Perusahaan memberikan persyaratan tertentu dalam membuka lowongan pekerjaan. Hal ini bertujuan agar skill yang dimiliki pelamar sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan.
Salah satu yang menjadi syarat dalam melamar pekerjaan adalah "Perempuan, Batas usia maksimal 25 tahun, dan Belum Menikah". Ketiga syarat inilah yang paling banyak dikeluhkan oleh para pencari kerja terutama, kaum perempuan.
Sebenarnya, penentuan batas usia oleh sebuah perusahaan pasti ditentukan berdasarkan faktor tertentu.
Misalnya, perusahaan tersebut memang membutuhkan karyawan untuk mengisi posisi di entry level, sehingga batas usia 25 tahun digunakan sebagai standar di posisi tersebut.
Permasalahannya adalah, tidak semua perempuan di usia 25 tahun belum menikah. Ada beberapa perempuan yang memutuskan menikah muda, misalnya di usianya yang ke-22 tahun.
Lantas, perempuan yang sudah menikah tidak boleh bekerja begitu?
Memang ada beberapa perusahaan yang tidak menggunakan syarat umur dan status tersebut, alias boleh-boleh saja perempuan yang sudah menikah untuk bekerja di tempat tersebut. Namun hal itu dirasa sangat sulit untuk ditemukan.
Jika ditelisik lebih lanjut, ada beberapa alasan kenapa perusahaan hanya mau mempekerjakan perempuan yang belum menikah.
Alasan paling utama adalah karena tempat kerja tersebut tidak mau dibebani dengan urusan rumah tangga karyawannya. Misalnya, perempuan tersebut berisiko sering izin karena mengurus anaknya yang sedang sakit.
Contoh lainnya misalkan perempuan tersebut menjadi sering telat karena harus mengurus suaminya terlebih dulu. Permasalahan ini dianggap merepotkan oleh tempat kerja, karena dapat menghambat kinerja bisnis.
Selain itu, perempuan yang sudah menikah dianggap memiliki kebutuhan yang relatif banyak. Maka, perusahaan menilai tidak sanggup untuk memenuhi ekspektasi gaji yang diinginkan oleh perempuan tersebut.
Dibandingkan dengan perempuan yang sudah menikah, perempuan lajang memiliki kebutuhan yang relatif sedikit. Hal itu bisa juga menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih kandidat karyawannya.
Adanya status pernikahan yang menjadi syarat untuk mencari pekerjaan ini dirasa sulit untuk membuat perempuan ingin bekerja. Hanya karena status pernikahan, perempuan tidak bisa mencapai karier yang dia inginkan.
Untuk beberapa perusahaan atau HRD, tolong lihat dulu seperti apa kemampuan perempuan tersebut. Bisa jadi perempuan yang sudah menikah itu memiliki kemampuan luar biasa yang Anda cari selama ini.
Terus semangat untuk perempuan hebat di luar sana!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan
-
Belajar Self-Love dari Buku Korea 'Aku Nggak Baper, Kamu Yang Lebay'
-
Novel Stranger, Kisah Emosional Anak dan Ayah dari Dunia Kriminal
-
Potret Kekerasan Ibu-Anak dalam Novel 'Bunda, Aku Nggak Suka Dipukul'
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
Artikel Terkait
-
Perempuan Muda dan Peran Pentingnya dalam Melawan Krisis Iklim, Jangan Anggap Remeh!
-
Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan: Korban Tidak Boleh Disalahkan
-
Mahasiswi Unhas Korban Pelecehan Dosen Disarankan Melapor ke Lembaga PPA, Agar Dibantu Proses Hukumnya
-
Peran Serasi Autoraya (SERA) dalam Mendukung Perekonomian Indonesia Melalui Solusi Logistik Terintegrasi
-
Konsisten Meningkatkan Kualitas Implementasi GCG, BNI Kembali Raih Predikat 'The Best Overall in Corporate Governance'
Kolom
-
Peer Preasure dan Norma Feminitas: Ketika Bullying Halus Menyasar Perempuan
-
Sekolah Darurat Pembullyan, Kritik Film Dokumenter 'Bully'
-
Korban Bullying Memilih Bungkam, Ada Sebab Psikologis yang Jarang Disadari
-
Pejabat Asal Bicara: Apakah Tanda Krisis Retorika yang Tumpul?
-
Deforestasi: Investasi Rugi Terbesar dalam Sejarah Pembangunan Indonesia
Terkini
-
Ketika Parfum Menjadi Gaya Hidup Cerita Jogja Fragrance Community
-
SEA Games 2025: Waketum PSSI Disebut Jadi Biang Keladi Kegagalan Timnas?
-
Kesan Rebecca Klopper Perdana Berhijab di Film Ahlan Singapore: Nyaman?
-
Wajah Auto Bebas Kilap! 4 Pilihan Skincare Innisfree untuk Kulit Berminyak
-
Sejarah Buruk Terus Berulang, Indonesia Selalu Gagal ke Semifinal Jika Thailand Tuan Rumah!