Sekar Anindyah Lamase | Thedora Telaubun
Timnas Indonesia U-22 (KitaGaruda)
Thedora Telaubun

Langkah Timnas Indonesia di Southeast Asian Games (SEA) Games 2025 kini tidak lagi sepenuhnya berada di tangan sendiri. 

Kekalahan tipis dari Filipina membuat situasi Grup menjadi rumit, memaksa skuad Garuda Muda berharap lebih dari sekadar kemenangan di laga terakhir.

Indonesia tumbang 0-1 dari Filipina dalam pertandingan krusial yang seharusnya bisa menjadi jalan aman menuju semifinal. 

Gol tunggal lawan cukup untuk membuyarkan rencana, sekaligus membuat perhitungan klasemen berubah drastis. 

Alih-alih menatap laga terakhir dengan tenang, Indonesia kini berada di fase hitung-hitungan yang penuh tekanan.

Secara matematis, peluang itu masih ada. Indonesia wajib menang besar di laga sisa, sembari berharap hasil pertandingan lain berjalan sesuai skenario yang menguntungkan. 

Namun, di titik inilah keajaiban mulai diperlukan. Bukan hanya soal kualitas permainan, tapi juga faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan.

Ironisnya, situasi ini datang di saat ekspektasi publik begitu tinggi. Timnas Indonesia datang ke SEA Games 2025 dengan status juara bertahan dan komposisi pemain yang dinilai mumpuni. 

Kombinasi pemain lokal, pengalaman internasional, serta persiapan panjang membuat optimisme sempat membumbung tinggi.

Namun, sepak bola jarang berjalan sesuai prediksi. Satu kekalahan cukup untuk mengubah narasi besar menjadi pertaruhan. 

Indonesia kini bukan hanya dituntut menang, tapi menang dengan margin meyakinkan. Setiap peluang, setiap gol, dan setiap menit di lapangan akan menentukan hidup-matinya, berharap lolos.

Tekanan mental jelas tak terhindarkan. Bermain dengan beban harus menang besar kerap menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan baik. Di sisi lain, situasi ini juga bisa menjadi ujian karakter. 

SEA Games memang kerap menghadirkan drama semacam ini. Turnamen usia muda bukan hanya soal teknik dan taktik, tetapi juga ketahanan emosi serta kedewasaan mengambil keputusan di momen genting. Indonesia kini berada tepat di titik itu.

Jika ingin menjaga mimpi tetap hidup, satu-satunya jalan adalah menciptakan win streak di laga terakhir. 

Sisanya? Biarlah keajaiban kecil bekerja. Di SEA Games, harapan sering kali bertahan sampai peluit akhir sekecil apa pun peluangnya.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS