Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Desyta Rina Marta Guritno
Aleix Espargaro (Instagram/aleixespargaro)

Honda tidak akan tinggal diam melihat kondisi mereka saat ini di MotoGP. Meski performa motor mereka masih tertinggal dibandingkan pabrikan-pabrikan Eropa, tim asal Jepang itu terus bekerja keras untuk menutup ketertinggalan.

Mereka menyadari bahwa pekerjaan rumah mereka masih sangat banyak. Di saat Yamaha mulai menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan musim ini, Honda justru masih berjuang menemukan setelan motor yang benar-benar kompetitif.

Penampilan Honda musim ini memang belum sepenuhnya memuaskan. Namun, ada secercah harapan bagi mereka saat Johann Zarco yang membela tim satelit LCR Honda sukses mencuri perhatian saat tampil gemilang dan meraih kemenangan di GP Le Mans beberapa waktu lalu.

Kemenangan Zarco tersebut setidaknya membuktikan bahwa Honda memiliki potensi jika motor mereka mampu menemukan setup terbaik.

Selain Zarco, Luca Marini juga menunjukkan perkembangan positif meskipun belum mampu menembus posisi podium. Marini cukup konsisten mengamankan poin di beberapa seri terakhir, sesuatu yang patut diapresiasi mengingat sulitnya mengendarai RC213V saat ini.

Walaupun begitu, semua perkembangan tersebut belum cukup untuk membawa Honda bersaing di barisan terdepan pada setiap balapan. Mereka masih perlu melakukan evaluasi mendalam dan inovasi besar-besaran untuk mengejar Ducati, KTM, dan Aprilia.

Namun, kabar baik datang dari Aleix Espargaro yang kini menjadi test rider Honda. Menurutnya, regulasi baru yang akan mulai berlaku pada tahun 2027 nanti berpotensi besar membantu Honda untuk bangkit.

Espargaro meyakini perubahan aturan teknis tersebut akan membuka peluang baru bagi Honda untuk kembali menjadi salah satu pabrikan terkuat di MotoGP, seperti yang pernah mereka lakukan di masa kejayaan bersama Marc Marquez beberapa tahun lalu.

Salah satu faktor yang membuat Espargaro optimistis dengan kebangkitan Honda di tahun 2027 adalah ban yang akan digunakan.

Seperti yang kita ketahui, saat ini motor MotoGP menggunakan merek ban dari Prancis, Michelin, tapi memasuki tahun 2027, Pirelli akan mengambil alih peran pemasok ban dalam ajang satu ini.

Perubahan ban ini diyakini oleh Aleix Espargaro bisa memberi dampak yang lebih besar jika dibandingkan dengan peralihan mesin dari 1000cc ke 850cc.

"Ini akan menarik. Saya tidak sabar karena hal yang paling mengubah motor adalah bannya. Saya pernah membalap dengan Bridgestone. Saya pernah membalap dengan Michelin. Dan sekarang saya akan membalap dengan Pirelli, jadi ini tantangan bagus," ujar Espargaro, dilansir dari laman Crash.

Selain ban, perubahan aturan terhadap teknologi pada motor seperti larangan penggunaan ride height device dan batasan aero yang lebih ketat, juga akan menguntungkan Honda.

Dengan upaya yang terus mereka lakukan, satu hal yang menurut Espargaro menjadi faktor paling penting adalah waktu. Karena proses untuk melakukan perubahan pada motor tidak cukup dengan waktu yang sedikit. Namun, menurutnya dengan adanya aturan dan pemasok ban baru akan membantu mempersingkat prosesnya.

"Semua orang bekerja keras di Honda, termasuk tim penguji. Jadi, ini hanya masalah waktu, tapi Honda pasti akan kembali ke puncak," tambahnya.

Di sisi lain, Aleix Espargaro tampak senang dengan peran barunya sebagai test rider di Honda. Dia menjelaskan beberapa proses yang telah dilakukan seperti mengganti sasis dan aerodinamis.

Pembalap asal Spanyol tersebut juga mengatakan bahwa dia merasa senang bisa bekerja dengan orang-orang Honda, di mana dia selalu didengarkan.

Kini, kita tinggal menunggu waktu dan melihat proses kembalinya Honda ke performa terbaik, setelah mengalami paceklik kurang lebih 5 tahun belakangan.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Desyta Rina Marta Guritno