Heboh tentang program naturalisasi yang dilakukan PSSI tidak pernah berakhir. Berbagai suara kontra bermunculan, bahkan terkesan membenturkan antara para pemain naturalisasi dan pemain lokal.
Salah satunya adalah apa yang diungkap Fakhri Husaini dalam sebuah acara dialog saat Piala Dunia U-17 2023 digelar (14/11).
Dalam acara itu Fakhri Husaini mengatakan, “Tidak perlu berlebihan memberikan pujian kepada pemain-pemain naturalisasi. Sebab tanpa disadari, pujian yang berlebihan ini bisa menyakiti pemain lokal.”
Apa yang diucapkan Fakhri Husaini disadari atau tidak ada kesan membanding-bandingkan keduanya.
Demikian pula dengan ucapan Firman Utina. “Kalau memang pemain lokal itu potensinya lebih dari naturalisasi, kenapa harus mencari naturalisasi,” katanya dalam sebuah dialog di kanal youtube Mahardika Entertainment (27/11).
“Singapura,pernah membuat hal itu juga, tapi itu tidak berlaku lama, hanya 2-3 tahun setelah mereka melepas pemain ini, karena sudah bisa membawa pemain lokal menggantikan posisi mereka,” lanjutnya.
Selain mereka berdua, pasti masih banyak lagi yang se-frekuensi dengan ucapan keduanya. Pada intinya tidak setuju dengan gelombang naturalisasi yang kini berjalan. Yang terakhir adalah Justin Hubner, sedang sedang OTW adalah Jay Idzes dan Nathan Tjoen-A-On.
Namun jika kita mau berpikir jernih, apa yang diungkap dua sosok penting dalam timnas era lalu tidak sepenuhnya benar. Sebab Shin Tae-yong sebagai pelatih tidak akan sebodoh itu.
Hal ini dapat dilihat saat Shin Tae-yong memarkir Marc Klok dan mengganti Sandy Walsh saat timnas Indonesia menghadapi Filipina. Mereka diganti oleh pemain lokal. Ini menjadi bukti bahwa Shin Tae-yong tidak pilih kasih.
Demikian pula dengan ucapan Firman Utina tentang potensi lokal. Secara logika saja, seandainya Indonesia sudah mempunyai bek-bek yang mumpuni, enang duel udara, pandai membaca bola-bola silang, pandai menjaga pertahanan, Shin Tae-yong tidak akan mencari keluar.
Kenyataannya, bek-bek timnas masa lalu selalu kebobolan dengan cara yang sama. Dan hal itu setelah dievaluasi, tetap tidak ada progresnya. Masih begitu-begitu saja.
Maka jika dipahami secara positif, keberadaan para pemain naturalisasi menjadi pemicu pemain lokal untuk tunjukkan performa terbaiknya. Lihat saja, Asnawi Mangkualam dan Marselino Ferdinan selalu jadi pilihan utama Shin Tae-yong.
Dengan adanya kompetor tersebut, kualitas para pemain lokal pasti akan meningkat. Hal paling gampang terlihat di BRI Liga 1, keberadaan pemain asing menjadi pemicu pemain lokal untuk tampil sebaik mungkin.
Dari hal ini, kekhawatiran Firman Utina tidak akan terjadi. Ketika ada pemain lokal sudah sesuai dengan standar Shin Tae-yong, pasti akan dimainkan. Percayalah!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kepala BNPB Ungkap 54 Santri Pondok Pesantrean Al Khoziny Masih Tertimbun
-
AFC Cari Gara-gara Lagi dengan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Lagi, Media Vietnam Puji Penampilan Timnas Indonesia U-17 saat Hadapi Mali
-
Amunisi Baru Timnas Indonesia, Proses Naturalisasi Miliano Jonathans Lanjut
-
Media Vietnam Puji Habis Timnas Indonesia U-17 Kalahkan Uzbekistan 2-0
Artikel Terkait
-
Segera Debut di Timnas Indonesia, Justin Hubner Sudah Tak Sabar Main Bareng 2 Pemain Ini
-
2 Hal yang Bakal Muluskan Langkah Indonesia Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
-
Timnas Indonesia Makin "Gemuk" Pemain Naturalisasi, Bagaimana Nasib Pemain Lokal dari BRI Liga 1 di Taktik Shin Tae-yong
-
Bersikap Tegas, Pengamat Senior Desak PSSI Pertahankan STY Latih Timnas Indonesia
-
Diam-diam Vietnam Lakukan Naturalisasi pada Nguyen Filip, Pemain CAHN FC
Kolom
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Kelly Si Kelinci, Tentang Gerak, Emosi, dan Lompatan Besar Animasi Lokal
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
Terkini
-
Indra Sjafri, PSSI, dan Misi Selamatkan Muka Indonesia di Kancah Dunia
-
4 Toner Tanpa Alkohol dan Pewangi untuk Kulit Mudah Iritasi, Gak Bikin Perih!
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan