Bantuan sosial (bansos) emang jadi penyelamat buat banyak orang, terutama di masa-masa sulit kayak pandemi kemarin. Tapi, pernah nggak sih kepikiran, sampai kapan kita bakal ngandelin bansos? Bukankah lebih bagus kalau bisa dapet skill baru atau pekerjaan tetap yang bikin hidup lebih mandiri?
Bansos itu ibarat minum obat pas lagi sakit. Manjur, tapi sifatnya sementara. Nah, bayangin kalau masyarakat kita dikasih pelatihan kerja yang beneran nambah skill.
Rasanya kayak memperoleh senjata buat bertahan hidup jangka panjang. Jadi, daripada terus-terusan ngarepin bantuan, kenapa nggak fokus ke pelatihan dan pekerjaan aja?
Bansos Bukan Solusi Jangka Panjang
Bantuan sosial memang bisa jadi penolong di saat dompet lagi tipis atau kondisi ekonomi sedang nggak stabil. Tapi, ini lebih cocok buat situasi darurat atau sementara, bukan jadi andalan hidup setiap bulan.
Ketergantungan pada bansos sering bikin masyarakat terjebak di zona nyaman. Rasanya aman karena ada bantuan yang datang secara rutin.
Begitu bantuan selesai, realita bakal nyentil lagi. Nggak sedikit yang akhirnya kebingungan karena nggak punya skill atau pekerjaan yang bisa diandalkan setelah masa bansos berakhir.
Bansos penting, tapi bukan solusi jangka panjang. Hal yang dibutuhkan adalah cara buat keluar dari lingkaran ketergantungan itu. Caranya? Ya, dengan nambah skill dan dapet pekerjaan yang layak. Kalau udah punya bekal keterampilan, kita bisa lebih mandiri dan nggak perlu nunggu bansos tiap bulan.
Kenapa Pelatihan dan Pekerjaan Itu Penting?
Di era yang serba digital kayak sekarang, banyak banget peluang kerja yang bisa dimanfaatin asal kita punya skill yang tepat. Pelatihan kerja bisa jadi jalan buat ngasah keterampilan baru yang sesuai sama kebutuhan pasar. Misalnya, pelatihan digital marketing, coding, desain grafis, atau bahkan skill praktis kayak jahit, barista, atau mekanik.
Kalau punya skill, peluang buat dapet kerja makin besar. Bahkan, banyak orang yang akhirnya bisa buka usaha sendiri berkat keterampilan yang mereka pelajari dari pelatihan kerja. Ketimbang mengharapkan memberikan bansos tiap bulan, mending invest waktu buat belajar hal baru.
Ini karena, mendapatkan pekerjaan tetap akan lebih bagus dari pada menerima bansos yang sifatnya cuma sesaat aja. Betul bukan?
Pekerjaan Itu Aset Selamanya
Berbeda dengan bansos yang habis dalam hitungan minggu atau bulan, pekerjaan memberi kita kepastian dan keberlanjutan. Dengan pekerjaan tetap, kita bisa dapet penghasilan yang lebih stabil.
Punya pekerjaan berarti kita punya roda yang terus berputar. Setiap hari, kita belajar hal baru dan bisa memperbaiki kualitas hidup. Nggak cuma itu, kerja juga bikin kita merasa lebih produktif dan punya tujuan hidup yang jelas.
Hal inilah yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Pemerintah harus banyak ngadain program pelatihan kerja gratis buat masyarakat. Program ini sebenarnya bisa jadi solusi buat ngurangin ketergantungan terhadap bansos. Namun, sangat disayangkan, tak banyak yang sadar akan kesempatan emas ini.
Perlukah Ubah Prioritas?
Kalau dipikir-pikir, bukannya lebih efektif kalau dana bansos dialihin buat nambahin program pelatihan dan penciptaan lapangan kerja?
Dengan begitu, pemerintah nggak cuma ngasih bantuan, tapi juga kasih peluang buat orang-orang bisa berdiri di atas kaki sendiri. Lebih baik dari pada bansos yang sifatnya sementara bukan?
Bantuan sosial tidak memecahkan akar masalah yang sebenarnya, kurangnya akses terhadap peluang kerja yang layak dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja.
Jadi, kalau ingin masyarakat keluar dari ketergantungan pada bantuan sosial, pemerintah perlu fokus pada solusi yang lebih berkelanjutan dan mampu membuka pintu peluang baru, yaitu pelatihan kerja dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Tapi tentu aja, pelatihan dan pekerjaan nggak bisa langsung kasih hasil instan kayak bansos. Prosesnya butuh waktu dan usaha. Makanya, perlu ada keseimbangan.
Bansos tetap ada buat yang benar-benar butuh, tapi program pelatihan dan penciptaan kerja juga harus diperkuat biar bisa jadi solusi jangka panjang.
Jadi intinya, bansos memanglah penting, tapi tidak bisa dijadikan sumber utama dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Pemerintah perlu lebih fokus pada perluasan lapangan pekerjaan dan pelatihan kerja supaya masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan tidak ketergantunan bansos.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jam Kosong di Sekolah, Bukti Nyata Krisis Disiplin dalam Dunia Pendidikan
-
Realita di Balik Kerja Work From Anywhere: Enak atau Malah Ribet?
-
Anak Muda Indonesia, Kenapa Banyak yang Tak Mau Jadi Petani?
-
Money Politics: Rakyat Jadi Korban Uang Murahan
-
Dosen Cuek, Mahasiswa Terabaikan: Krisis Pendidikan yang Perlu Perhatian
Artikel Terkait
-
Gimana Nasib Bayar Tol Tanpa Stop di Pemerintah Prabowo? Menteri PU Buka Suara
-
Daftar Pekerjaan yang Tak Bisa Digantikan AI, Termasuk Penulis dan Jurnalis?
-
Ini Cara Terbaru Cek NIK KTP Penerima Bansos, Pastikan Kamu Penerimanya!
-
Jadi Lapangan Pekerjaan Baru, Warga Vietnam Berbondong Rekam Pelanggar Lalu Lintas Demi Imbalan Rp 3 Juta
-
Adik Sandra Dewi Kerja Apa? Momen Boyong Keponakan Liburan ke Singapura Jadi Omongan
Kolom
-
Pengaruh Pendidikan Tinggi terhadap Rasa Percaya Diri di Dunia Kerja
-
Fenomena Biaya Pendidikan Mahal, Selaraskah dengan Jer Basuki Mawa Beya?
-
Horor Lagi Horor Lagi, Katanya Bosan tapi Tetap Nonton!
-
Perfeksionisme di Dunia Kerja: Ketika Ambisi Menjadi Beban Psikologis
-
Anak SD Belajar Saham: Jangan Terburu-buru, Kuatkan Dulu Fondasi Keuangan
Terkini
-
Malaysia Open 2025: Laga Semifinal Didominasi Wakil China
-
Bikin Deg-degan! Ini 4 Rekomendasi Film dan Drama Mirip Squid Game
-
Murah Meriah! Ini 3 Sunscreen Mencerahkan untuk Pelajar, Harga Rp30 Ribu
-
Luwihaja Hill, Spot Camping dengan Suasana Nyaman di Megamendung Bogor
-
Kopi Saring Sinar Pagi: Sarapan Nikmat, Sentuhan Khas Pontianak di Bandung