Kisah mahasiswa yang kuliahnya mandek, lantas merasa salah jurusan bukanlah cerita baru. Begitu pun cerita-cerita yang terdengar di sekitar saya. Dari berbagai macam penyebab, ada salah satu alasan yang cukup sering saya dengar, yakni cerita mahasiswa yang tidak pernah menduga jurusan perkuliahan yang dianggapnya mudah untuk dipelajari, ternyata tidak segampang yang ia bayangkan. Tak sedikit mahasiswa yang tak tuntas berkuliah dan berhenti di tengah jalan karena hal ini.
Ada banyak mahasiswa yang bingung menentukan jurusan perkuliahan ketika ia hendak masuk ke perguruan tinggi. Sebagian karena belum menemukan minatnya sendiri, sebagian lainnya semata menuruti keinginan atau saran orang tua mereka untuk melanjutkan studi.
Sayangnya, beberapa dari mereka memilih jurusan perkuliahan dengan pertimbangan, bahwa mereka merasa bidang tersebut lebih mudah dipelajari dibanding jurusan lainnya, sehingga ia memiliki keyakinan lebih besar, bahwa ia mampu menyelesaikannya walau sama sekali tidak memiliki minat pada jurusan tersebut.
Melalui tulisan ini, saya sungguh ingin meluruskan, bahwa suatu bidang ilmu mungkin saja terlihat mudah, tapi apa yang kita lihat itu pasti hanya permukaannya saja. Jika sudah terjun ke dalamnya dan mempelajarinya sampai ke dasar, setiap bidang ilmu pasti memiliki tingkat kesulitan dan kerumitannya masing-masing.
Sejatinya, tidak ada bidang ilmu yang benar-benar mudah untuk dipelajari, sebab semua bidang ilmu yang telah ada sekarang pun merupakan proses belajar manusia yang begitu panjang dan sulit. Jika kita terjebak pada anggapan sepihak bahwa suatu ilmu mudah untuk dipelajari, padahal kita sendiri belum pernah benar-benar terjun ke dalamnya, hal itu hanya akan menyulitkan diri kita sendiri pada akhirnya.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita dapat menghargai dan tidak menganggap enteng bidang ilmu apa pun. Kalaupun kita diharuskan untuk memilih bidang ilmu yang tidak begitu menarik minat kita, jangan sampai kita menjadikan anggapan bahwa bidang ilmu tertentu mudah untuk dipelajari sebagai alasannya. Sebab, tentunya akan ada ujian dan tantangan tersendiri dalam menuntut ilmu, karenanya dibutuhkan persiapan kita untuk mengawalinya, kesabaran dalam prosesnya dan tekad kita untuk menyelesaikannya.
Tag
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
-
Dokter Bagikan Tips Cepat Tidur dalam 1 Menit, Reaksi Warganet Tak Terduga
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Polisi Gerebek Rumah Mahasiswa di Bekasi, Temukan Ladang Ganja Mini
-
Hanya Ganti Istilah, FSGI Sarankan Penjurusan di SMA Tidak Perlu Diterapkan Lagi
Kolom
-
Manusia Is Value Ekonomi, Bukan Sekadar Objek Suruhan Kapitalisme
-
Peran Transformatif Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan dan Nasionalisme
-
Ki Hadjar Dewantara: Pilar Pendidikan dan Politik Bangsa melalui Tamansiswa
-
Taman Siswa: Mimpi dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
Terkini
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern