profesionalisme. Kendati demikian, masih ada kesempatan memperdebatkan apakah hukuman sudah proporsional atau sesuai dengan tingkat kekeliruan.
Masih dilansir dari akun Instagram PSM, pihak Pasukan Ramang menyayangkan sanksi tersebut. Apalagi pengumuman baru diberikan usai tim menuntaskan Press conference & Official Training sebagai persiapan melawan Malut United FC.
“Atas sanksi ini, PSM Makassar akan mengajukan banding dan hadir bersama-sama Yuran Fernandes menghadapi situasi ini,” imbuhnya.
Selama 31 pertandingan yang telah dijalani PSM Makassar dalam kompetisi BRI Liga 1 2024/2025, Yuran termasuk salah satu pemain andalan bagi Bernardo Tavares. Ketidakhadiran sang kapten tentu akan mendatangkan kerugian tersendiri.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Patrick Kluivert Coret Pemain Langganan, Manuver Cerdik atau Malah Blunder?
-
Donald Trump Sambut Positif Desakan Perdamaian di Gaza, Pencitraan Semata?
-
Jay Idzes Absen saat Sassuolo Dihajar Como, Bukti Efektivitas sang Pemain?
-
Puji Erick Thohir, Presiden FIFA Tak Permasalahkan soal Rangkap Jabatan
-
Jadi Inspirasi, Presiden Prabowo Kutip Semangat Declaration of Independence
Artikel Terkait
-
Terungkap! Dewa United Rupanya Dapat Instruksi Khusus saat Bekuk Persita
-
Shin Tae-yong: Saya Sudah Sering Katakan, Liga Indonesia Harus...
-
Kritik Keras Liga Indonesia, Kami Bersama Yuran Fernandes Menggema di Media Sosial
-
Bali United Dibantai Persija, Stefano Cugurra Mencak-mencak Soal VAR
-
Hasil BRI Liga 1: Kalahkan Bali United, Persija Dekat Posisi 5 Besar
Hobi
-
Patrick Kluivert Coret Pemain Langganan, Manuver Cerdik atau Malah Blunder?
-
Menjawab Keraguan Gen X Lewat Saksi Bisu Kebersamaan Tim Futsal
-
Lupakan Turnamen Lain, Ini Ajang Futsal Pelajar Paling Bergengsi For YOU!
-
Futsal dan Perempuan: Antara Hobi, Prestasi, dan Stigma Sosial
-
Calvin Verdonk dan Perwujudan Nyata Harapan Level Eropanya yang Terpendam Setengah Dekade
Terkini
-
Ungkap Masalah Gizi MBG dan Luka di Meja Makan Sekolah, Apa Ada yang Salah?
-
Sempat Panik! Justin Hubner Hilangkan Cincin Rp60 Juta dari Jennifer Coppen
-
Buaian Coffee Jogja: Kisah 'Rumah' Hangat yang Lahir dari Ruang Kosong di Gang Sempit
-
Dari Reformasi Sampai Gen Z: Kisah FODIM, Komunitas Kritis yang Tak Lekang Waktu di Atma Jaya
-
Dari Nada ke Warna: Slank Hadirkan Harmoni Alam di Dinding Rumah