Menjadi kontributor atau penulis di Yoursay memang selalu memberikan tantangan bagi kita. Yoursay selalu punya cara tersendiri untuk memancing kita bisa menulis di platform yang disediakan oleh suara.com.
Selama menulis di Yoursay, banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan. Sosok saya yang baru ingin belajar menulis, tetapi Yoursay sudah menerbitkan 200 artikel yang saya kirim, tentu saya merasa bangga. Kalau dibandingkan dengan penulis yang lain sih, saya masih kategori rendah produktifitasnya. Meski begitu, saya tetap bangga.
Bagi saya, menulis di Yoursay membuat kita untuk lebih mudah mengungkapkan perasaan dan kegelisahan. Cerita unik dan pengalaman hidup akan ditampung oleh Yoursay yang berupa tulisan. Hebatnya lagi, saya selalu menulis saat ada momen dan agenda tertentu, dan di situ Yoursay tetap menerbitkan tulisan yang saya kirim. Itulah kebanggaan saya, karena Yoursay sudah menjadi wadah bagi saya untuk menyimpan memori kenangan hidup saya.
Selain itu, Yoursay hadir untuk selalu memberikan tantangan kepada saya agar tetap bisa produktif menulis. Kehadiran Yoursay memang sangat tepat bagi para penulis pemula untuk menjadi wadah pembelajaran. Menulis di Yoursay, boleh tulisan genrenya apa saja, mau cerita pengalaman, pandangan, hobi, hal remeh-temeh, bahkan persoalan yang serius sekali pun. Artinya ia hadir untuk siapa saja, dari mana saja, dan untuk siapa saja.
Selama memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditentukan oleh Yoursay, maka tulisan pun pasti akan terbit. Menulis di Yoursay cukup 300 kata saja, itu minimalnya lalu bisa dipublish. Dengan syarat tulisan mesti bebas typo, sebisa mungkin judul menarik. Ketika memenuhi itu, bisa baru 30 menit sudah kirim ke editor tulisan langsung terbit, bahkan biasa juga kurang dari itu.
Dari situ akan ada pemberitahuan yang masuk di email bahwa tulisan sudah terbit, rasa haru pun timbul lagi. Kalau pun tulisan tidak dipublish, Yoursay masih memberikan kesempatan kepada kita untuk memperbaiki tulisan dan bisa dikirim kembali. Yoursay selalu menjadi wadah belajar menulis dan selalu memberikan tantangan.
Siapa sih yang tidak bangga kalau tulisannya berhasil dipublish di media sosial, saya rasa semua bangga, terutama bagi penulis-penulis pemula, termasuk saya ini. Selain itu, Yoursay juga memberikan poin kepada tulisan yang berhasil terbit, satu tulisan itu 25 poin sama dengan Rp 5.000.
Bayangkan, saat kita bisa menerbitkan tulisan lima perhari, berarti kita bisa dapatkan Rp 25.000 per hari. Dulu saya pernah menerbitkan tulisan antara 6-8 per hari, betapa senangnya saya waktu itu. Mengapa? Yoursay hadir dengan kurasi tulisan tidak terlalu sulit, itu bisa kita perhatikan puluhan tulisan yang diterbitkan Yoursay dalam sehari.
Terlebih juga, Yoursay selalu ngadain event dan lomba, di situ kita semakin ditantang untuk bisa menulis dan tetap semangat agar produktif. Bukan hanya mereka yang artikelnya terpilih sebagai pemenang akan bangga, tetapi mereka yang juga ikut dalam event tersebut yang bisa menerbitkan tulisan, karena saat tulisan terbit tentu ada poin yang didapatkan. Terlebih lagi kalau mereka yang dipilih sebagai pemenang. Suatu kesyukuran, tentu saya tak akan melupakan bahwa artikel saya pernah terpilih sebagai pemenang saat menulis "Yang Tak Terlupakan dari 2021."
Sejak awal mengenal Yoursay sampai sekarang, saya makin ditantang untuk tetap bisa menulis dan terus belajar lagi. Yoursay hadir menjadi wadah untuk melatih kita agar tetap bisa produktif menulis dan semakin semangat menulis. Sukses selalu Yoursay dan tetaplah menjadi wadah penampung aspirasi serta pemberi manfaat bagi orang banyak.
Baca Juga
-
10 Cara Mengatur HP agar Bisa Melantunkan Al-Quran Semalaman Tanpa Khawatir Baterai Rusak
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
Artikel Terkait
-
Terharu! Sahabat Ungkap Janji Penulis Lupus Kepadanya Sebelum Meninggal: Saling Cari di Surga
-
PSI 'Sentil' Anies soal Banding Pengerukan Kali Mampang, Penulis Lupus Meninggal Dunia
-
Berduka Atas Wafatnya Penulis Lupus Hilman Hariwijaya, Asma Nadia: Dia Tempat Curhat Akhirat Saya
-
Pilu! Sebulan Menikah, Penulis Lupus Meninggal, Istri Sempat Minta Waktu Seminggu untuk Berbakti
Kolom
-
Menari di Antara Batas! Kebebasan Berekspresi di Sekolah vs Kampus
-
Menyusuri Lorong Ilmu! Buku Perpustakaan vs Jurnal Akademik
-
Janji Mundur atau Strategi Pencitraan? Membaca Ulang Pernyataan Prabowo
-
Tari Kontemporer Berbalut Kesenian Rakyat: Kolaborasi Komunitas Seni Jogja
-
Sudah Baca Buku Self-Improvement, Tapi Kenapa Hidup Masih Berantakan?
Terkini
-
Taman Wisata Pasir Putih, Objek Wisata Keluarga dengan HTM Murah di Depok
-
Ulasan Novel The Fall Risk: Cinta yang Bermula dari Sebuah Insiden
-
Curi Perhatian! Ini 4 Daily Style Jeon Somi yang Bikin OOTD Makin On Point
-
Setra Pangistren: Prosesi Pelepasan Kelas XII di SMA Negeri 1 Purwakarta
-
Nasib Thom Haye: Dipersimpangan Berkarir di Liga Indonesia atau Liga Eropa