Sebagai orang yang bukan perokok aktif, mungkin saya gak bisa berkomentar banyak soal rokok. Apalagi ingin menggugat seperti apa kenikmatan dalam setiap hisapan rokok, namun saya masih percaya bahwa seorang perokok tentu memiliki kenikmatan yang tak bisa dibandingkan dengan yang lain. Bagaimanapun alasannya, entah hanya sebagai sensasi atau ingin meringankan beban pikiran, merokok memang gak ada matinya.
Bahkan orang yang betul-betul sudah kecanduan merokok, saat disuguhkan dengan pilihan antara makanan dan rokok, mungkin gak sedikit perokok tersebut lebih memilih rokok ketimbang dengan makanan. Walau berbagai literatur banyak menjelaskan bahwa rokok itu gak baik buat kesehatan, tapi toh jargon tersebut tak menyurutkan animo masyarakat untuk tetap merokok.
Kita bisa perhatikan para perokok yang ada di sekeliling kita, tentu mereka sangat gelisah saat sedang bersantai namun gak merokok, apalagi jika mereka sudah habis makan, di situlah mereka terasa mengamuk jika gak merokok selepas habis makan. Ya, itu sih sah-sah saja dan memang menjadi hak seorang perokok, selagi gak mengganggu orang lain dan gak mengganggu ketertiban umum, merokok adalah hak sebagai warga negara.
BACA JUGA: Chat GPT Hanyalah Sebuah Percakapan AI, Apa yang Perlu Ditakutkan?
Namun bukan itu yang jadi soal, tapi orang yang sangat doyan merokok saat naik atau mengendarai motor. Saya masih bingung sebenarnya, merokok saat naik motor itu terasa habis-habiskan rokok saja. Maksud saya gini, saat kita naik motor kita tahu kalau angin sangat terasa dan tentu dapat membuat rokok habis terbakar, kalau itu dibiarkan tentu hisapan rokok bisa hanya hitungan beberapa saja karena akan terbawa oleh angin. Apalagi kalau kendaraan memang dengan laju kencang.
Mengapa saya ungkap ini, karena saya sering kali melihat orang-orang sangat doyan merokok saat naik kendaraan motor bahkan saat di jalan poros dengan laju yang cepat. Merokok saat naik motor bukan hanya akan cepat habis, tetapi bisa juga akan menggangu konsentrasi saat berkendara.
Emangnya gak bisa ya nanti kalau sudah sampai tujuan baru merokok, atau kalau memang gak bisa tahan lebih baik berhenti di jalan dulu lalu merokok. Bukankah merokok itu memang perlu dinikmati ya? Kalau merokok sambil bawa motor gimana menikmati hisapan rokoknya.
BACA JUGA: International Stand Up to Bullying Day dan Masalah Perundungan di Dunia
Makanya saya masih bertanya, merokok saat naik motor itu tujuan apa sih? Walau gak ada yang melarang, tapi sebagai orang yang punya banyak kegelisahan, menurut saya itu gak penting-penting amat.
Beruntung sih saat berkendara kalau gak boncengan, karena itu sangat mengganggu kalau yang sedang bawa motor sementara ada di belakang yang dibonceng. Itu kurang etis dan memang mengganggu kenyamanan orang lain. Jadi, sebagai kesimpulan kalau bisa janganlah merokok saat naik motor, selain rokok bisa cepat habis juga dapat berpotensi mengganggu kenyamanan orang lain.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Iklan Premium, Isi Refill: Mengapa Pemimpin Kompeten Sulit Menang?
-
Hidupmu Bukan Konten: Melawan Standar Sukses Versi Media Sosial
-
Remaja, Keranjang Oranye, dan Ilusi Bahagia Bernama Checkout
-
Banjir Sumatra dan Mimpi Indonesia Emas: Mau Lari ke Mana Kalau Lantainya Amblas?
-
Ahli Gizi: Pahlawan Super yang Cuma Ditelfon Kalau Badan Sudah Ngeluh Keras
Artikel Terkait
Kolom
-
Nelayan Banyuwangi dan Perjuangan Menjaga Laut dari Kerusakan
-
Dari Cerita dan Moral Pesisir, Kita Belajar Hakikat Manusia
-
Laut Mengambil Kembali Haknya: Belajar Etika Ekologi dari Abrasi
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
Hijau Spanduk, Hitam Kehidupan: Belajar dari Pesisir yang Katanya Ekologi
Terkini
-
Lewat TGIP, FIKOM Mercu Buana Buka Akses Kreatif untuk Generasi Muda
-
Tak Terlihat tapi Tajir: Siapa Sebenarnya Para Ghost Rich Indonesia?
-
Balong Tumaritis, Kolam di Jawa Barat yang Airnya Tak Pernah Benar-Benar 'Diam'
-
Sinopsis Recipe For Love, Drama Romansa Baru Park Ki Woong dan Jin Se Yeon
-
Rekomendasi 5 Parfum Morris untuk Cuaca Panas, Fresh dan Nggak Bikin Enek