Sebuah keputusan yang berlandaskan rasa keadilan bagi para anggotanya baru-baru ini dilakukan oleh Induk Sepak Bola Benua Afrika alias CAF.
Seiring dengan usainya fase penyisihan grup babak kualifikasi Piala Dunia dan beranjaknya seleksi ke babak play-off alias ronde kedua, konfederasi tertinggi dalam persepakbolaan benua hitam (bukan rasis, namun memang demikian julukannya di dunia internasional) memutuskan untuk menggelar seluruh laga tersebut di tempat netral.
Sepertimana dilansir oleh CAF melalui laman resmi mereka, cafonline.com, empat negara yang lolos ke ronde kedua atau play-off, yakni Nigeria, Gabon, Kamerun dan Republik Demokratik Kongo akan memainkan seluruh laga fase ini di Maroko.
Keputusan ini diambil oleh CAF untuk menjaga asas netralitas dan ketidakberpihakan mereka ke salah satu kontestan. Selain itu, keputusan untuk menggelar laga play-off di Maroko yang notabene merupakan tempat netral, juga diharapkan akan membuat setiap peserta memiliki kans yang sama besar untuk bisa lolos ke fase selanjutnya.
Asas keadilan yang dikedepankan oleh CAF ini tentunya menjadi sebuah tamparan telak bagi induk sepak bola benua Asia, AFC. Pasalnya, dalam penentuan tuan rumah ronde keempat lalu, mereka memilih Arab Saudi dan Qatar yang juga menjadi peserta di ronde tersebut.
Imbasnya tentu saja sudah terlihat di akhir tahapan kualifikasi kemarin. Dengan keuntungan sebagai tuan rumah, baik Arab Saudi maupun Qatar pada akhirnya menjadi pemilik dua tiket lolos otomatis yang tersisa untuk AFC.
Padahal jika AFC meniru langkah populis yang dilakukan oleh CAF, bukan hanya akan membuat mereka terjaga kredibilitasnya, namun juga akan membuat kesempatan tim-tim lain untuk lolos ke Piala Dunia menjadi semakin besar, termasuk Indonesia.
Pasalnya, jika pertandingan dilakukan di tempat netral, maka di ronde keempat kemarin tak ada negara yang mendapatkan keuntungan dan tak ada pula negara yang mendapatkan kerugian dalam hal dukungan suporter.
Namun sayangnya, AFC tak melakukan apa yang CAF lakukan. Tendensi mereka untuk menganakemaskan Arab Saudi dan Qatar ternyata jauh lebih tinggi ketimbang kredibilitas yang mereka miliki.
Sehingga pada akhirnya, mereka pun memilih untuk tetap menggelar ronde keempat di dua negara yang sejatinya juga menjadi peserta pertarungan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kebangetan! Muncul Satu Lagi Fakta Buruk Timnas Indonesia di Bawah Asuhan Kluivert
-
Timnas Indonesia dan Perjalanan Panjang Melelahkan yang Berujung Kegagalan Menyakitkan
-
PSSITiru Sikap Tegas Curacao, Kebangkitan Kembali Sepak Bola Indonesia Tinggal Menunggu Waktu
-
Timnas Indonesia, PSSI dan Kepemimpinan Gemilang Erick Thohir yang Dinodai Satu Blunder Fatal!
-
Durasi Masa Jabatan 4 Pelatih Terakhir Timnas Indonesia, Bisa Menebak Siapa Paling Singkat?
Artikel Terkait
-
Monchengladbach Alami 14 Kekalahan Beruntun, Posisi Kevin Diks Terancam
-
Dirumorkan Latih Indonesia, Louis van Gaal Asyik Liburan: Berjarak 20 Jam dari Jakarta
-
Bos FC Twente: Gak Adil Buat Pemain Lain Jika Ujug-ujug Mees Hilgers Langsung Main
-
Patrick Kluivert Cs Dipecat PSSI, Media Belanda Soroti Nasib Simon Tahamata
-
Media Belanda Soroti Pengakuan Blak-blakan Jay Idzes dan Verdonk Usai Kluivert Dipecat
Hobi
-
Rekap Perempat Final Denmark Open 2025:2 Wakil Indonesia Lolos ke Semifinal
-
Indonesia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Proyek Naturalisasi Otomatis Bakal Berhenti?
-
Mauro Zijlstra Dipanggil ke Skuad Sea Games, Indra Sjafri: Tunggu Izin Klub
-
Masuk Skuad Sea Games, Duet Marceng-Ivar Jenner Bakal Tersaji di Timnas Indonesia
-
PSSITiru Sikap Tegas Curacao, Kebangkitan Kembali Sepak Bola Indonesia Tinggal Menunggu Waktu
Terkini
-
Claire Danes Terobsesi Mencari Kebenaran di The Beast in Me, Ini Trailernya
-
4 Serum Lokal Kandungan Azeclair Terbukti Ampuh Basmi Jerawat dan Bekasnya
-
Rangga dan Cinta Bukan Sekuel, Tapi Reinkarnasi Romansa Ikonik AADC
-
Nggak Perlu Obat! 6 Pose Yoga Ini Bikin Nyeri Haid Hilang dan Perut Gak Kram
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Religi yang Mengguncang Iman!