Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Ilustrasi Futsal AXIS Nation Cup (Galery/anc.axis.co.id)
Athar Farha

Dulu, futsal sering dipandang hanya sebagai olahraga selingan. Mainnya di sela-sela jam sekolah atau sebatas hiburan saat akhir pekan. Namun, di era sekarang, khususnya di mata generasi Z, futsal sudah punya makna yang jauh lebih luas. 

Bukan cuma tentang berlari mengejar bola di lapangan berukuran kecil, tapi juga tentang bagaimana setiap momen bisa direkam, dibagikan, dan hidup lagi di dunia digital. Dari highlight pertandingan sampai video trik individu, futsal kini benar-benar hadir dari lapangan ke layar sosial media. Kalau mau ngerasain vibes itu lebih nyata, kamu bisa intip keseruan kompetisi di anc.axis.co.id atau langsung cek program pendukungnya di axis.co.id.

Fenomena ini sangat terasa di turnamen-turnamen kampus dan sekolah lho. Begitu peluit panjang dibunyikan, kamera ponsel langsung terangkat. Ada yang sibuk merekam selebrasi gol, ada yang bikin konten reaction di pinggir lapangan, bahkan ada yang langsung live streaming lewat Instagram atau TikTok. 

Strategi tim dalam menyusun formasi futsal jadi bahan analisis singkat di kolom komentar, sementara skill individu seperti dribbling cepat atau shooting akurat langsung dapat label ‘next star’ dari warganet. Futsal di era digital nggak lagi berhenti di skor pertandingan, tapi berlanjut di dunia maya yang bisa ditonton ribuan orang.

Buat Gen Z, media sosial adalah ‘lapangan kedua’ yang nggak kalah penting. Banyak pemain futsal muda yang membangun identitasnya bukan hanya dari seberapa sering mereka juara, tapi juga dari bagaimana mereka membagikan perjalanan itu secara online. 

Ada yang konsisten mengunggah tips teknik dasar futsal di YouTube, ada yang bikin thread edukatif tentang peraturan permainan futsal di Twitter/X, bahkan ada yang menjadikan Instagram sebagai portofolio highlight untuk menarik perhatian klub atau pelatih. Konten ini bukan sekadar pamer lho, tapi juga jadi ruang berbagi ilmu, inspirasi, sekaligus wadah kolaborasi antar pemain di seluruh Indonesia.

Menariknya, era digital juga membuka peluang yang sebelumnya mungkin mustahil. Bayangkan saja, pemain dari kota kecil bisa dikenal luas gara-gara video tendangannya viral. Atau tim futsal kampus yang awalnya cuma main di turnamen internal, tiba-tiba dapat undangan ke event lebih besar karena mereka aktif mempublikasikan kegiatan lewat media sosial. Social media benar-benar jadi panggung baru untuk memperluas jaringan dan memperbesar peluang, bahkan mungkin jadi jalan pintas menuju dunia profesional.

Selain itu, futsal di dunia digital juga punya dampak ke gaya hidup. Gen Z dikenal sebagai generasi yang ekspresif dan visual. Outfit di lapangan, mulai dari jersey custom sampai sneakers limited edition, jadi bagian dari konten yang dikurasi dengan serius. Komunitas futsal pun nggak cuma kumpul di lapangan, tapi juga aktif di grup WhatsApp, Discord, sampai forum online. Di sana, mereka ngobrol tentang perlengkapan futsal terbaru, mendiskusikan sejarah futsal di Indonesia, atau sekadar berbagi jadwal latihan. Dengan kata lain, futsal sekarang sudah melebur jadi bagian dari kultur digital Gen Z.

Tentu, semua perkembangan ini nggak lepas dari tantangan. Ada risiko kalau futsal hanya dipandang sebatas konten. Kadang, demi mengejar views, orang bisa tergoda bikin video yang berlebihan atau bahkan mengabaikan sportivitas. Padahal, inti dari futsal tetap ada pada kerja sama tim, semangat fair play, dan rasa kebersamaan. Karena itu, penting banget buat anak muda menjaga keseimbangan, tetap memanfaatkan digital untuk berekspresi, tapi jangan melupakan nilai-nilai dasar olahraga itu sendiri.

Bisa kita simpulkan, futsal di era digital ini adalah gambaran dari jiwa Gen Z: kreatif, ekspresif, dan penuh semangat kolaborasi. Dari lapangan ke layar, dari permainan nyata ke dunia maya, futsal ngasih ruang bagi anak muda untuk tumbuh, berkompetisi, dan bermimpi lebih besar. Siapa tahu, dari satu video sederhana di TikTok, lahir bintang baru yang kelak mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Futsal bukan lagi sebatas olahraga, tapi juga gambaran bagaimana generasi muda menggabungkan passion, teknologi, dan gaya hidup digital. Dan di balik semua itu, ada satu pesan sederhana, yakni teruslah main, teruslah berbagi, dan biarkan suara para juara menggema lebih luas dari sebelumnya.