Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Rizka
Ilustrasi hanbok (shutterstock)

Kerja di bidang seni? Mau jadi apa kamu, Nak? Nggak ada uangnya.

Sedari kecil, saya sering mendengar ucapan miring yang timbul saat membicarakan mengenai pekerja seni. Saat melihat lingkungan sekitarku pun, rasanya benar-benar sedikit orang yang bekerja sebagai pekerja seni. Seakan seni bukan sesuatu yang dihargai, aku yang hobi melukis dan menulis pun menjadi ikut tidak bersemangat mengembangkan hobiku.

Dilain sisi, Korea Selatan adalah sesuatu yang keberadaannya sudah sering kudengar bahkan sejak Sekolah Dasar. Aku tidak begitu memahaminya, namun Korea Selatan adalah suatu hal yang identik dengan K-Pop dan K-Drama. Aku tidak begitu tertarik dengan keberadaannya sebelum aku dilanda sesuatu yang disebut Korean Wave saat aku menginjak masa Sekolah Menengah Pertama.

Aku adalah seseorang yang mudah tertarik dengan berbagai hal, namun tipe yang tidak cukup betah untuk bertahan didalamnya lebih lama. Korea dan segala perniknya adalah sesuatu yang berbeda. Ia tidak membosankan dan selalu menawarkan segala sesuatu hal yang baru.

K-Drama adalah drama yang ditayangkan di stasiun televisi Korea Selatan. Biasanya, penggemar K-Drama internasional dapat mengunduh atau menontonnya di berbagai platform secara online. K-Drama adalah awal mula aku terjebak Korean Wave.

Korean Wave adalah istilah mengenai tersebarnya budaya Korea pop secara mendunia. Saat pertama kali menonton drama korea, aku merasa begitu tertarik dengan banyak hal. Pertama, bagaimana aktor dan artisnya dapat begitu mendalami perannya sehingga perasaan dengan baik ke penonton. Sebagai seseorang yang tertarik dengan segala hal berbau seni, saya menyukai bagaimana aktor dan artis seakan benar-benar menikmati dan mendalaminperan mereka dalam drama.

Kedua, latar cerita dan karakter disampaikan secara logis, tidak berlebihan, serta berkualitas dengan memasukkan nilai-nilai budaya korea dalam drama tersebut walau dengan secara tersirat. Dalam drama korea, tergambarkan bagaimana kehidupan sosial di Korea berjalan. Misalnya, saat siswa Korea menghadapi seneung atau ujian masuk perguruan tinggi digambarkan di beberapa drama dengan baik seakan sesuai dengan kenyataan adanya. Mereka juga berani mengangkat isu-isu masyarakat untuk dijadikan drama.

Ketiga, alur drama korea yang tidak tertebak dan selalu berhasil memainkan perasaan penonton. Sebagai seseorang yang memiliki hobi menulis, alur cerita adalah sebuah hal yang dekat dengan kehidupan saya. Alur yang rapi, masuk akal, namun selalu berhasil mengambil hati penonton.

Selain K-Drama, K-Pop adalah salah satu jenis music pop populer yang berasal dari Korea Selatan. K-Pop dikenal dengan adanya kelompok artisnya yang musiknya mendunia, terlebih akhir-akhir ini. Secara garis besar, ada dua hal yang menarik mengenai K-Pop saat pertama kali mendalaminya.

Pertama, dari sisi idolanya. Idola sebelum debutnya menjadi idola K-Pop harus berlatih terlebih dulu dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Mereka dilatih bernyanyi, menari, rap, bahasa asing, akting, dan banyak keahlian lainnya. Mereka yang berlatih tidak dijanjikan pasti debut, karena selalu ada evaluasi ketat yang dijalani mereka dalam jangka waktu tertentu.

Kegigihan dan tekad para idol yang debut menjadi idola K-Pop tentu merupakan hal yang sangat mengagumkan, karena mereka melalui pelatihan yang sulit serta dilatih dalam jangka waktu yang tak tentu. Kedua, dari sisi penggemarnya. Para penggemar K-Pop dikenal loyal kepada idolanya. Padahal, penggemar K-Pop sendiri juga mendapatkan banyak hal positif dari menjadi penggemar. Misalnya lebih dapat mengekspresikan diri dari fanfiction dan fanart atau mengembangkan diri dari mendapatkan ketertarikan belajar bahasa Korea.

Selain melalui K-Drama dan K-Pop, acara televisi di Korea pun juga menyajikan banyak hal. Hal yang mengagumkan adalah mereka selalu memasukkan nilai sosial budaya kedalam acara yang ditayangkan. Selain itu, tayangan yang diberikan juga berbagai macam jenis seperti reality show atau variety show yang selalu memiliki pesan-pesan tertentu atau selera humor bagi penontonnya.

Dari sini, kita dapat melihat bagaimana keseharian masyarakat korea dan budaya-budaya seperti sejarah Korea itu sendiri. Selain melalui acara televisi, Korea Selatan juga terkenal mengenai komik-komik dan light novelnya. Komik dan light novel dari Korea selatan ini pun juga memiliki penikmatnya tersendiri hingga ke kancah Internasional.

Dari beberapa ulasan di atas, hal yang paling membekas bagi saya adalah para pekerja seninya yang pekerja keras dalam menjalani pekerjaannya. Mereka dihargai oleh lingkungan mereka sendiri, kemudian mereka sendiri dapat memberikan dampak positif bagi orang lain. Dalam mempopulerkan dan melestarikan budaya mereka, mereka tidak lupa menambahkan jenis budaya-budaya mereka sendiri. Hal-hal seperti ini merupakan contoh bagus untuk diterapkan diberbagai negara, termasuk Indonesia sendiri.

Rizka