Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Mantan pelatih Timnas Thailand, Masatada Ishii (dok. instagram @masatada.ishii)
M. Fuad S. T.

Kabar mengejutkan datang dari dunia persepakbolaan Negeri Gajah Putih, Thailand. Tak ada angin tak ada hujan, di tengah-tengah situasi yang adem-ayem, FAT selaku induk sepak bola Thailand membuat keputusan yang cukup membuat syok, yakni memecat Matasada Ishii dari kursi kepelatihan Pasukan Gajah Perang.

Dengan demikian, jalinan kerja sama yang sudah terekat semenjak tahun 2023 lalu itu pun berakhir sudah, karena kini baik FAT maupun Ishii sudah tak lagi memiliki ikatan profesional yang resmi.

Sejatinya, pemecatan Ishii sendiri terbilang dilakukan secara sepihak oleh FAT. Pasalnya, dalam beberapa waktu belakangan ini, tak ada konflik melanda yang melibatkan sang pelatih.

Bahkan, sepertimana informasi yang diunggah oleh akun instagram @seasiagoal (21/10/2025) yang disarikan dari akun instagram Ishii, pelatih berkebangsaan Jepang tersebut mengungkapkan kekecewaan mendalamnya karena pemecatan tersebut.

Melalui akun instagramnya, Ishii menyampaikan bahwa pemecatan tersebut terjadi secara mendadak. Pada pukul 10 pagi waktu setempat, Ishii dihubungi oleh pihak federasi yang memintanya untuk hadir guna mengevaluasi laga melawan Taiwan beberapa waktu lalu.

Ketika bertemu, FAT langsung memberikan pernyataan pemberhentian kontrak kepada sang pelatih. Akan tetapi, Ishii mengakui dirinya meninggalkan pertemuan tersebut tanpa menandatangani berkas apapun.

Namun sayangnya, sore harinya pasca pertemuan tersebut, FAT memberikan pernyataan bahwa mereka telah berpisah dengan sang pelatih, hingga membuat Ishii pun merasa kecewa dan melabeli FAT sebagai pihak yang tak bisa dipercaya.

Sejatinya, nasib malang yang didapatkan oleh Ishii tersebut dapat dikatakan lebih mendingan jika dibandingkan dengan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.

Jika dalam proses pemecatannya Ishii masih diajak untuk bertemu oleh pihak federasi, maka tidak demikian halnya dengan eks pelatih Pasukan Garuda tersebut.

Alih-alih diajak bertemu dan berdiskusi, Shin Tae-yong bahkan tak tahu-menahu terkait dengan kabar pemecatannya tersebut. Ironisnya lagi, beberapa waktu sebelum pemecatan itu dilakukan oleh PSSI, eks pelatih Timnas Korea Selatan itu baru saja meneken perpanjangan kontrak yang seharusnya menggaransi posisi sang pelatih hingga tahun 2027 mendatang.

Dan yang lebih menyakitkan lagi adalah, kontrak STY diputus sepihak oleh PSSI setelah sang pelatih menyelesaikan beragam challenges yang diberikan oleh federasi seperti membawa Indonesia melaju ke babak kedua Piala Asia 2023 dan membawa Garuda Muda ke fase gugur Piala Asia U-23.

Jadi, meskipun sama-sama menyakitkan bagi sang pelatih, setidaknya FAT lebih memiliki "sedikit adab" dalam memperlakukan sosok yang berjasa dalam persepakbolaan mereka ketimbang PSSI.