Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Ahmad Zubairi
Mount dan Kaihavertz. (Instagram.com/@chelseafc)

Perempat final Liga Champions atau babak 8 besar antara klub terkemuka di Benua Biru akan saling bentrok demi memperebutkan tiket ke semi final. Tak lain lain dan tak bukan salah satu laga yang cukup menarik di babak perempat final Liga Champions musim ini adalah Chelsea versus Real Madrid. Namun apalah daya, Chelsea sedikit dilanda problem lantaran empunya, Mas Roman Abramovich diklaim punya hubungan erat dengan Mas Putin, Presiden Rusia. 

Pada 7 April 2022 adalah leg pertama antara Chelsea kontra Real Madrid. Yang menjadi tuan rumah pertama adalah Chelsea. Nahas, kabarnya, Chelsea akan bermain tanpa penonton di Stamford Bridge Stadium. Mengapa tanpa penonton? Sebab itu tadi, empunya Chelsea, Roman Abramovich dikena sanki oleh pemerintah Inggris.

Ia diklaim oleh pemerintah  Inggris, menganggap Abramovich terlibat dalam kasus invasi Rusia-Ukraina. Abramovich diklaim punya hubungan suci dengan Mas Vladimir Putin, Presiden Rusia. Liz Truss selaku Menteri Luar Negeri menegaskan, bahwa pihak yang punya hubungan erat dengan Putin, itu berarti terlibat invasi Rusia-Ukraina. 

***

Musim lalu, fakta telah menjadi saksi nyata di mana sang raja Liga Champions, Real Madrid harus tersungkur, disenggol oleh The Blues, Chelsea. El Real tak mampu lolos ke fase selanjutnya. Karim Benzema dan kolega harus keok dengan agregat 3:1 dari Chelsea.

Tentu hal itu menjadi tamparan keras bagi El Real. Di mana klub yang berstatus "raja" Liga Champions harus bertekuk lutut di bawah tim London yang secara kekuatan, memang Chelsea berada di bawah kertas. Akan tetapi hasil berkata lain. Chelsea justru berhak menjadi kampiun. Sempurna! 

Pada musim ini tentu saja El Real tak mau lagi menelan kekalahan dan tersenggol karena Chelsea. Rasanya tak sudi bila nasib buruk itu datang gegara Chelsea lagi. Ambisi besar untuk balas dendam jelas membara di dada sang raja, Los Blancos. Dan di sisi lain, Chelsea sedang ditimpa problem yang bisa dikata "serius" bisa membuat asuhan Thomas Tuchel "trauma" menatap leg pertama bila pononton itu tak bisa hadir ke  stadion Stamford Bridge.

Hal ini jelas menjadi sandungan bin aral bagi Chelsea. Sebab leg pertama adalah separuh nyawa Chelsea untuk menginjakkan kakinya di semi final. Artinya, tanpa sokongan dari supporter, sama saja separuh kekuatan, agresifitas Chelsea hilang. Mentalitas yang menjalar bak suntikan vitamin A di para peggawa Chelsea seolah kurang berharga. 

Jika melihat sutuasi yang sedang compang-camping ini, jelas di kubu sang tamu kehormatan, Real Madrid akan memanfaatkan mementum ini. Los Blancos tentu akan bermain sepenuh hati dengan intensitas serangannya yang ofensif dan mematikan. Seperti yang kita ketahui, Los Blancos adalah salah dari banyak tim yang permainan cair. Winger-winger mereka lihai dan kerap menjadi petaka bagi lini pertahanan sang lawan. 

Kekalahan 1:0 atas PSG di babak 16 besar yang dihelat di markas PSG adalah bukti nyata bahwa kekalahan Real Madrid bukanlah kalah perihal taktik. Hemat saya, Vini Jr dan kawan-kawannya kalah keberuntungan saja atas Mbappe dan kolega. 

Detailnya, PSG kala itu didukung ribuan penonton di tribun kebanggaannya. Akan tetapi Di Maria, Messi, Verrati dkk tak mudah menembus tembok kokoh yang dikawal oleh Alaba dan rekan-rekannya meski didorong oleh sorak sorai penontonya. Ditambah lagi tepisan Thibaut Courtoris atas penalti Lionel Messi, adalah bukti bahwa El Real meski bermain tandang, dukungan penonton dari tuan rumah kurang berefek. 

Apalagi, kala itu PSG dan Madrid memang jual beri serangan. Artinya, padatnya penonton yang mendukung PSG tak membuat Madrid minder sedikitpun. Itu ribuan penonton, lho. Apalagi jika nantinya Chelsea benar-benar tanpa penonton.

Jelas Chelsea akan diterjang serangan tujuh hari tujuh malam. Jika demikian, bukan hal yang tak mungkin, Chelsea akan kebobolan, bermain dalam tekanan, dan akan menelan pil pahit. Terlebih, Madrid datang ke Inggris memang di dada skuad Los Blancos tertanam rasa ingin balas dendam atas kekalahan musim lalu.

Ahmad Zubairi