Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Timnas Indonesia U-23. (ANTARA/Dhema Reviyanto)
zahir zahir
Baca 10 detik
  • Kekalahan ini jadi antiklimaks setelah pencapaian semifinal 2024 era Shin Tae-yong.
  • PSSI dan liga dikritik, sementara Korsel menargetkan juara Asia U-23 & emas Asian Games 2026.
  • Indonesia U-23 gagal ke Piala Asia 2026 usai kalah 0-1 dari Korea Selatan.
[batas-kesimpulan]

Kegagalan timnas Indonesia U-23 lolos ke babak putaran final Piala Asia U-23 2026 memang menjadi kekecewaan banyak pihak. Melansir dari laman resmi AFC (the-afc.com), skuad garuda U-23 harus mengakui keunggulan Korea Selatan di laga terakhir grup J dengan skor 0-1 dalam laga yang digelar pada Selasa (09/09/2025) kemarin.

Ironisnya, kekalahan atas Korea Selatan U-23 ini seakan-akan menjadi pembalasan setimpal bagi skuad garuda U-23 saat berjumpa tim berjuluk “The Young Taegeuk Warriors” tersebut. Pasalnya, dalam pertemuan di babak perempat final ajang Piala Asia U-23 2024 kemarin, timnas Indonesia U-23 yang masih dilatih oleh Shin Tae-yong kala itu sukses menyingkirkan timnas Korea Selatan U-23 melalui drama adu pinalti.

Bahkan, di ajang Piala Asia U-23 2024 lalu, skuad garuda U-23 yang masih diperkuat oleh beberapa nama tenar seperti Marselino Ferdinan, Justin Hubner, Pratama Arhan, Ernando Ari dan Ivar Jenner sukses menjadi tim peringkat ke-4 dalam turnamen dan menjadi rekor terbaik skuad garuda di ajang Piala Asia U-23 sepanjang keikutsertaannya.

Namun, kini hasil yang diraih oleh timnas Indonesia U-23 seakan-akan menjadi anti-klimaks dan juga menjadi pembalasan dendam dari skuad Korea Selatan U-23 yang mereka ‘pulangkan’ di ajang Piala Asia U-23 2024 kemarin. Bahkan, yang lebih ironisnya adalah timnas Korea Selatan sendiri yang memupus mimpi timnas Indonesia U-23 untuk kembali berlaga di ajang Piala Asia U-23 edisi 2026 nanti.

Timnas Indonesia Gagal Lolos, Korsel Justru Targetkan Juara Piala Asia U-23

Kegagalan timnas Indonesia U-23 untuk lolos ke babak putaran final Piala Asia U-23 2026 seakan-akan kembali menjadi tamparan keras kepada pihak PSSI. Pasalnya, keputusan PSSI yang memilih memecat Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan timnas Indonesia senior dan timnas Indonesia U-23 seakan-akan menjadi ‘bumerang’ tersendiri bagi kemajuan timnas Indonesia.

Bahkan, Korea Selatan yang menjadi tim yang mengalahkan dan menggagalkan mimpi timnas Indonesia untuk bisa lolos lagi ke ajang Piala Asia U-23 2026 sesumbar ingin menargetkan meraih gelar juara Piala Asia U-23 2026. Melansir dari laman berita ANTARA News (10/09/2025), pelatih timnas Korea Selatan U-23, Lee Min-sung menargetkan dua gelar juara kedepannya, yakni Piala Asia U-23 2026 yang digelar di Arab Saudi dan medali emas Asian Games 2026 yang akan digelar di Nagoya, Jepang.

Tentu saja, kami menargetkan untuk memenangkan kejuaraan. Selanjutnya, kami juga ingin menargetkan Asian Games 2026 (di Nagoya, Jepang). Jadi, kami akan mempersiapkan diri untuk turnamen pertama kami. Tahun depan, kami akan menunjukkan performa yang lebih baik di putaran final,” ujar Lee Min-sung.

Di sisi lain, timnas Indonesia U-23 kini harus melakukan evaluasi besar-besaran usai gagal lolos ke ajang Piala Asia U-23 2026. Tentunya banyak hal yang harus seger dibenahi tak hanya dari staf kepelatihan timnas Indonesia U-23, tetapi juga dari PSSI dan operator liga Indonesia.

Hal ini juga yang turut disinggung oleh pelatih timnas Indonesia U-23, yakni Gerald Vanenburg. Melansir dari beberapa sumber di laman berita suara.com, Gerald Vanenburg mengkritisi minimnya menit bermain yang didapatkan para pemain muda di level kompetisi liga. Bahkan, dirinya juga membandingkan kompetisi di Indonesia dan di Korea Selatan yang jauh berbeda.

Ketika mereka kembali ke klub, memang perlu jam terbang untuk bermain agar ketika mereka menghadapi turnamen seperti ini, mereka siap. Karena kalau kita lihat contoh di Korea, mereka juga punya kompetisi itu. Dan setiap minggu, mereka yang main hari ini pasti akan main setiap minggu dengan jam terbang tinggi. Jadi itu perlu,” ujar Gerald Vanenburg.

Kini, kita berharap PSSI dan pihak-pihak terkait melakukan evaluasi menyeluruh dari hasil mengecewakan gagal lolos ke Piala Asia U-23 2026 tersebut.