Di tengah dominasi Marc Marquez di musim 2025 ini, rasanya sulit melihat siapa yang mampu mengalahkan atau sekadar menyainginya. Sejak awal musim, pembalap Spanyol ini tampil sangat baik dan hampir tak terhentikan, menyalip siapa saja yang ada di depannya dan menyingkirkan rival-rivalnya satu per satu.
Dari total 24 balapan yang sudah dijalani, Marc mengunci 19 kemenangan. Angka itu bukan sekadar statistik, melainkan bukti betapa jauhnya ia melesat dibandingkan pembalap lainnya. Belum ada satu pun nama yang betul-betul bisa menandingi konsistensi dan kecepatan yang ditunjukkannya di atas lintasan.
Namun, di balik dominasi itu ada satu nama yang mencuri perhatian, dia adalah Fabio Quartararo. Pembalap Yamaha asal Prancis itu menjadi satu-satunya sosok yang berhasil mengusik kenyamanan Marquez di puncak.
Hal itu dimulai saat Quartararo berhasil meraih pole position di GP Jerez, yang merupakan pole pertamanya sejak musim 2022, sekaligus yang pertama musim ini. Tak berhenti di situ, ia kembali menempati posisi terdepan saat kualifikasi di GP Prancis, GP Inggris, dan GP Belanda.
Dengan torehan empat pole position sejauh ini, Quartararo menjadi satu-satunya pembalap selain Marquez yang bisa lebih dari sekali start dari posisi paling depan.
Di tengah minimnya pencapaian tim-tim lain, hal ini menjadi pencapaian istimewa, terlebih bagi Yamaha yang sempat kesulitan bersaing dalam beberapa musim terakhir. Ketika pembalap lain hanya menjadi figuran dalam dominasi Ducati, Quartararo berhasil menjadi tokoh utama di beberapa balapan.
Jika menilik ke belakang, perjalanan Fabio di kelas utama sendiri dimulai pada 2019 bersama Petronas Yamaha SRT. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai salah satu pembalap berbakat yang punya potensi besar di masa depan.
Dia bahkan pernah terlibat dalam duel sengit melawan Marquez sebelum The Baby Alien mengalami kemunduran performa akibat cedera panjang.
Kini, dengan kembalinya Marc Marquez ke performa terbaiknya, mereka kembali bertemu di medan pertempuran. Bedanya, kali ini Marquez didukung oleh Ducati, motor yang hampir sempurna di segala aspek.
Sementara itu, Quartararo tetap dengan Yamaha yang belum sepenuhnya mampu tampil baik musim ini. Kendati berada dalam situasi yang tidak seimbang, Fabio tetap menunjukkan bahwa dirinya belum habis. Ia terus mencari celah dan memberi perlawanan.
Dalam sebuah wawancara, Quartararo menyebut bahwa dirinya masih percaya mampu bersaing secara setara dengan Marquez. Ia tidak meragukan kemampuannya sendiri, meskipun juga tak ragu mengakui kehebatan rivalnya itu.
"Dalam kondisi langka, dia hampir tak terkalahkan, tapi di kondisi kering kami bisa memberinya beberapa masalah. Pada kecepatan murni, saya memiliki potensi untuk menjadi sangat cepat," ujar Quartararo, dilansir dari laman Crash.
Fabio secara terbuka menyatakan kekagumannya pada Marc, terutama karena kemampuannya menyesuaikan diri dengan segala kondisi, basah, kering, dingin, atau panas, Marc selalu punya cara untuk menjadi yang tercepat.
"Saya pikir tidak ada seorang pun yang selevel Marquez saat ini. Dan saya tidak hanya merujuk pada saat ini, tapi pada 10 tahun terakhir. Itu terjadi dalam segala hal, di lintasan basah, kering, dengan satu lengan terluka parah, dengan lengan yang lain, dia melaju cepat dalam segala situasi dsn menjadi contoh, karena ada hal-hal yang sulit bagi saya, seperti ketika ada bercak-bercak air," imbuhnya.
Meskipun musim ini mungkin tidak berakhir dengan gelar juara bagi Quartararo, penampilan solid dan raihan empat pole position telah memberinya rapor hijau dalam musim 2025 ini.
Dan jika Yamaha bisa menemukan performa yang lebih baik di musim-musim mendatang, bukan tak mungkin duel klasik antara Quartararo dan Marquez akan kembali menghiasi lintasan MotoGP.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Pernah Bikin Masalah, Kenapa Pelindung Kaca Helm MotoGP Boleh Disobek?
-
Binder dan Bastianini Krisis Performa, KTM Janji Bakal Selalu Dampingi
-
Merasa Kagum, Jorge Lorenzo Nilai Pedro Acosta Akan Menakutkan Bila Gabung Ducati
-
Jorge Lorenzo Bongkar Kelemahan Marc Marquez: Kadang Dia Terlalu Ambisius
-
Akrab dengan Honda, Bos LCR Juga Bingung Kenapa Ai Ogura Pilih Trackhouse
Artikel Terkait
-
Pernah Bikin Masalah, Kenapa Pelindung Kaca Helm MotoGP Boleh Disobek?
-
Binder dan Bastianini Krisis Performa, KTM Janji Bakal Selalu Dampingi
-
Merasa Kagum, Jorge Lorenzo Nilai Pedro Acosta Akan Menakutkan Bila Gabung Ducati
-
Jorge Lorenzo Bongkar Kelemahan Marc Marquez: Kadang Dia Terlalu Ambisius
-
Akrab dengan Honda, Bos LCR Juga Bingung Kenapa Ai Ogura Pilih Trackhouse
Hobi
-
Pernah Bikin Masalah, Kenapa Pelindung Kaca Helm MotoGP Boleh Disobek?
-
Di Balik Kegagalan Meraih Juara, Ada Deja Vu yang Menghantui Timnas Indonesia
-
Lawan Western Sydney Wanderers, Bojan Hodak Ingin Tunjukkan Kekuatan Persib
-
BRI Super League: Filosofi Mendalam di Balik Jersey Anyar PSIM Yogyakarta
-
Erick Thohir Ungkap Progres Naturalisasi Mauro Zijlstra, Sudah Sampai DPR?
Terkini
-
Sukses Memikat Penonton, Serial The Gilded Age Resmi Lanjut ke Season 4
-
Ulasan Novel The Star and I: Perjalanan Rindu yang Tak Pernah Punya Nama
-
Belajar Menemukan Ide Tulisan dari Hal Sederhana Bersama Yoursay Writing Class
-
Kuasai Chart Netflix, Film Happy Gilmore 2 Pecahkan Dua Rekor Sekaligus
-
Binder dan Bastianini Krisis Performa, KTM Janji Bakal Selalu Dampingi