Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Mantan pelatih Timnas Indonesia U-20, Frank van Kempen (Instagram/frank.van.kempen)
M. Fuad S. T.

Pasca rangkaian hasil minor yang didapatkan oleh Timnas Indonesia di ronde keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2026 beberapa waktu lalu, PSSI memutuskan untuk memecat Patrick Kluivert dan para pelatih yang berada dalam gerbongnya.

Dilansir laman Suara.com (16/10/2025), induk sepak bola Indonesia tersebut memutuskan kontrak Patrick Kluivert di Timnas Indonesia senior, kemudian Gerald Vanenburg di Timnas Indonesia U-23 dan Frank van Kempen di tingkatan Timnas Indonesia U-20.

Secara logika, pemecatan atau pemutusan hubungan kerja memang menjadi sebuah hal yang tentunya sangat menyedihkan bagi siapapun orangnya. Namun, tidak demikian halnya dengan Frank van Kempen untuk pemecatan kali ini.

Pasalnya, juru taktik asal Belanda tersebut, ternyata mencatatkan sebuah fakta yang sangat berbeda dengan dua kompatriotnya tersebut.

Jika Kluivert dihujat karena kegagalannya dalam menangani Timnas Indonesia senior dan Gerald Vanenburg sempat diserang karena pakem permainannya di Timnas Indonesia U-23, maka van Kempen menjadi satu-satunya pelatih yang dipecat oleh PSSI tanpa sempat mendapatkan rujakan dari para warganet atau pendukung Skuat Garuda.

Penyebabnya pun cukup unik, yakni dirinya sama sekali belum bertugas untuk melatih Timnas Indonesia U-20 semenjak kali pertama ditunjuk.

Dilansir laman transfermarkt, Frank van Kempen sendiri secara resmi ditunjuk oleh PSSI untuk menjadi nakhoda Pasukan Garuda Nusantara pada tanggal 5 Juli 2025 lalu.

Dan sampai dipecat oleh federasi pada tanggal 16 Oktober kemarin bersama dengan dua kolega senegaranya, van Kempen belum pernah sekalipun melakukan pemanggilan, pemusatan latihan bersama Skuat Garuda Muda, apalagi sampai mendampingi mereka di pertandingan resmi.

Sehingga, ketika kabar pemecatan tersebut menerpanya, maka van Kempen seolah mendapatkan durian runtuh.

Pasalnya, dirinya tak perlu bercapek-capek dalam menjalankan tugas, namun sudah pasti akan mendapatkan pesangon imbas pemutusan kerja sama yang dilakukan oleh PSSI.

Memang, menurut jadwal yang ada, pasca gelaran Piala Asia U-20 yang dilaksanakan pada bulan Februari 2025 lalu, Timnas Indonesia U-20 tak memiliki jadwal manggung dalam waktu beberapa bulan terakhir.

Bahkan, mungkin jadwal terdekat van Kempen bersama Pasukan Garuda Muda adalah gelaran Piala AFF U-19 tahun depan, yang biasanya tim kepelatihannya diserahkan kepada pelatih Timnas Indonesia U-20 karena berkelanjutan dengan turnamen AFC U-20 yang levelnya tak berbeda jauh.

Sehingga, praktis ketika van Kempen mendapatkan tugas dari PSSI pada bulan Juli lalu, dirinya masih menganggur dalam tugas, sampai turunnya surat pemecatan dari federasi imbas kinerja buruk dari Kluivert dalam menangani Timnas Indonesia senior.

Kalau kejadiannya begini, masuknya dapat durian runtuh atau justru akhir yang tragis ya?

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS