Sebuah fase terjun bebas prestasi saat ini tengah dirasakan oleh klub Yokohama F Marinos di pentas Liga Utama Jepang. Memasuki pekan ke-21 kompetisi digulirkan, klub tempat pemain Timnas Indonesia, Sandy Walsh bernaung tersebut tengah mengalami penurunan performa yang sangat luar biasa.
Menyadur laman J1 League, salah satu raksasa di pentas Liga Jepang tersebut saat ini tengah terjerembab di zona degradasi, imbas dari permainan tak konsisten yang mereka jalani. Bahkan, hingga berakhirnya pekan ke-21, salah satu wakil Jepang di ACL Elite musim lalu tersebut saat ini menjadi penghuni dasar klasemen sementara J1 League, dengan koleksi 14 poin hasil dari 3 kemenangan, 5 kali hasil imbang dan 13 kali kekalahan.
Jika dikorelasikan dengan performa yang ditunjukkan oleh Yokohama F. Marinos semenjak awal musim ini, sejatinya posisi yang mereka tempati saat ini tidaklah mengherankan. Pasalnya, Yokohama sendiri memang belakangan ini tengah akrab dirundung dengan kekalahan di liga domestik.
Menyadur catatan transfermarkt, dalam 12 pertandingan terakhir di liga yang mereka jalani semenjak bulan April lalu, mereka hanya mampu meraih 6 poin saja dari dua kali kemenangan, sementara 10 pertandingan lainnya berkesudahan dengan kekalahan, termasuk tiga kekalahan beruntun di laga terakhir.
Performa Yokohama F. Marinos Anjlok, Terkena Tulah Sandy Walsh?
Anjloknya performa klub sekelas Yokohama F. Marinos di musim ini sendiri sejatinya benar-benar tak terprediksi. Pasalnya, selain menjadi wakil dari Jepang di pentas elite antar klub benua Asia, Yokohama juga merupakan tim besar di kancah persepakbolaan Jepang. Sehingga, meskipun mereka sudah terseok-seok di awal musim, namun tetap saja tak banyak yang menduga mereka akan sampai di titik saat ini, yang mana menempati peringkat paling akhir di liga domestik.
Bukan hanya itu, pihak Yokohama sendiri juga telah melakukan perombakan untuk menaikkan performa, dengan salah satunya mendatangkan pemain-pemain baru yang mana Sandy Walsh menjadi bagiannya.
Namun sayangnya, keberadaan Sandy Walsh di klub asal prefektur Kanagawa ini sendiri juga tak banyak membantu performa tim. Sempat bermain apik di awal-awal kedatangannya bersama klub, Sandy justru pada akhirnya lebih sering berada di bangku cadangan.
Laman transfermarkt.com mencatat, semenjak kedatangannya pada awal tahun 2025 lalu, Sandy hanya bermain dalam 8 pertandingan liga, dengan total menit bermain sebanyak 509 menit. Itu artinya, dalam setiap laga yang dijalaninya, Sandy rata-rata bermain tak lebih dari 64 menit saja.
Lantas, apakah menurunnya performa Yokohama F. Marinos ini karena terkena tulah dari Sandy Walsh? Tentu saja tidak! Alasannya cukup jelas, yakni dalam statistik yang ada di laman transfermarkt, Sandy sendiri juga menjadi bagian dari tim yang menelan kekalahan. Akan sangat masuk akal jika dikatakan terkena tulah jika Yokohama meraih kemenangan saat Sandy main, namun menelan kekalahan saat Sandy ditepikan. Namun kenyataannya tidak demikian.
Maksudnya adalah, ketika Sandy dimainkan oleh Yokohama, mereka pun masih menelan kekalahan dari lawan-lawan yang dihadapi. Sehingga, hal ini tak bisa dikatakan Yokohama terkena tulah atau kuwalat imbas tak memainkan Sandy.
Menurut catatan match report di laman transfermarkt, dari 8 laga yang dijalani oleh Sandy bersama Yokohama, 6 di antaranya juga berakhir dengan kekalahan. Bahkan, hal itu juga terjadi ketika sang pemain mendapatkan kesempatan bermain penuh seperti saat melawan Kyoto Sanga (17/5/2025) dan Nagoya Grampus (2/4/2025).
Dan mungkin saja karena penampilan yang tak impresif dari sang pemain inilah yang pada akhirnya membuat sang pelatih untuk kembali menempatkan Sandy di bangku cadangan, untuk kemudian mencari formula baru dengan melakukan mix and match pemain lain yang sekiranya bisa mengangkat performa tim.
Jika melihat kondisinya yang seperti ini, Yokohama sepertinya membutuhkan perombakan besar-besaran untuk bisa mentas dari zona degradasi dan bertahan di J1 League. Dan jika hal itu dilakukan, apakah Sandy Walsh akan tetap dipertahankan? Mengingat kesempatan-kesempatan yang diberikan kepadanya tak juga mampu mengangkat performas tim?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Debut di Pentas Eropa, Calvin Verdonk Hapus Kenangan Pahit yang Digoreskan Klub Marselino Ferdinan
-
Tak Banyak Polah, Calvin Verdonk Balas Cemoohan Fans Lille dengan Cara Berkelas
-
Calvin Verdonk dan Perwujudan Nyata Harapan Level Eropanya yang Terpendam Setengah Dekade
-
Ironisme Marceng, Harus Terbuang dari Skuat saat Pasukan Garuda Berhadapan Lawan Favoritnya!
-
Tak Ada Bek Klub Eredivisie, Harga Total Skuat Garuda Alami Penurunan Signifikan
Artikel Terkait
-
Perbandingan Sandy Walsh Vs Justin Hubner di Liga Jepang, Dari Eropa Sama-sama Jadi Cadangan
-
Selamat Tinggal Striker Timnas Indonesia dari Liga Jepang, Zahra Muzdalifah Selesai di Cerezo Osaka
-
Meski di Jepang, Pemain Keturunan Rp13,91 Miliar Absen Bela Timnas Indonesia
-
Blak-blakan! Patrick Kluivert Ungkap Pengganti Sandy Walsh dan Eliano Reijnders
-
Resmi! Yakob Sayuri dan Yance Sayuri Gantikan Eliano Reijnders dan Sandy Walsh
Hobi
-
Benturan di Jalan, Harmoni di Lapangan Futsal
-
Kreativitas Strategi dan Seni Bermain di Lapangan Futsal
-
Debut di Pentas Eropa, Calvin Verdonk Hapus Kenangan Pahit yang Digoreskan Klub Marselino Ferdinan
-
Blak-blakan! Presiden FIFA Puji Prestasi Timnas Indonesia di Depan Prabowo
-
Marselino Ferdinan Terpinggirkan, Warisan Shin Tae-yong Mulai Pudar?
Terkini
-
Di Balik Senyum Buruh Gendong Beringharjo: Upah Tak Cukup, Solidaritas Jadi Kekuatan
-
Nana Mirdad Soroti Program MBG, Sebut Gagal Total dan Buang Anggaran?
-
Nangis Minta Maaf Keracunan MBG, Ini Sosok Nanik S Deyang Wakil Kepala BGN
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Amanda Manopo dan Kenny Austin Diduga Berpacaran, Netizen Mulai Cocoklogi