Lebaran tahun ini cukup berbeda dengan situasi isi dompetku, yang dulu kayak bantal empuk, sekarang kayak ban kempes. Kalian paham, kan, situasi semacam ini? Mau beli baju koko buat sendiri saja, mikirnya sampai berjam-jam.
Bayangkan, kemarin sempat buka aplikasi online shop, mencari-cari baju muslim berjam-jam. Kok, lama? Mumet bayarnya gimana, eh.
Hadiah buat diri sendiri saja masih mikir, apa lagi hadiah buat keluarga? Duh, pusingnya diriku yang sampai penghujung Ramadan masih bokek, satu-satunya harapanku adalah gajian nulis artikel yang jumlahnya nggak seberapa, tapi yang nggak seberapa itu bisa kupecah dan kujadikan THR buat adik-adik dan keponakan tersayang.
Lumayanlah, menunggu uang seratusan ribu bisa dipecah jadi sepuluh amplop lebaran. Yang penting, kan, ikhlas dan niatnya berbagi, ya.
Terus gimana dengan nasibku? Seandainya aku dapat THR dari Yoursay, platform tempatku bernaung mengais poin demi poin beberapa bulan ini, aku mungkin bakal membelikan pakaian lebaran yang layak buat orang tuaku.
Lah, gimana, sih? Sesekali, bisalah aku meredam keinginan. Aku memang banyak inginnya. Ingin ini dan itu, pokoknya serba banyak keinginan, yang padahal, semua keinginan nggak harus terwujud juga, kan?
Kupikir dengan uang THR dari Yoursay (kalau dikasih huhuhu), yang kualihkan untuk kebahagiaan orang tua, bisa jadi, besok-besok aku bakal dapat gantinya. Minimal ke mana-mana ditraktir pacar. Eh, salah!
Lebaran tahun ini aku mungkin lagi diarahkan oleh-Nya untuk belajar menghargai apa yang sudah dipunyai. Ya, nggak melulu harus ganti pakaian baru, nggak selalu tentang penampilan yang keren, nggak harus dipandang keren terus.
Jadi, lebaran tahun ini, kendatipun dompetku lagi tipis-tipisnya, tapi aku punya banyak cinta yang diberikan sama pacar yang beberapa bulan lalu kita sudah bertunangan, aku juga diberi kawan-kawan yang peduli, dan yang penting bisa hidup dalam lingkungan yang positif.
Pertanyaannya, apakah kamu percaya dengan cerita ini? Yakin ini nyata? Sebagai penulis yang juga bikin novel, bisa jadi aku memfiksikan sesuatu yang nyata. Akan tetapi kalau kamu menganggap ini nyata, aku nggak tanggung jawab, ya. Dan, ya, THR dari Yoursay itu memang bikin ngiler, tapi kalau nggak dapat juga aku nggak bakal baper. Eh.
Untuk semua Sobat Yoursay dan seluruh jajaran di balik layar Yoursay, di hari yang fitri nanti, kuucapkan: Mohon maaf lahir dan batin, ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Review Film Without Arrows: Dokumenter yang Diam-Diam Menancap di Hati
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Review Film Pengepungan di Bukit Duri: Tamparan Emosional dan Jerit Sosial
-
Review Sinners: Bukan Film Soal Vampir Doang
Artikel Terkait
-
Pengguna Layanan Transportasi Berbasis Aplikasi Meningkat Selama Momen Mudik Lebaran
-
Dari Musik Jazz hingga Hias Easter Egg: Deretan Aktivitas Seru Usai Lebaran untuk Liburan Keluarga
-
Singgung Omongan Ganjar soal Menteri Temui Jokowi, PSI: Jangan Menjalankan Politik Pecah Belah
-
Kapan Lebaran Haji 2025? Siap-siap Libur Panjang, Cek Jadwalnya di Sini
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Kolom
-
Manusia Is Value Ekonomi, Bukan Sekadar Objek Suruhan Kapitalisme
-
Peran Transformatif Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan dan Nasionalisme
-
Ki Hadjar Dewantara: Pilar Pendidikan dan Politik Bangsa melalui Tamansiswa
-
Taman Siswa: Mimpi dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
Terkini
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern