Kontroversi kembali mencuat di dunia sepak bola Indonesia setelah pernyataan mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, menjadi sorotan publik. Pastoor menilai bahwa peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia merupakan hal yang ‘tidak logis’.
Pernyataan tersebut sontak menuai tanggapan dari berbagai pihak, termasuk pengamat sepak bola Tanah Air, Haris Pardede atau yang akrab disapa Bung Harpa.
Melalui kanal YouTube pribadinya, Bung Harpa menilai pernyataan Alex Pastoor justru terkesan bertentangan dan menyinggung logika dasar dalam dunia sepak bola.
Bung Harpa Nilai Pernyataan Pastoor Tak Masuk Akal
Dalam unggahan video di kanal YouTube pribadinya pada Selasa (21/10/2025), Bung Harpa menjelaskan pandangannya terhadap ucapan Alex Pastoor.
Beredar di media sosial bahwa mantan asisten pelatih Timnas Indonesia tersebut mengungkapkan sangat tidak logis apabila Indonesia lolos ke Piala Dunia.
“Nah ini poin ke empat atau lima, dia bilang akan hebat jika bisa mencapai Piala Dunia. Namun, sebagai tim peringkat ke-119 dunia, itu tidak mudah ataupun logis,” ungkap Bung Harpa.
“Nah ini lucu, udah tahu nggak mampu, udah tahu enggak logis kok diterima,” tambahnya.
Soroti Penurunan Peringkat dan Kurangnya Pemanfaatan Peluang
Bung Harpa juga mengulas kembali perjalanan Timnas Indonesia pada akhir 2024. Saat itu, Indonesia berhasil menempati posisi ketiga, hanya terpaut satu poin dari peringkat kedua yang otomatis lolos ke Piala Dunia. Namun, memasuki tahun 2025, posisi tersebut turun ke peringkat empat.
“Jadi sebenarnya bukan enggak logis. Mereka yang kurang memanfaatkan kelogisan bahwa kita ini peringkat tiga loh sebelum kalian datang. Tapi turun ke peringkat empat, ini numerik loh, angka enggak bisa dibohongi,” ujarnya.
Ia menilai bahwa penurunan performa bukan karena peluang yang tidak logis, melainkan akibat kurangnya kemampuan tim pelatih memaksimalkan potensi yang sudah ada.
Dalam video tersebut juga dijelaskan bahwa Alex Pastoor menjelaskan kronologi setelah berakhirnya kerja sama dengan PSSI. Sepulang dari Jeddah, mereka merasa tekanan dan atmosfer negatif dari suporter benar-benar terasa dan tidak bisa melanjutkan lagi dengan Timnas Indonesia.
Melalui tanggapannya, Bung Harpa menegaskan bahwa logika dalam sepak bola tidak semata ditentukan oleh peringkat dunia, melainkan oleh cara memanfaatkan peluang.
Ia berharap pernyataan seperti yang disampaikan Alex Pastoor dapat menjadi bahan evaluasi dalam memilih pelatih kedepannya.
Baca Juga
-
Kenapa Susah Konsisten? Ini 5 Fakta Mengejutkan yang Jarang Kita Sadari
-
Hamil Anak Pertama, Susan Sameh Sering Keluhkan Asam Lambung di Malam Hari
-
Dituding Bela Inara Rusli, Ini Tanggapan dr. Richard Soal Komentar Julid Netizen!
-
Brisia Jodie Resmi Menikah, Ini Alasan Ia Jatuh Cinta pada Jonathan Alden!
-
Jeje Ungkap Alasan Pelatih Korea dan Jepang Lebih Cocok Melatih Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
Duo Korea Masuk Bursa Pelatih Thailand, Pasukan Gajah Perang Bakal Makin Sulit Ditundukkan!
-
Alex Pastoor Keluhkan Jeleknya Kompetisi di Indonesia Usai Didepak PSSI, Kenapa?
-
Nova Arianto Minta Skuad Timnas Indonesia U-17 Jangan Cemen di Piala Dunia U-17 2025
-
Tinggal Menghitung Hari, Evandra Florasta Antusias Tatap Piala Dunia U-17 2025
-
Momen Akira Nishino Permalukan Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno
Hobi
-
Ngeri! Selain Full Abroad, Timnas Filipina U-22 Juga Dipenuhi Pemain Berpengalaman di Level Senior!
-
FIFA Puskas Award 2025, Rizky Ridho dan Kado Penawar Luka Barisan Pendukung Setia Skuat Garuda
-
Thom Haye Ikuti Rumor Pelatih Baru Timnas Indonesia, Punya Jagoan Khusus?
-
Predator Vietnam Comeback, Timnas Malaysia Harus Pandai-Pandai Jaga Pertahanan!
-
Marselino Absen, Kini Hanya Tersisa 2 Alumni Generasi Emas SEA Games 2023 di Skuat Garuda
Terkini
-
Luka yang Tak Terlihat: Mengapa Kata Maaf Belum Cukup untuk Korban Bullying?
-
Jadwal Tayang Peaky Blinders: The Immortal Man Diumumkan, Catat Tanggalnya!
-
Catat Tanggalnya! Kang Daniel Siap Rilis Album Spesial Bertajuk PULSEPHASE
-
Kisah yang Tertinggal dari Penjual Sate di Pesisir Pasir Putih Situbondo
-
Denny Sumargo Kritik Lambatnya Respons Pemerintah Atasi Banjir Sumatra