Pemain muda Bhayangkara FC menjadi salah satu nama yang dibawa oleh coach Nova Arianto menuju gelaran Piala Dunia U-17. Seperti yang telah diumumkan oleh sang pelatih maupun federasi, Evandra kembali mengisi satu slot lini tengah Pasukan Muda Merah Putih di turnamen mendatang.
Sebuah hal yang sejatinya tak mengejutkan, mengingat kualitas yang dimiliki oleh sang pemain memang membuatnya layak untuk bisa mendapatkan satu tempat di skuat final.
Bukan hanya khalayak pencinta sepak bola dalam negeri saja yang mengakui kualitas yang dimiliki oleh pemain berusia 17 tahun tersebut, induk sepak bola dunia, FIFA pun mengakui kemampuan dari sang pemain.
Melalui sebuah artikel yang diunggah oleh laman resmi FIFA beberapa waktu lalu, konfederasi sepak bola dunia tersebut menuliskan beragama kelebihan yang dimiliki oleh Evandra.
Dalam penilaian FIFA, sebagai pemain tengah di timnya, Evandra bukanlah tipikal pemain yang berorientasi untuk mencetak gol bagi dirinya sendiri, namun lebih mengutamakan pemberian bantuan kepada rekan setimnya untuk mendentumkan jaringan.
"Florasta cenderung bermain sebagai playmaker, menciptakan ruang dan membuat umpan-umpan kunci ketimbang sekadar menciptakan gol," tulis FIFA dalam artikelnya pada bulan September lalu.
Dan memang benar apa yang dituliskan oleh induk sepak bola dunia tersebut tentang Evandra. Pasalnya, sebagai pemain yang beroperasi di sektor tengah permainan tim, Evandra mendapatkan tugas berat dari Nova Arianto untuk bisa menjadi pengatur permainan dan membantu penyerangan tim.
Ketika bermain di lapangan, Evandra justru lebih sering bertugas sebagai pembagi bola kepada rekan-rekannya, alih-alih menampilkan permainan yang egois.
Hasilnya juga sudah berkali-kali terlihat di lapangan. Selain rajin menciptakan gol saat memperkuat Timnas Indonesia U-16, U-17 maupun U-20, Evandra juga rajin memberikan assist berbuah gol bagi rekan-rekan setimnya.
Dan dalam beberapa hari ke depan, aksi dari seorang Evandra seperti yang dituliskan oleh FIFA itu akan kembali kita lihat di pentas berlevel dunia. Sebuah momen yang mana sekaligus akan menjadi ujian kelayakan bagi sang pemain untuk bisa bersaing di tingkatan tertinggi dalam persepakbolaan dunia kelompok umur.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sentil Zainuddin Amali dan Indra Sjafri, Sebuah Kritik Penuh Tendensi ala Bung Towel
-
Setahun Tanpa Kehadiran STY, Sepak Bola Indonesia Terjun Bebas, Circle Lawan Berubah Total!
-
Dipecat PSSI Imbas Pulang Cepat, Mengapa Indra Sjafri Gagal di SEA Games 2025? Ini Analisisnya!
-
Indra Sjafri, Timnas Indonesia Kelompok Umur dan Hasil Melatihnya yang Kerap Naik-Turun
-
Elegi Timnas Indonesia, Erick Thohir dan Jejak Mengenaskan Pelatih Skuat Garuda Pilihannya
Artikel Terkait
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
Lawan Tim Berkelas Dunia, Bagaimana Kata Pemain Bintang Timnas Indonesia U-17?
-
Dipecat PSSI, Patrick Kluivert Dirumorkan Jadi Pelatih Ajax
-
Diisukan Latih Indonesia, Oscar Garcia Ternyata Miliki Kesamaan dengan STY!
-
Bakal Duplikasi Taktik STY, Siapa yang Akan Dipilih Nova Arianto Jadi Jenderal Lini Tengah?
Hobi
-
Persiapan Buruk, Pergerakan Melenceng: Kritik Keras untuk Timnas Indonesia U-22
-
5 Tanaman Bunga yang Tidak Butuh Sinar Matahari, Cocok untuk Ruangan Indoor
-
Teman Manusia Jogja, Ruang Pulang untuk Berbagi dan Bertumbuh
-
Tak Lagi Dipanggil, Masa Depan Elkan Baggott di Timnas Indonesia Jadi Tanda Tanya
-
Timnas Futsal Putri Lolos ke Final, Kalahkan Thailand Lewat Adu Penalti
Terkini
-
Lucu dan Fungsional! Ini 4 Tumbler Lokal Gemas untuk Aktivitas Sehari-hari
-
Belajar dari Konsep Ikigai: Cara Menemukan Makna dan Kebahagiaan Hidup
-
Intip Teaser Perdana Disclosure Day, Film Sci-fi Terbaru Steven Spielberg
-
Menyambut Natal Lebih Bijak, Ini Cara Merayakan secara Ramah Lingkungan
-
Saat Waktu Seolah Berhenti di Kasembon, Mengapa Malam Terasa Begitu Lama?