Futsal yang mulai populer di Indonesia sejak awal dekade 2000-an ini memang selalu identik sebagai sarana olahraga yang tak hanya berfokus kepada aspek olah fisik semata, tetapi juga mengedepankan aspek pengekspresian diri bagi anak muda dan juga wadah aktualisasi diri dalam mengembangkan bakat dan minat bagi generasi muda.
Beberapa faktor inilah yang membuat banyak pihak mengadakan berbagai macam kompetisi futsal dari berbagai jenjang usai dan kategori yang seperti tak ada habisnya di Indonesia. Salah satunya seperti kompetisi futsal yang diselenggarakan oleh AXIS, yakni AXIS Nation Cup 2025. Serba-serbi kompetisi tersebut tentunya bisa ditelusuri lebih mendalam di laman axis.co.id atau anc.axis.co.id.
Kembali ke aspek futsal sebagai sarana ekspresi anak muda, khususnya para generasi Z. Generasi Z memang saat ini dikenal sebagai salah satu generasi yang gemar mengekspresikan dirinya agar terlihat di masyarakat sebagai bentuk aktualisasi diri. Dalam lingkup olahraga futsal, sarana ekspresi diri tersebut tidak hanya dari aspek olahraga di atas lapangan atau olahraga futsal semata. Tetapi, juga memiliki sarana ekspresi di aspek lain. Beberapa diantaranya adalah aspek maskot dalam olahaga futsal dan juga yel-yel suporter.
Maskot dan Yel-yel: Dua Elemen Penyemarak Sekaligus Sarana Ekspresi Gen Z
Futsal di dalam lapangan memang mengandalkan teknik dasar futsal, formasi apik, dan berbagai strategi lain agar bisa menang. Namun, keberadaan para suporter dan atribut tak boleh dianggap sepele.
Dalam setiap kompetisi atau pertandingan futsal, tentunya tak bisa diabaikan aspek-aspek di luar lapangan seperti kehadiran maskot-maskot dan nyanyian lagu atau yel-yel dari para suporter dalam mendukung tim kebanggan mereka yang tengah bertanding.
Namun, yang seringkali terlewat dari pengamatan adalah ternyata kehadiran maskot dan nyanyian yel-yel para suporter tersebut adalah bentuk ekspresi diri bagi para generasi muda atau gen Z.
Maskot yang selalu hadir dalam setiap olahraga futsal ini tentunya memiliki keunikannya masing-masing dan pastinya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Maskot umumnya dipilih atau dibentuk berdasarkan ciri khas atau identitas tim yang dalam aspek ini mewakili nama sekolah ataupun klub-klub futsal tersebut.
Beberapa maskot umumnya bisa mengambil bentuk dari binatang seperti macan, kucing, burung ataupun hewan-hewan lainnya yang dianggap merepresentasikan dari klub futsal atau sekolah tersebut. Bahkan, tidak jarang pula ada maskot yang dipilih dengan cukup ‘nyeleneh’ dengan menunjuk maskot-maskot berbentuk mistis seperti hantu pocong, genderuwo maupun kuntilanak.
Hal ini dianggap sebagai pengekspresian diri bagi para generasi Z guna memperlihatkan eksistensinya di khalayak ramai. Hal yang sama juga berlaku bagi yel-yel atau nyanyian penyemangat yang biasanya dinyanyikan oleh para suporter. Lagu-lagu yang mereka ciptakan tersebut tentunya tak hanya sekedar memiliki makna untuk membangkitkan semangat bagi para pemain yang berlaga di atas arena. Tetapi, juga memiliki makna dari identitas diri sebuah klub futsal atau sekolah tersebut yang ditunjukkan melalui lirik-lirik dan nada yel-yel tersebut.
Yel-yel yang biasanya dinyanyikan oleh para suporter ini memang terbilang menjadi salah satu bentuk pengekspresian diri bagi para generasi Z saat ini dalam mendukung tim kebanggannya. Namun, lebih dari itu, keberadaan yel-yel tersebut juga bisa dimaknai sebagai bentuk aktualisasi diri bagi golongan gen Z dama menunjukkan eksistensinya di khalayak ramai.
Baik keberadaan maskot dan yel-yel dalam futsal tersebut bisa menjadi gambaran bahwa olahraga futsal menjadi salah satu wadah bagi para generasi muda, khususnya para gen Z dalam mengekspresikan diri mereka ke khalayak ramai.
Baca Juga
-
Eks-Mertua Pratama Arhan Sindir Timnas Indonesia dan PSSI, Singgung Siapa Ya?
-
Lawan Brazil, Peluang Lolos Fase Grup Timnas Indonesia U-17 Terbilang Mustahil?
-
Media Asing Sebut Park Hang-seo sedang Diminati oleh PSSI, Benarkah?
-
Takluk 1-3 dari Zambia, Ini Skenario Lolos Fase Grup Timnas Indonesia U-17
-
Piala Dunia U-17: Bukti Timnas Indonesia Tak Boleh Remehkan Tim Lawan!
Artikel Terkait
-
Wajib Tahu, Rahasia Peningkatan Motorik di Balik Permainan Futsal
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
-
Futsal di Era Digital: Menggiring Bola dan Menggiring Hidup Lebih Baik
-
Futsal: Saat Gen Z Memanfaatkan Teknologi Jadi Pembangkit Ekonomi Kreatif
-
Esensi Permainan Futsal: Adrenalin, Tawa, dan Solidaritas
Hobi
-
Hadapi Brasil, Matthew Baker Ungkap Kondisi Mental Timnas Indonesia U-17
-
Piala Dunia U-17: Pertarungan Kedua, Pendukung Skuat Garuda Jangan Terlalu Menuntut!
-
Proses Cerai, Adly Fairuz dan Angbeen Rishi Diminta Hadiri Sidang Mediasi
-
Kontra Brasil, Tak Ada Salahnya Kita Pandang Pertarungan Ini seperti Evandra Florasta
-
Lawan Brasil, Nova Arianto Minta Timnas Indonesia Bangun Determinasi Tinggi
Terkini
-
Review Anime The New Gate, Lebih Realistis Daripada Isekai Lain
-
Pilih Bungkam, Hamish Daud Akhirnya Muncul usai Digugat Cerai Raisa
-
4 Serum Berbahan Kunyit yang Ampuh Pudarkan Bintik Hitam dan Cerahkan Kulit
-
Cerai Na Daehoon dan Jule Resmi Terdaftar, Hanya Tuntut Hak Asuh Anak?
-
Jangan Sampai Emosi! Kuasai 4 Cara Melatih Kesabaran Super di Zaman Now