Sepakbola menjadi salah satu olahraga yang oaling digemari oleh masyarakat Indonesia. Bukan sekadar olahraga, sepakbola juga menjadi hiburan yang dinanti-nantikan oleh segenap lapisan masyarakat. Ketika ada pertandingan sepakbola mulai dari tingkat kompetisi antar kampung atau tarkam hingga pertandingan internasional, masyarakat berbondong-bondong menyaksikannya baik secara langsung maupun melalui layar kaca.
Suporter atau pendukung sepakbola di tanah air juga bisa dibilang sangat fanatik. Mereka siap melakukan apa saja demi mendukung tim favorit mereka. Komunitas suporter yang terbentuk juga cukup solid dan militan.
Meski begitu, kondisi sepakbola Indonesia bisa dibilang masih kurang baik. Prestasi tim nasional Indonesia masih belum memuaskan. Tim senior sudah sangat lama puasa gelar. Begitu pula klub Indonesia belum mampu menunjukkan taringnya di tingkat Asia.
Apa faktor yang menyebabkan kondisi sepakbola Indonesia seperti berjalan di tempat? Berikut ini 4 masalah yang ada di sepakbola Indonesia.
1. Liga Kurang Teratur
Liga sepakbola Indonesia pernah menjadi salah satu yang terbaik di Asia Tenggara dan cukup diperhitungkan di kancah Asia. Hal tersebut terjadi ketika era Liga Super Indonesia. Namun tidak dengan kondisi liga saat ini.
Kepengurusan liga bisa dibilang tidak teratur. Misalnya saja dari segi jadwal, tidak ada kepastian waktu mulai dan selesainya. Begitu juga mengenai aturan yang kurang tegas. Dan berbagai masalah lainnya yang pernah dikeluhkan oleh suporter.
Padahal, liga menjadi salah satu aspek utama untuk menunjang perkembangan sepakbola nasional. Liga menjadi tempat para pemain mengasah kemampuannya. Jika liga berjalan dengan baik, niscaya sepakbola kita akan mengalami kemajuan.
2. Federasi Tidak Profesional
Sepakbola nasional di Indonesia dinaungi oleh federasi yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI. Federasi ini bertanggung jawab mengembangkan dunia sepakbola tanah air menjadi lebih baik.
Masalahnya, federasi kita tidak diisi oleh orang-orang profesional yang menguasai permasalahan sepakbola. Alhasil, kepengurusan menjadi kurang maksimal dalam mengembangkan sepakbola. Belum lagi banyak pengurus PSSI yang terjun ke dunia politik.
3. Pelatih Timnas Terlalu Sering Berganti
Ada banyak nama yang pernah menjadi pelatih tim nasional sepakbola Indonesia. Bahkan ada nama-nama besar seperti Luis Milla. Masalahnya, pelatih-pelatih tersebut tidak bertahan lama dalam melatih. Kebanyak diberhentikan karena tidak mampu memuaskan ekspektasi berupa gelar juara.
Padahal, membentuk timnas yang kuat membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Apabila hanya dalam waktu singkat sudah diganti, maka program kepelatihan menjadi tidak berjalan dengan baik karena setiap pelatih memiliki metode yang berbeda-beda.
4. Mafia Sepakbola
Masalah sepakbola lainnya yang kerap menjadi perhatian publik adalah masalah mafia sepakbola. Masalah ini seperti sangat rumit dan sulit untuk diselesaikan.
Mafia membuat sepakbola menjadi tidak profesional. Pertandingan yang harusnya diperjuangkan oleh masing-masing tim justru menjadi settingan belaka. Tidak jarang kita melihat keputusan wasit dan tingkah pemain kontroversial yang diduga karena sudah disetting oleh mafia.
Demikian 4 masalah yang mendera sepakbola Indonesia. Kita semua berharap sepakbola Indonesia bisa berkembang dan mampu meraih prestasi yang membanggakan segenap warga tanah air khususnya pecinta sepakbola.
Baca Juga
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
Viral Isi Minyakita Hanya 750 ML, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
-
Mobil Terendam Banjir? Cegah Kerusakan dengan 5 Tips ini
-
Bapak Presiden, Buzzer adalah Musuh Besar Pendidikan Kita
-
Juara eAsian Cup, Berikut ini Profil 3 Pemain Timnas eFootball Indonesia
Artikel Terkait
-
Menilik Kondisi dan Kiprah Sepakbola di Indonesia
-
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Nepal: Laga Hidup Mati Pasukan Shin Tae-yong
-
Transfer Beres, Erling Haaland Resmi Teken Kontrak 5 Tahun Bareng Manchester City
-
Perjalanan Terbaik Liverpool dalam Satu Dekade Terakhir
-
4 Hal yang Tidak Boleh Asal Kamu Ceritakan ke Orang Lain
Kolom
-
Manakah Lore yang Lebih Kaya Antara Lord of the Mysteries dan One Piece?
-
Diksi Pejabat Tidak Santun: Ini Alasan Pentingnya Mapel Bahasa Indonesia
-
Sejuta Penonton, Seharusnya Bisa Lebih untuk Film Nasionalisme yang Membumi
-
Komunitas Buku sebagai Safe Space: Pelarian dari Kegaduhan Dunia Digital
-
Bukan Lagi Panjat Pinang, Begini Cara Gen Z Rayakan HUT RI di Era Digital
Terkini
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil
-
Bye-Bye Pori-Pori Besar! Ini 4 Serum Korea yang Ampuh Bikin Wajah Halus
-
Bojan Hodak Akui Chemistry Persib Bandung Belum Padu, Imbas Perombakan?
-
Chanyeol Ungkap Suasana Damai di Teaser MV Lagu Happy Accident (Feat. SOLE)
-
Suara Kritis untuk Omnibus Law: Di Balik Janji Manis Ada Kemunduran Hijau