Mengapresiasi diri sendiri tidaklah selalu harus dalam bentuk barang-barang mahal atau pun makan di restoran mewah. Karena hakikat dari self reward adalah sebagai bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Masing-masing orang tentu menjadi yang paling tahu apa yang paling sesuai dengan kebutuhan diri. Tidak perlu ikut-ikutan orang lain dalam melakukan self reward sebagai bentuk self love.
Apa yang dilakukan orang lain biarlah menjadi urusan masing-masing. Tidak perlu saling menghakimi pilihan setiap orang. Apa yang bagi orang lain terlihat terlalu mewah mungkin saja bagi yang menjalankannya adalah hal yang biasa. Semua tergantung pada kebutuhan dan cara hidup masing-masing orang.
Saya sendiri bisa melakukan self reward dalam bentuk yang berbeda-beda. Yang penting prinsipnya sama, untuk menyenangkan hati dan sebagai penghargaan atas sebuah usaha atau pencapaian diri. Saya memutuskan tidak akan hanya menunggu hal-hal besar untuk melakukan self reward.
Apa yang merupakan rencana dan berhasil saya kerjakan, bagi saya layak mendapat self reward. Tentu saja bentuk self reward-nya pun menyesuaikan agar tidak terjebak pada pemborosan yang tak perlu dan juga agar tak tumbuh jiwa pamrih yang selalu berharap ada balasan atas tindakan baik yang dilakukan.
Contohnya seperti ini, kadang-kadang karena kesibukan yang tidak berbanding lurus dengan waktu luang membuat saya tak sempat merapikan kumpulan buku-buku bacaan yang saya miliki. Seringkali setelah membaca saya meletakkannya begitu saja agar bisa saya ambil kembali saat ingin melanjutkan membacanya. Hal yang terjadi terus menerus membuat rak buku menjadi berantakan dan malah menimbulkan kesulitan saat ingin mencari sebuah buku tertentu.
Saya pun membuat rencana dan janji reward untuk diri sendiri. Bahwa jika bisa merapikan kembali meja dan rak buku dan membiasakan diri mengembalikan setiap buku yang saya baca pada tempatnya dalam waktu satu minimal satu bulan, saya akan membeli buku baru yang saya inginkan dan tak akan membelinya sampai saya dapat memenuhi target kerapian dan kebiasaan saya dalam mengembalikan buku.
Hal seperti itu ternyata cukup memotivasi dan memang membuahkan hasil. Sekarang rak buku saya sudah lumayan rapi dan saya tak lagi membiarkan buku saya bertebaran di mana-mana. Artinya saya akan membeli buku baru bulan ini. Rasanya lebih menyenangkan daripada kalau saya langsung saja membelinya bukan sebagai hadiah untuk diri sendiri. Ternyata hal sederhana seperti itu bisa menjadi bentuk self reward for self love yang membahagiakan hati.
Tag
Baca Juga
-
3 Kesalahan saat Mengenakan Pakaian Baru di Tempat Kerja
-
3 Kebiasaan Buruk yang Membuat Meja Kerja Kamu Sering Berantakan
-
5 Tips Mengubah Hobi Membuat Buket Bunga Jadi Uang, Berani Coba?
-
3 Ide Hadiah untuk Seorang Backpacker, Pilih yang Praktis!
-
3 Macam Celebrity Worship, Jangan sampai Kebablasan Memuja!
Artikel Terkait
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
-
Ulasan Buku Hidup Damai Tanpa Insecure, Belajar Mencintai Diri Sendiri
-
Review Buku 'Waktu untuk Tidak Menikah', Alasan Perempuan Harus Pilih Jalannya Sendiri
-
Menyembuhkan Luka Masa Lalu Melalui Buku Seni Berdamai dengan Masa Lalu
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
Kolom
-
Trend Lagu Viral, Bagaimana Gen Z Memengaruhi Industri Musik Kian Populer?
-
Usai Kemenangan Telak di Pilpres AS, Apa yang Diharapkan Pendukung Donald Trump?
-
Standar Nikah Muda dan Mengapa Angka Perceraian Semakin Tinggi?
-
Indonesia vs Arab Saudi: Mencoba Memahami Makna di Balik Selebrasi Seorang Marselino Ferdinan
-
Matematika Dasar yang Terabaikan: Mengapa Banyak Anak SMA Gagap Menghitung?
Terkini
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
-
Spoiler When the Phone Rings Episode 1, Yoo Yeon Seok Dapat Ancaman?
-
Salaryman's Club: Anime Sports Kombinasi Olahraga dan Kehidupan Kantoran
-
Bermain di Light Shop, Park Bo-young Ikut 'Kursus' Jadi Suster