Persebaya Surabaya sedang bersiap menyambut laga pembuka BRI Super League 2025/2026 dengan penuh kehati-hatian. Laga pertama yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo bakal mempertemukan sang tuan rumah dengan tim promosi, PSIM Yogyakarta.
Jelang pertandingan tersebut, Eduardo Perez Moran selaku pelatih Persebaya mengaku bahwa dirinya tengah menganalisis kekuatan lawan secara mendalam. Ia menyadari bahwa Laskar Mataram bukan lawan sembarangan, meski baru naik kasta.
"Kami sedang menganalisis tim (PSIM). Kami bekerja untuk mengetahui lebih banyak tentang tim ini, tetapi kami sudah mengetahui banyak hal tentang tim ini," ujar pelatih asal Spanyol itu seperti melansir ileague.id pada Jumat (1/8/2025).
Menurutnya, PSIM Yogyakarta memiliki sejumlah pemain berkualitas yang layak diwaspadai. Tak hanya itu, pendekatan baru yang dibawa tim asal Yogyakarta tersebut juga menjadi tantangan tersendiri.
"Mereka adalah tim yang sangat baik, dengan pemain-pemain yang sangat baik. Dan akhirnya, ketika hasil ini keluar, kita juga perlu menganalisisnya," tambahnya.
Persebaya sendiri memiliki waktu sekitar tujuh hari untuk melakukan persiapan terakhir. Kondisi fisik para pemain, termasuk Bruno Moreira, dinyatakan prima usai melalui rangkaian uji coba.
Selama pra musim, Persebaya telah melakoni empat pertandingan. Mereka membuka tur uji coba dengan kemenangan 2-0 atas Western Australia di Perth, kemudian bermain imbang 2-2 melawan Persik Kediri.
Pada laga ketiga, Bajul Ijo juga menang tipis 1-0 atas PSS Sleman di laga bertajuk Team Launching Game. Namun dalam pertandingan keempat, mereka harus mengakui keunggulan Persik dengan skor 0-1.
Meski hasilnya bervariasi, Edu mengaku puas dengan progres timnya. Ia menyebut Persebaya terus berkembang, baik secara fisik maupun taktik.
"Kami melakukan persiapan terbaik agar bisa berada dalam kondisi terbaik juga. Kami perlu bekerja dengan gaya permainan yang kami inginkan. Bagi saya, secara taktik tim ini jauh lebih baik. Secara fisik juga," tegasnya.
Coach Edu juga menjelaskan bahwa ia hanya ingin fokus pada apa yang dimiliki tim saat ini, tanpa terganggu oleh faktor eksternal.
Persebaya Surabaya Jangan Anggap Remeh PSIM Yogyakarta
Meski PSIM Yogyakarta berstatus tim promosi, Persebaya diingatkan untuk tidak meremehkan lawan mereka. PSIM datang dengan persiapan matang, termasuk pelatih anyar asal Belanda, Jean-Paul van Gastel, yang membawa filosofi sepak bola Eropa ke dalam skuadnya.
Tak hanya itu, Laskar Mataram juga telah memperkuat tim dengan 17 pemain baru, yang terdiri dari kombinasi pemain asing dan talenta muda. Langkah strategis lainnya adalah pemilihan Stadion Maguwoharjo sebagai markas baru mereka di Liga 1.
Motivasi tim promosi seperti PSIM biasanya sangat tinggi. Mereka datang ke kasta tertinggi dengan semangat juang besar, ingin membuktikan bahwa mereka layak bersaing di level tertinggi.
Bagi Persebaya, ini berarti tidak boleh ada kelengahan sedikit pun. Mereka bisa menjadi batu sandungan jika tidak dihadapi dengan kesiapan maksimal. Dan pelatih Eduardo Perez tampaknya menyadari hal itu. Ia terus menyiapkan skuatnya agar siap secara taktik, fisik, dan mental menghadapi segala kemungkinan di laga pembuka.
Selain itu, Bruno Moreira CS pun harus belajar dari kekurangan musim lalu. Finishing yang belum tajam dan blunder di lini belakang kerap menjadi masalah yang membuat mereka kehilangan poin penting.
Musim ini, pendekatan ilmiah dalam menjaga kebugaran fisik para pemain mulai diterapkan. Klub kini menggunakan data dan pengukuran rutin untuk memastikan semua pemain berada dalam kondisi ideal.
Semua upaya tersebut menjadi langkah strategis agar Persebaya bisa tampil konsisten dan kuat sejak awal musim. Laga pembuka melawan PSIM tentu jadi ujian pertama untuk mengukur kesiapan tersebut.
Lebih dari sekadar hasil pertandingan, ini juga menjadi cermin sejauh mana perubahan dan pembenahan dilakukan selama pra-musim.
PSIM boleh jadi lawan pertama, tapi mereka bukan tantangan yang ringan. Ambisi dan semangat mereka bisa saja mengganggu target Persebaya untuk mengawali musim dengan kemenangan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Satoru Mochizuki Lebih Lama di Indonesia, Kembali Tukangi Timnas Putri?
-
Bersinar di AFF U-23, Dony Tri dan Rayhan Hannan Tembus Tim Utama Persija?
-
Echoes oleh ENHYPEN: Teman Melamun saat Tengah Malam, Liriknya Penuh Makna
-
Lawan Western Sydney Wanderers, Bojan Hodak Ingin Tunjukkan Kekuatan Persib
-
BRI Super League: Filosofi Mendalam di Balik Jersey Anyar PSIM Yogyakarta
Artikel Terkait
-
Lawan Western Sydney Wanderers, Bojan Hodak Ingin Tunjukkan Kekuatan Persib
-
BRI Super League: Filosofi Mendalam di Balik Jersey Anyar PSIM Yogyakarta
-
Resmi Jadi Official Smartphone Partner BRI Super League 2025-2027, OPPO Dukung #LagaPenuhMomen
-
Oppo Jadi Sponsor BRI Super League 2025-2027, Bakal Rutin Gelar Nobar
-
Liga 1: Ikat Igor Inocencio, Malut United Optimalkan Kuota Pemain Asing
Hobi
-
Satoru Mochizuki Lebih Lama di Indonesia, Kembali Tukangi Timnas Putri?
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
-
Bersinar di AFF U-23, Dony Tri dan Rayhan Hannan Tembus Tim Utama Persija?
-
Jadwal Formula 1 GP Hungaria 2025, Lando Norris Ingin Cetak Sejarah
-
Percaya Diri, Fabio Quartararo Anggap Dirinya Setara dengan Marc Marquez
Terkini
-
Iconic oleh xikers: Jalani Hidup dengan Ikonik Hingga Dipandang Ironis
-
Tayang 2026, Film Thriller HOPE Gaet Bintang Korea dan Hollywood Ini
-
Mengapa Bendera Bajak Laut One Piece Berkibar Jelang HUT NKRI ke-80?
-
SEVENTEEN "Clap": Lagu Rock yang Ajak Bertepuk Tangan di Hari yang Sial
-
Berbahasa Inggris Hingga Emosional, Ini 3 B-side Album Key SHINee "Hunter"