Konflik dan ketegangan yang kini melanda kawasan Asia Barat alias Timur Tengah sejauh ini masih belum menemukan titik akhirnya. Bermula dari perseteruan antara Israel dan Iran, negara-negara koalisi pun mulai hadir dan membuat ketegangan semakin memanas.
Amerika Serikat yang menjadi induk semang dari Israel, mulai masuk dalam pusaran konflik dengan melancarkan serangan ke fasilitas-fasilitas militer milik Iran, yang mana membuat Iran murka dan memberikan balasan. Tak langsung membalas ke wilayah Amerika, menyadur laman Suara.com (24/6/2025), Iran melancarkan serangan rudal ke Al-Udeid, Qatar yang menjadi pangkalan militer dari Amerika Serikat.
Tak tinggal diam, Qatar pun menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk membalas perlakukan dari Iran tersebut, karena bagaimanapun meskipun Al-Udeid adalah pangkalan militer milik Amerika Serikat, namun wilayah tersebut tetaplah berada dalam kedaulatan negaranya.
Dan hal inilah yang membuat rencana pelaksanaan ronde keempat gelaran Piala Dunia 2026 zona Asia menjadi abu-abu. Pasalnya, kawasan Timur Tengah sendiri beberapa waktu lalu telah ditetapkan oleh induk sepak bola Asia, yakni AFC untuk menjadi tuan rumah dari tahapan selanjutnya kualifikasi.
Bahkan, menyadur laman Suara.com (13/6/2025), AFC sendiri telah menunjuk dua negara, yakni Arab Saudi dan Qatar untuk menjadi dua tuan rumah ronde ini, yang mana salah satu di antara mereka, yaitu Qatar telah terseret dalam pusaran konflik wilayah.
Namun di satu sisi, ketika ketegangan di Timur Tengah meningkat, kemudian Qatar juga mulai menunjukkan tanda-tanda bakal terlibat aktif, hal tersebut justru membawa sebuah keuntungan tersendiri bagi Timnas Indonesia, dan negara-negara peserta ronde keempat babak kualifikasi.
Bagaimana tidak, jika konflik ini terus terjadi setidaknya hingga bulan Oktober mendatang yang menurut laman AFC merupakan waktu untuk pelaksanaan pertandingan ronde keempat, maka bisa saja rencana AFC untuk menggelar tahapan kualifikasi ini di Timur Tengah menjadi bisa dibatalkan dan ditempatkan di negara yang netral.
Jika AFC konsisten dengan jadwal yang telah mereka tetapkan, dan di bulan Oktober situasi masih panas, maka mau tak mau mereka harus mencari tempat lain untuk melaksanakan babak kualifikasi, dengan memilih wilayah yang aman demi keselamatan para pemain.
Dan keputusan mencari venue netral pun menjadi sebuah hal yang patut untuk dikedepankan. Dan keuntungan untuk Timnas Indonesia jika hal itu terjadi adalah, maka mereka akan bertarung dengan modal yang sama seperti negara-negara lain, yakni tidak mendapatkan keuntungan menjadi tuan rumah.
Seperti yang kita ketahui bersama, menjadi tuan rumah dalam sebuah pertandingan merupakan sebuah hal yang sangat menguntungkan bagi tim manapun. Dengan adanya penunjukan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah ronde keempat babak kualifikasi, maka dapat dikatakan bahwa peluang mereka untuk melaju ke Piala Dunia tahun depan, cenderung lebih besar daripada Indonesia, Irak, Oman dan Uni Emirat Arab yang juga menjadi kontestan di ronde ini.
Bertarung di depan pendukung sendiri, tentunya akan menjadikan Arab Saudi dan Qatar memiliki semangat yang berlipat ganda. Sementara di sisi lain, tim-tim yang bukan berstatus sebagai tuan rumah, cenderung mengalami penurunan kualitas bermain imbas tekanan yang mereka dapatkan dari para penonton yang hadir.
Efek dari tekanan para penonton ini kepada para pemain ini sendiri tak bisa dikatakan main-main. Pasalnya, banyak pemain berkualitas yang justru tampil flop saat bertarung di hadapan para suporter fanatik sebuah tim. Tak perlu jauh-jauh, para pemain Arab Saudi yang dikenal garang di lapangan hijau pun menjadi ciut nyalinya saat bertarung di hadapan puluhan ribu suporter Indonesia di SUGBK lalu.
Dan sekarang, dengan adanya konflik yang tengah memanas di kawasan Timur Tengah, semoga saja venue pertandingan dipindahkan oleh AFC, sehingga Indonesia dan para kontestan lainnya mendapatkan keutungan tak harus bertarung di kandang salah satu tim pesaing.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tak Banyak Polah, Calvin Verdonk Balas Cemoohan Fans Lille dengan Cara Berkelas
-
Calvin Verdonk dan Perwujudan Nyata Harapan Level Eropanya yang Terpendam Setengah Dekade
-
Ironisme Marceng, Harus Terbuang dari Skuat saat Pasukan Garuda Berhadapan Lawan Favoritnya!
-
Tak Ada Bek Klub Eredivisie, Harga Total Skuat Garuda Alami Penurunan Signifikan
-
Gerbong STY Kian Habis: Kini Giliran Marselino Ferdinan Ditinggal Patrick Kluivert
Artikel Terkait
-
Pemain Keturunan Rp5,21 Miliar Jadi Tambahan Lini Tengah Timnas Indonesia?
-
Pemain Keturunan Semarang Masuk Daftar 10 Bek Termahal Asia, Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
-
Mendengar Ledakan Bom Iran di Qatar, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan Kevin Diks?
-
Jay Idzes, para Klub Peminat dan Akhir dari Saga Transfer Tentangnya yang Masih Abu-Abu
-
Here We Go! Timnas Indonesia OTW Punya Kapten di Klub Besar Eropa
Kolom
-
Ungkap Masalah Gizi MBG dan Luka di Meja Makan Sekolah, Apa Ada yang Salah?
-
Beban Kelompok: Dari Drama Numpang Nama sampai Fenomena Social Loafing
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Santri Pelopor dan Pelapor: Melawan Bullying di Pesantren
-
Media Sosial, Desa, dan Budaya yang Berubah
Terkini
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sinopsis Romantic Killer, Film Jepang yang Dibintangi Moka Kamishiraishi
-
7 Drama Korea Seru akan Tayang Oktober 2025, Catat Tanggalnya!
-
4 OOTD Stylish Vanesha Prescilla yang Bikin Daily Look Auto Kece!
-
Ulasan Novel Take Me for Granted: Menemukan Rasa Bahagia di Antara Luka