Bulan suci Ramadan 2022/1443 H sudah di depan mata. Bulan suci Ramadan adalah bulan spesial di mana Allah melimpahkan rahmat dan ampunan kepada hamba-hambanya. Oleh karena itu, umat Islam di seluruh dunia berlomba memperbanyak ibadah di bulan Ramadan agar mendapatkan rida dan ampunan dari Allah atas segala kesalahan dan dosa.
Selain memperbanyak ibadah kepada Allah, umat Islam juga berlomba-lomba melakukan kebaikan kepada sesama manusia di bulan Ramadan. Sebab, pahala kebaikan yang dilakukan orang yang sedang puasa Ramadhan dilipatgandakan.
Di dalam situasi ketika kita berpuasa Ramadan tersebut, di mana kita makin giat beribadah dan berbuat baik kepada sesama, jelas itu akan berimplikasi kepada orang-orang lain, bahkan yang tidak berpuasa. Saudara-saudara kita yang tidak puasa pun ikut merasakan kebaikan dari orang-orang yang berpuasa.
Seperti diketahui, ibadah puasa mengharuskan kita menahan hawa nafsu, termasuk menghindari berbohong, benci, fitnah, berkata buruk, emosi, amarah, dan kasar. Puasa yang benar mengajari kita berkata secara lemah lembut, penuh pengertian, dan penuh keramahan.
Jadi, orang-orang yang berpuasa Ramadan akan berusaha bersikap baik kepada sesama, sehingga akan berdampak positif pula bagi terciptanya keharmonisan sosial. Puasa jangan sampai membuat kita justru menjadi umat yang arogan dan berbuat seenaknya kepada orang atau kelompok lain.
Ketika kita mengontrol diri dari segala perkataan dan perbuatan buruk, karena sedang berpuasa Ramadan, otomatis orang-orang di sekitar kita juga akan menjadi lebih respect atau menghormati kita.
Bahkan, saat kita sedang berada di situasi yang memancing emosi, karena ingat sedang puasa, kita meredam emosi tersebut. Sehingga, potensi terjadinya pertikaian dan pertengkaran dengan sesama menjadi bisa diredam.
Ramadhan memancarkan kebaikan dan keindahan lewat laku, sikap, dan ucapan orang-orang yang menjalankan ibadah puasa dengan sungguh-sungguh penuh ketakwaan. Kebaikan dan keindahan Ramadhan tercipta dari sikap santun, tutur kata lembut, dan perbuatan baik orang-orang yang sedang berpuasa, yang kemudian akan menular dan berdampak positif bagi kehidupan sosial bersama.
Jika demikian yang terjadi, maka bulan Ramadhan akan benar-benar menjadi rahmat dan kebaikan bagi semesta. Semua orang, baik yang berpuasa maupun yang tidak, bisa benar-benar merasakan indahnya bulan suci Ramadhan. Jadi, semua bahagia saat bulan Ramadhan tiba. Wallahu a'lam
Baca Juga
-
The Nutcracker and The Mouse King: Dongeng Klasik Jerman yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Membentuk 'Habit' Anak Indonesia Hebat
-
17 Tahun Itu Bikin Pusing: Inspirasi Menjadi Gen Z Tangguh Pantang Menyerah
-
Ulasan Buku Karya Rebecca Hagelin: Tips Melindungi Anak dari Konten Negatif
-
Kitab Anti Bodoh: Menjadi Pemilih Cerdas Tanpa Cacat Logika
Artikel Terkait
-
Resmi Mualaf, Apakah Ruben Onsu Harus Mengganti Nama?
-
Nafa Urbach Ungkap Tak Ingin Menikah Lagi, Bagaimana Pandangan Islam?
-
Ruben Onsu Ikut Puasa dan Salat Lima Waktu Sebelum Resmi Mualaf, Dibimbing Ivan Gunawan
-
Qadha Puasa Ramadan dan Puasa Syawal, Mana yang Harus Didahulukan? Ini Penjelasannya
-
Dilakukan Ruben Onsu, Apakah Orang yang Baru Masuk Islam Boleh Jadi Imam? Begini Kata Ustaz
Kolom
-
Collective Moral Injury, Ketika Negara Durhaka pada Warganya
-
Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Jadi Alarm Penting Taat Berlalu Lintas
-
Blaka Suta: Kejujuran dalam Daily Life dan Hukum Tabur Tuai Lintas Generasi
-
Ketika Seni Menjadi Musuh Otoritarianisme
-
Menemukan Kembali Semangat Politik Ki Hadjar Dewantara di Era digital
Terkini
-
Tatap Perempat Final Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Punya Modal Bagus
-
3 Anime Orisinal Netflix Tayang April 2025, Jangan Sampai Kelewatan!
-
Potret Kehidupan Sub-Urban di Kota Besar dalam Buku Komik Gugug! Karya Emte
-
Membongkar Karakter dan Isu Sosial dalam Series Bidaah
-
Usung Alter Ego, Lisa BLACKPINK Sukses Gebrak Panggung Coachella 2025