Fabio Quartararo kini berada di persimpangan jalan dalam kariernya di MotoGP. Pembalap asal Prancis itu seolah sedang menimbang masa depannya, mengingat performanya bersama Yamaha yang masih belum stabil.
Memang, musim ini ada tanda-tanda kemajuan di kubu Yamaha, terlihat dari bagaimana Quartararo mampu mengamankan empat kali pole position.
Ia juga berhasil naik podium setelah sekian lama mengalami paceklik, dan sempat memimpin balapan selama 11 lap di GP Inggris, meskipun pada akhirnya terpaksa menepi akibat kendala teknis yang muncul di pertengahan balapan.
Namun, setelah momen manis tersebut, performanya kembali menurun. Ia belum bisa bersaing secara konsisten di posisi terdepan. Situasi naik turun ini jelas menjadi dilema bagi Quartararo.
Di satu sisi, ia masih memiliki rasa percaya pada Yamaha yang sejak awal sudah mengantarnya menjadi juara dunia. Namun, di sisi lain, ia juga tidak bisa menutup mata bahwa kompetitor terus berkembang pesat, sementara Yamaha kerap tertinggal dalam hal kecepatan.
Tahun lalu, Quartararo sempat dikaitkan dengan pabrikan Aprilia. Bahkan, kedua pihak kabarnya juga telah membuka komunikasi, meski akhirnya tidak berujung pada kesepakatan kontrak.
Yamaha sendiri kala itu berhasil mempertahankan Quartararo berkat proyek pengembangan besar yang mereka tawarkan. Dalam video wawancara yang diunggah di akun Instagram resmi MotoGP, @motogp, kehadiran Max Bartolini sebagai direktur teknis baru yang diyakini mampu meningkatkan performa motor mereka, berhasil meyakinkan Quartararo untuk bertahan lebih lama.
Namun, jika Yamaha terus kesulitan menyaingi Ducati dan tim-tim lain di barisan depan, bukan tidak mungkin Quartararo akan benar-benar mempertimbangkan untuk hengkang.
Sebagai seorang pembalap dengan bakat dan hasrat juara yang besar, Quartararo tentu menginginkan motor kompetitif agar kariernya tetap bersinar.
Kontrak Quartararo dan Yamaha diketahui berakhir pada tahun 2026 nanti, sementara tahun 2027 ada perubahan regulasi di MotoGP, ini menjadi momentum penting bagi Quartararo dan Yamaha.
Quartararo harus segera menemukan jawaban apakah dirinya akan bertahan bersama Yamaha atau memutuskan untuk mencari tim lain yang bisa membuatnya tampil kompetitif di lintasan.
El Diablo tidak akan kekurangan tawaran dari tim lain jika dirinya memutuskan untuk meninggalkan Yamaha, banyak pembalap yang kontraknya juga habis di akhir 2026. Tim-tim lain pasti akan berlomba untuk mendapatkan juara dunia MotoGP 2021 ini.
Sementara Yamaha juga harus bisa membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memberi apa yang sedang dicari oleh Quartararo, yakni motor yang bagus.
Yamaha kini diketahui sedang mengembangkan mesin V4 yang membuktikan bahwa mereka terus berupaya untuk maju. Penting bagi Yamaha untuk menyiapkan motor terbaik yang akan diberikan pada Quartararo kelak, untuk meyakinkan dia bertahan lebih lama.
Pasalnya, jika mereka tak mengalami kemajuan dan Quartararo mendapat tawaran dari tim lain, bukan tidak mungkin kali ini dia akan menerimanya.
Dia sudah memberi banyak waktu dan kesempatan untuk Yamaha, dia bisa saja bergabung dengan tim lain dan memenangkan balapan, tapi tetap memilih percaya dan berkomitmen dengan proyek yang dilakukan tim berwarna biru tua tersebut.
Apalagi saat ini dia melihat Aprilia bisa tampil kompetitif dan memenangkan balapan, sementara dirinya masih belum berada di sana, mungkin saja tersirat perasaan kesal dalam hatinya karena sebenarnya dia bisa mengendarai motor Aprilia tersebut.
Aprilia sendiri kini tengah dalam masalah dengan pembalap mereka, Jorge Martin, yang ingin pergi lebih awal dari kontrak yang sudah ditandatangani yakni tahun 2026.
Hubungan keduanya pun tampaknya sudah tidak harmonis dengan sikap Martin yang terkesan 'seenaknya sendiri', kalaupun Martin bersedia bertahan di Aprilia tahun depan, sepertinya itu tidak akan berjalan lebih lama dari yang sudah disepakati.
Bisa saja Aprilia mencari pembalap baru untuk tahun 2027 dan bisa juga mereka akan bertemu dengan Quartararo untuk kali kedua, kali ini dengan kondisi Quartararo yang juga sedang mencari 'rumah baru'.
Nah, kalau menurut kalian bagaimana hubungan kerjasama antara Quartararo dan Yamaha di masa depan? Akankah keduanya tetap bisa saling mempercayai?
Kini, semua tergantung pada langkah konkret Yamaha untuk membuktikan kepada Quartararo bahwa ia layak bertahan di tim biru tersebut.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Alami Peningkatan, Pecco Bagnaia Senang Walau Finis di Urutan Kesembilan
-
Bukan Misano, Marc Marquez Ingin Kunci Gelar di MotoGP Indonesia, Bisakah?
-
Davide Tardozzi Bela Pecco Bagnaia: Harusnya Dia Bisa Finis Lebih Baik
-
Kesabaran Jack Miller Habis, Ancam Bakal Tinggalkan Pramac yang 'Gantung'
-
Ingin Bebas Balapan, Jorge Martin Tak Pasang Target untuk GP Hungaria 2025
Artikel Terkait
-
Soal Tarif Trump, Istana: Tim Negosiasi Sudah di Washington DC, Airlangga Menyusul dari Rio
-
Aleix Espargaro Yakin Honda Akan Kompetitif Lagi saat Regulasi Baru di 2027
-
Garang! Marc Marquez Berpotensi Samai Pencapaian Valentino Rossi di MotoGP
-
DPR Bentuk Tim Supervisi Sejarah, Apa Saja Tugas 'Wasit' Gagasan Dasco Ini?
-
Tim SAR Temukan Mayat Pria Asal Bali yang Jadi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Hobi
-
Bantai-Bantai Awal Musim Klub Calvin Verdonk dan Modal Perjalanan Semu Menuju Titel Juara
-
Masuk Loan List, Sebuah Pembelajaran yang Mahal bagi Elkan Baggott untuk Berproses
-
Alami Peningkatan, Pecco Bagnaia Senang Walau Finis di Urutan Kesembilan
-
Di Lapangan Futsal, Kami Belajar Menjadi Tim Sejati
-
Detik yang Menentukan: Magis 2x20 Menit di Lapangan Futsal
Terkini
-
4 Sindiran Legendaris Gus Dur ke DPR yang Makin Relevan: dari Anak TK Sampai Profokator!
-
Simple & Chic! 4 Ide Soft Streetwear Outfit ala SinB VIVIZ
-
Ulasan Novel Saujana Cinta: Iman dan Cinta yang Terikat Selamanya
-
Hormat ke Kereta Kencana, Dedi Mulyadi Dirujak Netizen: Tinggalkan Pemimpin yang Suka Syirik!
-
NCT Wish Ungkap Nuansa Musim Panas Penuh Nostalgia di Teaser MV Baby Blue