Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Thom Haye resmi perkuat Persib Bandung. (Instagram/thomhaye)
Rana Fayola R.

Persib Bandung resmi memperkenalkan Thom Haye sebagai rekrutan anyar untuk menyongsong musim kompetisi 2025/2026. Gelandang Tim Nasional Indonesia ini dikontrak selama dua tahun dan akan memperkuat skuad Maung Bandung dalam lanjutan Super League serta ajang AFC Champions League 2.

Pemain kelahiran Amsterdam, 9 Februari 1995 tersebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang Persib dalam memperkuat lini tengah. Adhitia Putra Herawan selaku Deputy CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat menjelaskan bahwa perekrutan Thom Haye merupakan langkah penting dalam menjaga keseimbangan tim.

"Wilujeng sumping Thom Haye. PERSIB menyambut kedatanganmu dengan penuh semangat dan mengajakmu menapaki petualangan baru di Super League dan AFC Champions League 2. Kami percaya kualitas dan pengalamannya akan menjadi tambahan penting untuk ambisi PERSIB," ujar Adhitia dalam keterangan resmi klub, persib.co.id pada Rabu (27/8/2025).

Haye datang dengan pengalaman panjang di kompetisi papan atas Eropa, khususnya Eredivisie Belanda. Ia tercatat pernah memperkuat sejumlah klub seperti AZ Alkmaar, Willem II Tilburg, ADO Den Haag, NAC Breda, Heerenveen, dan terakhir Almere City pada musim 2024/25.

Selama lebih dari satu dekade, Haye telah menunjukkan konsistensi bermain di level tertinggi. Tidak hanya di klub, ia juga sempat membela Timnas Belanda dari kelompok usia U15 hingga U21, sebelum akhirnya memutuskan membela Timnas Indonesia.

Perekrutan Thom Haye ke Persib bukanlah tanpa alasan. Pelatih kepala Bojan Hodak secara langsung merekomendasikan sang pemain karena menilai karakter permainannya sangat sesuai dengan kebutuhan tim. Penilaian tersebut dilakukan berdasarkan penampilan Haye di Timnas Indonesia serta riwayatnya di Eredivisie.

Namun, langkah berani Thom Haye untuk merapat ke Liga Super Indonesia (Super League) juga memicu perdebatan publik. Banyak yang mempertanyakan apakah keputusan ini mencerminkan penurunan level dalam karier sang pemain.

Kekecewaan Iringi Pulangnya Thom Haye ke Liga Indonesia

Tidak sedikit penggemar dan pengamat sepak bola yang menilai bahwa kepindahan Thom Haye ke Liga Indonesia adalah bentuk 'turun level'. Hal ini tidak terlepas dari perbedaan kualitas antara Eredivisie dan Super League yang cukup signifikan secara teknis dan kompetitif.

Diketahui bahwa Eredivisie dikenal sebagai liga top Eropa dengan kualitas teknik, taktik, dan fisik yang tinggi. Pemain di liga ini dituntut memiliki kontrol bola, dribel, serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Transisi permainan cepat dan pertahanan ketat menjadi ciri khas kompetisi ini.

Sebaliknya, BRI Super League masih dalam tahap pengembangan. Meskipun mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir, secara umum liga ini masih tertinggal dari segi teknik, taktik, dan kecepatan permainan dibanding Eredivisie.

Reaksi negatif dari beberapa penggemar juga tak bisa dihindari. Isu yang menyebutkan bahwa Haye sebelumnya sempat dikaitkan dengan Persija Jakarta, turut memperkeruh suasana. Perpindahannya ke Persib dianggap mengejutkan, terutama bagi sebagian pendukung Persija yang merasa dikhianati.

Selain itu, beban gaji Haye yang disebut mencapai Rp750 juta per bulan menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Nominal tersebut dianggap terlalu tinggi dan bisa menimbulkan ekspektasi yang sulit dipenuhi jika performa Haye tidak sesuai harapan.

Transfer ini seakan mempertegas niat Persib untuk tidak hanya menjadi penggembira di kompetisi, tetapi juga bersaing secara serius. Dengan mendatangkan pemain berpengalaman dari Eropa, Persib menunjukkan komitmen tinggi dalam menyusun skuad yang kompetitif.

Tentu menarik untuk dinantikan bagaimana performa Thom Haye bersama Persib Bandung nantinya. Mampukah ia menjawab tantangan, sekaligus membuktikan bahwa keputusannya tidak keliru?