Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan China Taipei di FMD September 2025 (theaseanfootball)
M. Fuad S. T.

Tanggal 8 Oktober 2025 akan menjadi awal waktu penentuan bagi Timnas Indonesia untuk mewujudkan mimpinya kembali tampil di Piala Dunia.

Pasalnya, tanggal tersebut adalah jadwal pertarungan pertama Pasukan Merah Putih melawan Arab Saudi di ronde keempat babak kualifikasi, sebelum kemudian berlanjut dengan berduel melawan Irak empat hari berselang.

Berdasarkan timeline kualifikasi yang telah diumumkan oleh AFC, pada ronde keempat babak kualifikasi ini, hanya tim-tim yang menjadi pemuncak klasemen akhir saja yang langsung memiliki hak untuk lolos ke putaran final Piala Dunia di benua Amerika tahun depan.

Sementara tim yang menduduki posisi runner-up masing-masing grup, akan saling berhadapan di ronde kelima untuk memperebutkan satu tiket ke babak play-off antar benua.

Namun, tahukah teman-teman bagaimana aturan penentuan posisi yang telah ditetapkan oleh AFC untuk ronde keempat ini?

Jika belum tahu, maka kali ini kita akan membahasnya dengan tuntas, agar nanti bisa berhitung bagaimana peluang Indonesia untuk lolos ke ronde selanjutnya.

Secara garis besar, sepertimana yang telah ditetapkan oleh induk sepak bola benua Asia, tiebreakers alias aturan untuk penentuan posisi di klasemen ronde keempat babak kualifikasi sendiri berbasis pada "regulation article 11.5" yang telah ditetapkan oleh FIFA.

Dalam aturan tersebut, basis penentuan posisi kontestan di papan klasemen adalah:

  1. Poin terbanyak,
  2. Selisih gol,
  3. Gol terbanyak yang diciptakan dalam seluruh pertandingan grup. Adapun jika 3 kriteria tersebut memiliki kesamaan, maka penentuan selanjutnya adalah dengan menghitung tim-tim yang memiliki kesamaan tersebut dengan ketentuan:
  4. Poin yang didapatkan saat kedua tim saling berhadapan,
  5. Selisih gol yang dihitung saat kedua tim saling berhadapan,
  6. Gol terbanyak / produktifitas gol saat kedua tim saling berhadapan,
  7. Gol away yang dicetak (jika sistemnya home and away)
  8. Poin kedisiplinan, di mana kartu kuning dihargai -1 poin, kartu kuning kedua atau kartu merah tak langsung dihargai -3 poin, kartu merah langsung dihargai -4 poin, serta kartu kuning dan kartu merah langsung dihargai -5 poin.
  9. Undian.

Jika melihat ketentuan yang telah ditetapkan oleh AFC maupun FIFA di atas, maka sebisa mungkin Timnas Indonesia harus bertarung semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan poin terbanyak ya. Karena jika sudah sampai ke aturan tiebreakers kedua, ketiga atau bahkan seterusnya, maka kans kelolosan secara langsung skuat Garuda ke Piala Dunia 2026 bisa saja mengecil persentasenya. 

Lantas, bagaimana caranya? Tentu saja dengan memenangi dua laga melawan Arab Saudi dan Irak nanti.