Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat telah digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Jumat (27/12/24) yang bertujuan untuk membentuk generasi berkarakter.
Prof. Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, ia menginginkan adanya senam pagi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai di sekolah sekitar 10 menit. Senam ini dinamakan Senam Anak Indonesia Hebat yang dapat diikuti gerakannya di unggahan video YouTube Kemendikdasmen.
Selain adanya berbagai dampak positif, tanpa disadari sebenarnya senam pagi seperti ini menyimpan efek negatif secara tidak langsung. Misalnya, pengurangan waktu belajar, efek kelelahan siswa, ketimpangan fasilitas, keterbatasan waktu ekstrakurikuler, dan lain sebagainya.
Kebijakan yang diterapkan ini memang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran siswa di sekolah, tetapi implementasi yang dilaksanakan secara nyata seharusnya tidaklah diabaikan agar tidak menuai kontroversi di dunia pendidikan.
Jika kita menilik beberapa sekolah, mereka memiliki program harian masing-masing sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang di antaranya salat duha, pengajian, literasi, dan lain-lain. Hal ini mampu mengganggu berbagai aktivitas harian di sekolah.
Selain itu, adanya pengurangan waktu belajar di sekolah yang membuat kurang efektif atau bahkan sebaliknya yakni penambahan sehingga membuat siswa merasa lelah, apalagi ditambah dengan belajar tambahan seperti les atau bimbel. Waktu ekstrakurikuler juga sebagai ranah pengembangan diri siswa melalui minat dan bakat yang dimiliki menjadi berkurang.
Bagi beberapa sekolah juga masih ada yang belum memiliki fasilitas yang memadai untuk senam pagi, misalnya lapangan dan peralatan lainnya. Sebab tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang mendukung program tersebut sehingga membuat pengalaman yang tidak merata di antara siswa.
Akibat beberapa dampak negatif yang dapat terjadi, diharapkan pemerintah dapat memberikan fleksibilitas jadwal kepada setiap sekolah agar diberi kebebasan untuk menyesuaikan waktunya, lalu melakukan evaluasi secara berkala ketika pelaksanaan program senam pagi dilaksanakan, dan perlu adanya kolaborasi dan keterlibatan pihak sekolah agar dapat dilaksanakan tanpa berbenturan dengan kegiatan rutin yang sudah berjalan.
Pemerintah tentu memiliki program yang membawa tujuan positif, tetapi juga harus memperhatikan penyelenggaraan berjalan dengan lancar dan tidak mengurangi produktivitas. Dengan mengatur jadwal yang lebih inklusif agar seluruh program terlaksana dan seimbang merupakan salah satu solusi dari penyelesaian masalah ini.
Oleh karena itu, pemerintah juga perlu melakukan konsistensi terhadap evaluasi program ini, baik dari segi pelaksanaan dan efektivitas. Mari kita wujudkan bersama 7 kebiasaan tersebut untuk generasi emas Indonesia.
Baca Juga
-
Taruh Batu di Atas Rel: Apakah Membahayakan Perjalanan Kereta Api?
-
Pikabuu: Stop! Game Edukatif Bahaya Judi Online yang Menggugah Kesadaran
-
Pertunjukan Akrobatik Cirque de Luna dari Rusia Hadir di Resinda Park Mall
-
Jangan Asal Colok! 7 Barang yang Dilarang Dicas di Stopkontak Kereta Api
-
Krisis Lagu Anak: Ketika Lirik Dewasa Jadi Konsumsi Anak di Media Sosial
Artikel Terkait
-
Program MBG Dikeluhkan Siswa: Uang Jajan Jadi Kurang, Makanan Sulit Ditelan
-
Kate Victoria Lim Sekolah di Mana? Berniat Lanjutkan Perjuangan Mendiang Alvin Lim
-
Review Makan Bergizi Gratis Anak Sekolah, Siswa Sisakan Ayam: Rasanya Aneh
-
Pernah Ditinjau Wapres Gibran saat Uji Coba, SMAN 70 Jakarta Belum Terapkan Makan Bergizi Gratis Hari Ini
-
Kudapan Program Makan Bergizi Gratis Perdana! Ayam Goreng, Tahu dan Tumis Kacang
Kolom
-
Slogan Sustainability Menjadi Kedok untuk Fashion Tak Bertanggung Jawab
-
BPJS Kesehatan Pangkas 21 Layanan: Efisiensi Anggaran atau Eliminasi Hak Rakyat?
-
Belajar Hidup dari Anak Kos, Tamat 1000 Pelajaran Hidup di Kota Orang
-
RJ untuk Penghinaan Presiden: Solusi Cerdas atau Bungkam Berkedok Damai?
-
Polisi Jadi Pahlawan Buruh? Kontroversi Penghargaan ITUC untuk Kapolri
Terkini
-
Final Piala Presiden 2025: Oxford United Lebih Meyakinkan Ketimbang Port FC, Calon Juara?
-
Tomi Adeyemi Suarakan Rasisme Terhadap Kulit Hitam dalam Novel Children of Blood and Bone
-
Ulasan Novel As Good As Dead: Ketika Keadilan Harus Dibayar dengan Darah
-
Sprint Race MotoGP Jerman 2025, Marc Marquez Pembalap Next Level
-
Ditagih Janji Liga Putri, Erick Thohir Umumkan Rencana Turnamen Pra Musim