Pekan kesebelas La Liga Spanyol kembali diwarnai dengan kejutan besar tumbangnya raksasa Catalan, Barcelona. Bermain di kandang tim medioker Rayo Vallecano, Barcelona harus kembali gigit jari selepas dikandaskan oleh tuan rumah dengan skor tipis, 0-1.
Gol tunggal tuan rumah disumbangkan oleh Radamel Falcao ketika pertandingan berusia 30 menit, dan menjadi satu-satunya gol yang tercipta pada pertandingan tersebut. Falcao mencetak gol tunggal pada pertandingan tersebut selepas memanfaatkan sodoran Oscar Trejo, yang berhasil merebut bola dari kelengahan Sergio Busquets dalam kontrol permainan di lapangan tengah.
Dengan sekali keeping, dan sontekan kaki kiri yang terarah, Falcao berhasil menggetarkan jala gawang tim tamu, setelah sebelumnya bola menerpa tiang gawang terlebih dahulu.
Kekalahan ketiga Barcelona dari sepuluh kali laga yang telah mereka jalani membuat permasalahan yang dialami oleh tim asal Catalan tersebut semakin terlihat. Mereka bermain tidak efektif, dan tak memiliki finisher yang mumpuni di lini depan.
Jika kita melihat statistik pertandingan yang dirilis oleh livescore, akan terlihat sekali jika Barcelona menguasai hampir seluruh aspek permainan kala bersua dengan Rayo Vallecano.
Seperti misal, dalam hal ball possession, Barcelona tercatat menguasai bola hingga 69 persen, lebih dari dua kali lipat yang mampu dilakukan oleh kubu tuan rumah. Di sepanjang jalannya laga, Rayo Vallecano tercatat hanya mampu menguasai 31 persen ball possession.
Pun demikian dengan tembakan ke gawang, Barcelona mampu mencatatkan 16 tembakan. Namun sayangnya, hanya satu yang mengarah tepat ke sasaran. Berbeda dengan Rayo Vallecano, mereka tercatat melepaskan tembakan sebanyak 13 kali, dengan 3 mengarah ke gawang, dan berujung satu gol.
Terlihat sekali di sini, Barcelona masih memiliki masalah dalam hal penyelesaian akhir. Bola-bola matang depan gawang, seringkali terbuang percuma meski tinggal mendorong saja.
Barcelona yang mendapatkan peluang melalui Sergino Dest, Nico, hingga Gavi, masih belum menemui sassaran meski sudah berhadapan dengan gawang. Bahkan, peluang emas melalui titik penalti yang didapatkan oleh mereka pada menit ke-72 pun terbuang percuma karena tendangan Memphis Depay berhasil dibaca dan diblok dengan baik oleh Dimitrievski. Sebuah hal yang sangat tidak mencerminkan Barcelona yang selama ini dikenal sebagai tim tangguh dan banyak cara dalam menjebol gawang lawan.
Permainan efektif tampaknya masih menjadi sebuah PR besar bagi kubu Barcelona. Penguasaan bola yang begitu dominan, ternyata tak diimbangi dengan finishing yang mumpuni dari para pemain klub asal Catalan tersebut. Jika ingin terus bersaing, mereka harus segera berbenah, karena kompetisi La Liga hampir memasuki sepertiga perjalanannya.
Baca Juga
-
FIFA Resmi Rilis Rangking Bulan Juli, Capaian Timnas Indonesia Tersalip Malaysia!
-
3 Pemain ASEAN Kini Berkarier di Liga Jerman, tapi Kevin Diks Tetap Paling Unggul!
-
Rilisan Ranking FIFA, Babak Kualifikasi Ronde Keempat dan Ujian untuk Konsistensi AFC
-
Sempat Dikabarkan Jalin Kontak, 2 Alasan Ini Bisa Bikin Thom Haye Urung Merapat ke Persija
-
Piala Presiden 2025: Sejarah Baru Dipastikan Tercipta di Final Edisi Ketujuh
Artikel Terkait
Kolom
-
Retail Therapy atau Pelarian? Perilaku Konsumtif dalam 'Kacamata' Psikologi
-
APBN untuk Sekolah Kedinasan: Ketika 13 Ribu Anak Jadi Anak Emas Negara
-
Pacu Jalur: Sungai yang Menyatukan, Tradisi yang Menghidupkan
-
Mengajar Tanpa Belajar, Dosa Intelektual yang Terlupakan
-
Dari Era Kolonial ke AI: Mampukah Indonesia Benar-Benar Swasembada Gula?
Terkini
-
Dari Kuliner, Ke Cinta: Luka yang Tak Disuarakan di Novel "Adam & Aisyah"
-
Tayang Perdana 19 Juli, 5 Kaiju Baru Akan Muncul di Kaiju No. 8 Season 2
-
Datangkan Fabio Calonego, Komposisi Skuad Persija Jakarta Makin Mewah
-
Review Film The Seed of the Sacred Fig: Saat Rezim Tumbuh di Dalam Rumah
-
Misi Pencarian Makna Hidup dalam Ulasan Film 3 Hari untuk Selamanya