Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Desyta Rina Marta Guritno
Marc Marquez (Instagram/marcmarquez93)

Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez telah menunjukkan kebangkitan luar biasa musim ini. Setelah melewati masa sulit bersama Honda sejak 2020 hingga 2023 akibat cedera panjang dan motor yang kurang kompetitif, kini ia kembali menunjukkan kemampuannya di MotoGP bersama Ducati.

Tahun lalu, Marquez sempat menjalani masa adaptasi di tim satelit Ducati, Gresini Racing. Meski baru pertama kalinya menunggangi motor pabrikan Italia itu, ia berhasil beradaptasi dengan cepat dan mencatatkan tiga kemenangan penting sepanjang musim.

Musim 2025 menjadi titik balik yang lebih besar bagi sang juara dunia enam kali tersebut. Performa Marquez bersama Ducati sangat menjanjikan. Dia tampil dominan di berbagai balapan, baik di sesi sprint race maupun main race.

Konsistensinya naik podium membuat banyak pihak yakin bahwa peluangnya untuk kembali menjadi juara dunia sangat terbuka lebar.

Jika berhasil meraih gelar musim ini, maka Marquez akan mencatatkan sejarah baru dengan menyamai koleksi tujuh gelar kelas utama milik rival abadinya, Valentino Rossi.

Marquez, diketahui terlibat konflik dengan The Doctor sejak tahun 2015 silam, di saat Rossi sedang berjuang untuk gelar juara dunia kedelapannya di MotoGP melawan rekan setimnya sendiri kala itu, Jorge Lorenzo.

Marquez yang berada di urutan ketiga klasemen kejuaraan, dituding membantu Lorenzo agar menjadi juara dunia di tahun tersebut, salah satu caranya dengan berusaha menyingkirkan Valentino Rossi. Sebagian penggemar Rossi juga mengatakan bahwa Marquez tidak ingin Rossi kembali memenangkan gelar.

Konflik yang sudah berlalu selama satu dekade tersebut nyatanya masih meninggalkan bara api yang bisa menyala sewaktu-waktu. Bahkan hingga saat ini, saat Valentino Rossi sudah pensiun pun keduanya masih sering dikaitkan, termasuk soal pencapaian.

Apa pun yang diperoleh Marquez kemudian dibandingkan dengan Valentino Rossi, termasuk gelar juara ketujuh yang berpotensi dia raih musim ini.

Kini, ketegangan antara Marquez dan Rossi dilanjutkan oleh murid-murid Rossi yang juga berkompetisi di MotoGP, sebut saja Pecco Bagnaia, yang juga merupakan rekan setim Marquez sendiri.

Keduanya sering dibanding-bandingkan dari segi prestasi dan kemampuan. Apalagi Marquez kini sudah bergabung dengan tim pabrikan kebanggaan Italia, Ducati, yang beberapa tahun belakangan ini fokus pada Pecco Bagnaia.

Kehadiran Marquez yang kebetulan lebih unggul secara performa membuat banyak spekulasi mengarah kepada hubungan di antara keduanya, banyak rumor yang mengatakan bahwa Pecco tertekan dengan keberadaan Marquez.

Sejatinya, di antara Marc Marquez dengan Pecco Bagnaia atau murid-murid VR46 lainnya, tidak ada masalah apa pun, bahkan dengan Valentino Rossi sendiri. Tampaknya mereka sudah move on dan melanjutkan hidup masing-masing.

Kini di MotoGP musim 2025 telah digelar 10 seri, dilihat dari hasil balapan yang terdapat di situs resmi MotoGP, motogp.com, Marquez sukses mengukuhkan namanya sebagai pembalap terkuat di grid dengan kemenangan dan podium yang dia torehkan di setiap balapan.

Jika Marc yang dulu masih memiliki kelemahan di beberapa sirkuit, kini dia semakin kuat dengan menangkan 3 sirkuit yang bukan favoritnya, seperti Lusail, Mugello, dan Assen.

Maka, tidak heran jika momen bangkitnya Marquez ini tidak hanya penting bagi dirinya, tapi juga merupakan ancaman bagi rival-rivalnya yang lain.

Dominasi ini diprediksi bakal terus berlangsung sampai 12 seri berikutnya, mengingat pembalap asal Spanyol itu seolah menemukan kembali dirinya yang lama, yakni Marquez yang tampil agresif dan percaya diri di atas motor. Motivasi untuk mencapai gelar juara dunia ketujuh. jelas menjadi bahan bakar semangat Marquez di setiap serinya.

Dengan performa seperti ini, bukan tidak mungkin Marc Marquez akan kembali dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP dan membuat cerita rivalitasnya dengan Rossi menjadi lebih menarik.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Desyta Rina Marta Guritno