Tanggal 17 Agustus sudah di depan mata, 76 tahun sudah Indonesia merdeka. Hari paling bersejarah bagi bangsa kita, dimana sejak saat itu Indonesia telah resmi menjadi sebuah negara. Perjalanan terjal perjuangan merebut kemerdekaan tentunya tidak lepas dari ribuan bahkan jutaan sosok pahlawan yang dengan keringat dan darah mereka rela berjuang mati-matian hingga kita dapat menikmati harumnya kemerdekaan.
Momen Hari Kemerdekaan Indonesia, selalu diperingati sebagai bentuk apresiasi jasa para pahlawan yang telah berkorban untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Melalui momentum bersejarah ini nilai-nilai kepahlawanan diharapkan juga dapat mengingatkan masyarakat terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Jika dahulu pahlawan adalah mereka yang mengangkat senjata dan berjuang demi kemerdekaan negara kita tercinta. Namun saat ini menjadi pahlawan bisa dilakukan oleh siapa saja yang berani melangkah untuk berbuat baik dan membuat perubahan, bahkan dari langkah-langkah kecil sekalipun.
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dua tahun belakangan ini tentu sangatlah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Merebaknya pandemi COVID-19 yang terjadi, dapat menjadikan semua orang sebagai pahlawan di tengah pandemi untuk membantu mencegah penyebaran virus Corona.
Disaat seperti sekarang ini, menurut saya, mereka yang berjuang dibalik panasnya armor APD dan bersenjata lengkap medis adalah pahlawan sesungguhnya yang terus berjuang demi keselamatan bangsa dari pandemi COVID-19.
Saat ini, tenaga medis dengan penuh tanggung jawab, profesionalitas, dan jiwa kemanusiaan yang tinggi menjadi dasar mereka untuk terus berjuang melawan pandemi demi keselamatan seluruh negeri.
Berbagai pengorbanan mereka yang rela mengorbankan waktu, keluarga, bekerja mati-matian dalam balutan alat pelindung diri (APD) selama berjam-jam, bahkan tidak sedikit yang sampai rela mengorbankan nyawanya. Merekalah sosok-sosok pahlawan sebenarnya di era pandemi COVID-19 sekarang ini.
Meskipun terkadang ada saja cacian dan celaan yang menghujam, namun perjuangannya menjadi wujud nyata dari sumpah yang telah diikrarkan ketika menjadi seorang dokter atau tenaga medis lainnya, yaitu bersumpah untuk membaktikan hidup guna kepentingan perikemanusiaan.
Hingga saat ini para dokter masih terus berjuang melawan pandemi Covid-19 bersama tenaga medis lainnya. Sebagai masyarakat yang menghargai perjuangan para pahlawan, sudah seharusnya kita terus berikan dukungan, misalnya dengan memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
Baca Juga
-
Ramai Dibicarakan, Apa Sebenarnya Intrusive Thoughts?
-
Menjamurnya Bahasa 'Gado-Gado' Sama dengan Memudarnya Jati Diri Bangsa?
-
7 Tips Efektif Menjaga Hubungan agar Tetap Harmonis saat Pacar PMS, Cowok Wajib Tahu!
-
Sering Merasa Lelah Akhir-akhir Ini? 5 Hal ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Kuliah sambil Healing, 2 Universitas Negeri Terbaik di Malang Versi THE WUR 2023
Kolom
-
Guru dan Masa Depan yang Dikorbankan: Refleksi Profesi yang Terabaikan
-
Soroti Pernyataan Mendikti, Alumni LPDP Tidak Harus Pulang, Setuju Tidak?
-
Menghargai Pekerjaannya, Menghargai Kebutuhannya: Realitas Gaji Guru
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
Simak! Ini Pentingnya Penguasaan Calistung dalam Pendidikan Dini
Terkini
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings