Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Akramunnisa Amir
Ketiga Cawapres saling bersalaman usai debat Capres-Cawapres keempat di JCC Senayan, Jakarta, Mnggu (21/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Debat putaran keempat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024, akhirnya terlaksana pada hari Minggu (21/1/24) di Jakarta Convention Center, Senayan. Debat kali ini menghadirkan tiga pasangan cawapres, yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming, dan Mahfud MD. 

Yang menarik dalam debat semalam adalah suasana debat yang mulai memanas ketika masing-masing paslon beradu argumen. Ada berbagai momen yang tak luput menjadi sorotan dan ramai dibicarakan oleh netizen.

Salah satunya, ketika Gibran melakukan gimmick dengan celingak celinguk di bawah podium mencari jawaban yang menurutnya tidak ia temukan saat Mahfud menjawab pertanyaannya. Wah, saya sebagai penonton tentu agak kaget dong menyaksikan hal tersebut.

Terlebih ketika di sesi selanjutnya, Mahfud enggan menjawab pertanyaan Gibran terkait greenflation karena menganggap bahwa pertanyaan tersebut hanyalah 'pertanyaan receh' yang tidak perlu dijawab. 

Yang menjadi pertanyaan, apakah gimmick yang dilakukan oleh Gibran tadi memang sesuatu yang pantas dalam ajang debat pilpres tersebut? Dan apakah sikap Mahfud yang menyebut pertanyaan receh serta enggan menjawab adalah hal yang sah-sah saja untuk dilakukan?

Nah menurut KBBI, salah satu definisi dari gimmick itu adalah sesuatu (alat atau trik) yang digunakan untuk menarik perhatian.

Untuk kasus Gibran sendiri, gestur mencari jawaban yang ia tunjukkan dalam debat tersebut adalah salah satu hal yang ia lakukan agar bisa menarik perhatian audiens.  

Menyadur dari remarkable-communication, gimmick memang digunakan untuk menarik perhatian kita. Dan jika gimmick tersebut adalah sesuatu yang relevan, berguna, dan menarik, hal tersebut tentu sah-sah saja dilakukan. 

Namun perlu diingat bahwa sekalipun dalam sebuah forum kita melontarkan gimmick untuk menarik perhatian, jangan lupa untuk tetap memperhatikan etika dan nilai-nilai yang pantas untuk ditunjukkan. 

Dalam debat pilpres putaran ke empat tersebut, tidak hanya Gibran yang memainkan gimmick. Namun sikap Mahfud MD yang enggan menjawab petanyaan karena dianggap receh sebenarnya termasuk gimmick juga. Hal itu pun diakui oleh Mahfud saat konferensi pers berlangsung pasca debat. 

Saya pribadi menilai bahwa sikap Mahfud tersebut menunjukkan sesuatu yang rasanya sah-sah saja untuk dilakukan. Gimmick dibalas gimmick, ya wajar. 

Hanya saja, masyarakat dan sebagian besar netizen mungkin menyayangkan jika ada porsi atau bagian dari gimmick paslon tertentu yang berlebihan.

Karena bukannya menimbulkan kesan yang positif, menampilkan pencitraan dengan sikap yang berlebihan di sebuah forum formal rasanya bukan sesuatu yang etis. 

Akramunnisa Amir