Saat ini, kegiatan pemetaan banyak dilakukan dalam mendukung suatu kegiatan pembangunan di suatu wilayah. Melalu pemataan, suatu wilayah dapat diidentifikasi berbagai karakteristik serta potensi, yang kemudian disajikan dalam bentuk produk, berupa peta informatif. Salah satu metode yang berkembang dalam perkembangan studi pemetaan adalah metode pemetaan partisipatif. Pemetaan partisipatif ini dapat dikatakan sebagai suatu metode yang menarik dan interaktif, dapat diterapkan dalam suatu kelompok masyarakat dengan prioritas atau kemampuan yang berbeda-beda.
Dalam pelaksanaannya, pemetaan partisipatif ini melibatkan semua unsur masyarakat. Produk yang dihasilkan pun terbilang lebih ekonomis, praktis, dan tentunya masyarakat dapat memahaminya, sehingga mereka dapat melakukan analisis lebih lanjut terhadap wilayahnya. Selain itu, metode partisipatif mendorong suatu individu maupun kelompok dalam memahami aspek-aspek atau permasalahan tertentu, yang sebelumnya belum pernah diketahui, sehingga seseorang atau masyarakat dapat melihat dan memahami kondisi mereka sendiri. Berikut merupakan beberapa keunggulan metode pemetaan partisipatif yang perlu diketahui
1. Sangat membantu dalam suatu kegiatan penelitian, terutama mengenai penelitian yang mengkaji potensi atau permasalahan sebuah wilayah tertentu. Dengan metode ini, peneliti seakan menjadi bagian dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang berusaha mengungkapkan bagaimana solusi atas permasalahan, melalui identifikasi dan langkah-langkah praktis dalam mengatasi suatu masalah.
2. Pemetaan partisipatif mendukung dalam pengambilan data kuantitatif yang lebih akurat. Pasalnya, dengan kita melakukan analisis menggunakan sebuah peta, dapat membuat data kuantitatif atau statistik dapat terlihat lebih nyata. Sehingga, dapat mendorong masyarakat untuk berpikir secara logis dan kritis sesuai degan kondisi yang ada dalam suatu wilayah tertentu.
3. Pemetaan partisipatif dapat meningkatkan pemahaman dan persepsi serta pengalaman dalam mengkaji satu wilayah yang memang tidak bisa dilakukan oleh metode survei lainnya.
4. Pemetaan partisipatif mendorong suatu individu maupun kelompok dalam memahami aspek-aspek atau permasalahan tertentu, yang sebelumnya belum pernah diketahui. Sehingga, seseorang atau masyarakat dapat melihat dan memahami kondisi mereka sendiri.
5. Pemetaan partisipatif dapat mengkaji sebuah kearifan lokal yang ada di suatu wilayah, yang pada dasarnya belum perah terungkap. Melalui peta yang dibuat, masyarakat dapat lebih memahami objek-objek yang ada di wilayah sebagaimana dipetakan. Dalam pembuatannya sendiri, peneliti berperan sebagai fasilitator sehingga kegiatan sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat diberi kebebasan dalam menceritakan kondisi wilayahnya tersebut.
6. Pemetaan partisipatif ini dapat dikatakan sebagai suatu metode yang menarik dan interaktif, dapat diterapkan dalam suatu kelompok masyarakat dengan prioritas atau kemampuan yang berbeda-beda. Artinya, pemetaan partisipatif ini melibatkan semua unsur masyarakat. Produk yang dihasilkan pun terbilang lebih ekonomis dan praktis. Tentunya masyarakat dapat memahaminya, sehingga mereka dapat melakukan analisis lebih lanjut terhadap wilayahnya.
Pada dasarnya, penerapan pemetaan partisipatif dilatarbelakangi oleh adanya berbagai isu-isu persoalan yang terdapat di suatu wilayah. Sehingga, dilakukanlah pemetaan yang melibatkan unsur masyarakat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut. Harapannya pemetaan partisipatif ini semakin membuka pikiran masyarakat mengenai pengelolaan wilayah mereka sendiri.
Baca Juga
-
Kurikulum Merdeka: Tantangan Infrastruktur dan Kesiapan Guru di Era Prabowo
-
Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas: Menyoal Hukum dan Keadilan di Indonesia
-
Dari Jokowi ke Prabowo: Memerangi Korupsi Demi Indonesia yang Lebih Baik
-
Review Film Dead Boy Detectives: Kisah Hantu Remaja dan Misteri Supernatural
-
Review Serial My Lady Jane: Kisah Ratu 10 Hari yang Diolah Jadi Komedi
Artikel Terkait
-
Dongkrak Ekonomi Pesisir, Pelindo Adakan Pelatihan Pemasaran BUMMas
-
Pafitimortengahutara.org: Memperkuat Komunitas dan Lingkungan di Indonesia
-
Strategi PAFI Pulang Pisau dalam Pengelolaan Obat dan Edukasi Masyarakat
-
Gak Pakai Duit Negara, Ini Dia Jembatan IJo yang Dibangun dari Hasil Patungan Warga
-
Kehamilan Remaja: Bisakah Kita Berhenti Melihat Pernikahan Sebagai Solusi?
Kolom
-
Anak Muda dan Traveling: Melarikan Diri atau Mencari Jati Diri?
-
Menggali Tradisi Sosial dengan Dinamika Tak Terduga Melalui Arisan
-
Fenomena Lampu Kuning: Ritual Keberanian atau Kebodohan?
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Ujian Nasional dan Tantangan Integritas Pendidikan Indonesia
Terkini
-
Marselino Ferdinan Dipanggil Timnas Indonesia untuk AFF Cup 2024, Akankan Klub Beri Izin?
-
3 Film Sydney Sweeney yang Tak Boleh Kamu Lewatkan, Terbaru Ada Eden!
-
Sinopsis Drama Korea The Tale of Lady Ok, Dibintangi Lim Ji Yeon dan Choo Young Woo
-
Review Film Hotel Pula, Ketika Trauma Perang Memengaruhi Kehidupan Seseorang
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan