Setelah melakukan enam balapan bersama Ducati pabrikan, 6x juara dunia, Marc Marquez, berhasil mencatatkan rapor hijau terkait dengan penampilannya. Marc tercatat telah meraih 4 pole position, 6x juara di sprint race, dan 3x juara main race.
Hal ini sejatinya bukan sesuatu yang mengejutkan, melihat bagaimana performa Marc tahun lalu di Gresini Racing bersama GP23-nya, dia diprediksi akan tampil lebih baik saat bergabung dengan Ducati merah dan menggunakan motor spesifikasi terbaru.
Pada kenyataannya, apa yang diperoleh Marc di awal musim ini memang sangat baik. Sayangnya, ada sedikit ketidakseimbangan di sini.
Marc memenangkan semua balapan sprint race sejauh ini, sementara di hari Minggu dia gagal meraih nilai sempurna karena terjatuh di COTA dan Jerez, serta kalah dari Johann Zarco akibat kekacauan yang terjadi di Le Mans.
Dominasiya yang belum terpatahkan di balapan hari Sabtu ini membuat Marc Marquez dijuluki sebagai Mr. Saturday atau Tuan Sabtu.
"Saat ini, saya adalah Mr. Saturday (Tuan Sabtu). Namun, saya ingin menjadi tuan Minggu dan melewatkan beberapa hari Sabtu," ujar Marc, dilansir dari laman Crash.
Catatan Marc musim ini berbanding terbalik dengan perolehannya musim lalu, Marc bersama Gresini memenangkan 1 kali sprint race dan 3 kali main race.
Oleh sebab itu, Marc lebih banyak berlatih di hari Sabtu dengan tujuan agar kelemahannya tahun lalu, yakni di sprint dan kualifikasi bisa teratasi.
"Memang benar bahwa selama pramusim saya banyak berlatih pada hari Sabtu karena tahun lalu itu adalah titik lemah saya, kualifikasi dan sprint. Tahun ini tampaknya sebaliknya, jadi sekarang kami perlu menemukan keseimbangan," imbuhnya.
2 kali DNF dan satu kali kalah dari pembalap LCR, Johann Zarco, menjadi PR yang harus dituntaskan Marquez jika tidak ingin bernasib sama seperti rekan senegaranya, Jorge Martin, tahun 2023 lalu.
Seperti yang kita tahu bahwa saat itu, Jorge Martin bertarung dengan Pecco Bagnaia untuk perebutan gelar juara dunia. Martin dan Pecco yang menggunakan Desmosedici GP23 sama-sama kuat sehingga membawa pertarungan perebutan gelar hingga ke GP Valencia.
Sayangnya, Jorge Martin mengalami kecelakaan di balapan hari Minggu sehingga Pecco-lah yang menjadi jawara musim itu.
Tak hanya insiden di balapan final, Jorge Martin saat itu tampil sangat baik di hari Sabtu, tapi sering jatuh di sesi balap utama sehingga menyebabkan dia kehilangan banyak poin. Ini menjadi salah satu faktor Martin gagal meraih gelar juara.
Marc perlu belajar dari pengalaman Martin jika tak ingin bernasib serupa. Kita tahu sendiri bahwa balapan hari Minggu memiliki jumlah poin yang utuh, sehinga jika Marc melakukan satu kesalahan dan gagal finis, dia akan kehilangan banyak poin sekaligus.
Dan itu sudah terjadi musim ini, di mana Marc telah 2 kali disalip oleh adiknya, Alex Marquez, di klasemen sementara setelah jatuh di COTA dan Jerez.
Di sisi lain, dengan hadirnya pembalap dari pabrikan lain di podium membuat Marc Marquez juga merasa senang. Baginya ini bagus untuk jalannya kompetisi agar lebih menarik.
"Ini kabar baik untuk kejuaraan. Pertama-tama, saya ingin Ducati mempertahankan dominasinya. Namun untuk kejuaraan akan lebih baik jika kita memiliki pabrika yang berbeda (di podium) dan nama-nama besar seperti Quartararo, yang merupakan juara dunia, seorang superstar," katanya.
Setidaknya dalam tiga musim terakhir, Ducati dengan para tim satelitnya telah mendominasi MotoGP. Tak jarang kita menemui posisi 10 besar dihuni oleh para pembalap dengan motor Ducati.
Tahun ini, dengan munculnya beberapa nama dan pabrikan baru di jajaran 5 besar, balapan memang lebih menarik untuk disaksikan.
Hal ini juga menjadi pengingat untuk Marc Marquez agar lebih konsisten di setiap balapan, karena pesaingnya saat ini bukan hanya Alex Marquez, tapi juga pembalap dari tim-tim lain.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Aleix Espargaro Sesumbar Honda Akan Menang Lagi, Sedang Rayu Jorge Martin?
-
Pusing, Enea Bastianini Jadi Korban Rumitnya GP Le Mans 2025
-
Jadwal F1 GP Emilia Romagna 2025, Lewis Hamilton Tampil Di Hadapan Tifosi
-
Tak Dapat Poin dari GP Le Mans 2025, Pecco Bagnaia: Balapan Tak Terlupakan
-
Jorge Martin Digosipkan Keluar dari Aprilia, Tim Mana yang Mau Terima?
Artikel Terkait
-
8 Motor Bekas Murah tapi Mesin Bertenaga: Harga Mulai dari 5 Jutaan, Cocok Kerja Rodi Jarak Jauh
-
Pusing, Enea Bastianini Jadi Korban Rumitnya GP Le Mans 2025
-
8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
-
5 Rekomendasi Motor Sport Matic, Desain Sporty buat Aktivitas Sehari-hari
-
Sarat Nuansa Retro Eropa, Dua Warga Depok Ini Jadikan Yamaha Grand Filano Kawan Setia
Hobi
-
BRI Liga 1: Bojan Hodak Sanjung Lapis Kedua Persita Tangerang saat Imbangi Persib Bandung
-
Operasional VAR Liga 1 Dikritik Banyak Pihak, PSSI Perlu Lakukan Evaluasi
-
Thailand Open 2025: Hanya Dua Wakil Indonesia yang Melaju ke Semifinal
-
Performa Anjlok, Awal Tahun 2025 Tak Bersahabat dengan Trio Pemain Belakang Indonesia
-
Joaquin Gomez Pasang Target Tinggi, Borneo FC Bertekad Finis di Empat Besar
Terkini
-
When I'm With You oleh Lisa Feat Tyla: Jadi Diri Sendiri untuk Si Terkasih
-
Buku dan Martabat Bangsa: Saatnya Belajar dari Rak yang Sering Dilupakan
-
Berenang Seru di Hotel Swiss-Belinn Malang: Fasilitas Premium dengan Harga Wajar!
-
4 OOTD Clean Look Simpel ala Wi Ha Joon, Bikin Gaya Makin Chic dan Stylish!
-
Mengenal Ras Lunarian One Piece, Dianggap Jelmaan para Dewa di Masa Lalu