Timnas Indonesia akan kembali melanjutkan kampanye mereka dalam memperebutkan tiket lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 pada awal bulan Juni ini.
Dalam selang waktu sepuluh hari pertama di bulan ini, Pasukan Merah Putih akan menjalani dua pertandingan, di mana bakal menghadapi China (5/6/2025) di kandang sendiri dan Jepang (10/5/2025) di markas tim Negeri Matahari Terbit.
Terkhusus pertandingan melawan China, anak asuh Patrick Kluivert tersebut harus memaksakan kemenangan demi bisa menghidupkan asa untuk terus melaju memperebutkan tiket ke Piala Dunia tahun depan.
Selain akan menghasilkan tiga poin, kemenangan atas China nanti juga akan membuat Timnas Indonesia memiliki peluang besar untuk terus berada di jalan yang benar, membalaskan kekalahan di pertemuan sebelumnya, sekaligus mengakhiri kutukan tak pernah menang atas tim Negeri Tirai Bambu tersebut dalam kurun waktu 38 tahun belakangan ini.
Menurut laman Suara.com (3/6/2025) dan 11v11.com, Pasukan Merah Putih sendiri kali terakhir berhasil memenangi pertandingan melawan negara asal Asia Timur tersebut pada 20 Februari 1987. Pada pertandingan yang terjadi pada turnamen King's Cup Trophy tersebut, Pasukan Merah Putih berhasil mengalahkan sang lawan dengan skor cukup meyakinkan 3-1.
Namun sayangnya, pasca memenangi pertandingan yang berlangsung di Bangkok tersebut, Skuat Garuda tak pernah lagi merasakan kemenangan atas sang lawan. Sepuluh pertarungan pasca laga di Bangkok itu,Timnas Indoensia hanya mampu meraih dua hasil imbang, sementara delapan sisanya selalu tumbang, termasuk di pertandingan pertama keduanya di grup C ini pada 15 Oktober 2024 lalu.
Kans Besar Timnas Indonesia Akhiri Drama Tak Pernah Menang Selama Hampir Empat Dekade
Meskipun selaman 38 tahun belakangan ini Timnas Indonesia lebih sering menjadi pihak yang inferior saat bersua dengan China, namun ternyata kans besar untuk mengakhiri kutukan tak pernah menang dalam rentang empat dekade tersebut mulai terlihat.
Pada pertandingan yang akan berlangsung di tanggal 5 Juni 2025 mendatang, Timnas Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah, dan dipastikan bakal mendapatkan sokongan penuh dari para pendukungnya.
Namun, bukan hanya faktor tuan rumah saja yang menjadikan kans menang Timnas Indonesia guna mengakhiri inferioritas 38 tahun terbuka lebar, namun lebih daripada itu. Ada hal yang lebih penting lagi yang kini dimiliki oleh Timnas Indonesia untuk bisa memenangi laga tersebut.
Jika dibandingkan dengan kondisi Pasukan Garuda di laga pertama melawan China lalu, kondusifitas para pemain yang saat ini berada di dalam tim, cenderung lebih stabil.
Hal ini tentunya telah terlihat di berbagai media sosial, yang mana banyak diberitakan para pemain Timnas Indonesia tengah menikmati malam yang membahagiakan di sela-sela pemusatan latihan yang mereka lakukan di Bali sejak 26 Mei kemarin.
Bukan tentang bagaimana mereka menyanyi, menari, atau mengisi malam dengan kebahagiaan, namun dari sana kita bisa melihat bahwa saat ini tak terjadi permasalahan yang bisa mengancam chemistry bermain para penggawa Garuda.
Tentu sebagai penggemar Timnas Indonesia kita sempat terkaget-kaget dengan keputusan Shin Tae-yong di laga melawan China lalu. Kala itu, di tengah bejibunnya para pemain berkualitas yang ada dalam skuat, coach Shin justru menurunkan formasi yang "cenderung aneh" dan dinilai terlalu bereksperimen.
Alhasil, pasca kekalahan 1-2 melawan China, banyak yang menyalahkan coach Shin terkait para pemain yang diturunkan di laga melawan China.
Hingga pada akhirnya desas desus mengungkap bahwa sejatinya sebelum pertandingan melawan tim tuan rumah saat itu, terjadi konflik internal yang terus melebar hingga berimbas pada susunan pemain yang diturunkan di laga tersebut, dan berpuncak pada dilengserkannya Shin Tae-yong pada awal tahun 2025 ini.
Dan kini, dengan kondusifitas tinggi para pemain di tubuh Timnas Indonesia, tentunya di pertandingan melawan China nanti Patrick Kluivert bisa menurunkan skuat terbaik, sehingga berpotensi besar untuk memenangi laga sekaligus mengakhiri 38 tahun penantian tak pernah menang dari sang lawan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ledek Harimau Muda, Media Vietnam: Indonesia Bikin Malaysia Menangis di Pojokan
-
Piala AFF U-23: Balas Dendam Timnas Indonesia U-23 dan Penanda Kepulangan Harimau Muda
-
Timnas Indonesia, Laga Terakhir Grup A dan Nasib Malaysia yang Lagi-Lagi di Ambang Kegagalan
-
Bertarung Kontra Malaysia, Timnas Indonesia U-23 Masih Miliki Gap Kualitas Internal Skuat
-
Hati-Hati! Timnas Indonesia U-23 Bisa Gagal ke Semifinal Jika Kalah di Laga Kontra Mala
Artikel Terkait
-
Skenario Jika Timnas Indonesia Dihantam China, Skakmat atau Masih Ada Peluang?
-
Timnas Indonesia Masih Bisa Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026, Ini Caranya
-
Netizen Kesal Baca Postingan Kevin Diks: Sumpah Gila Banget Sih!
-
Laga Lawan China, 3 Titik di Permainan Timnas Indonesia Harus Menjadi Fokus Utama Kluivert
-
Resmi Diperpanjang, Inilah Deretan Bek Tengah yang Akan Jadi Pesaing Elkan Baggott di Ipswich Town
Hobi
-
Robi Darwis Ceritakan Momen Paling Berkesan Saat Bela Timnas Indonesia
-
Future on the Court: Futsal dan Generasi Baru yang Siap Menggebrak
-
Persis Solo Taklukkan PSIM Yogyakarta, Peter de Roo Ungkap Hasil Evaluasi
-
BRI Super League: Mentalitas Dewa United Makin Kuat usai Bekuk Klub Kamboja
-
Ledek Harimau Muda, Media Vietnam: Indonesia Bikin Malaysia Menangis di Pojokan
Terkini
-
STAYC Ubah Kekurangan Jadi Senjata Andalan di Lagu Comeback Bertajuk I Want It
-
Out of the Box, Key SHINee Usung Konsep Thriller di Full Album Bertajuk Hunter
-
Beautiful Strangers oleh TXT: Kuat dan Tumbuh Bersama di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Novel The Long Game: Perjalanan Cinta dan Karier di Kota Kecil
-
Interpretasi Film Sore, Istri dari Masa Depan: Bagiku, Seperti Interaksi Tuhan dan Makhluk-Nya