Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi anak marah. (unsplash.com/Mick Haupt)

Makan adalah kebutuhan. Termasuk juga ketika anak baru mulai makan, yaitu sekitar umur 6 bulan. Karena di usia tersebut, ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak

GTM atau Gerakan Tutup Mulut pada anak selalu membuat orangtua kebingungan harus menyajikan makanan apa, harus merubah menu yang mana, dan yang lainnya. Meskipun di YouTube ataupun beberapa artikel banyak tersedia informasi tentang menu MPASI yang pasti disukai anak, tapi tetap saja tidak selalu berhasil.

Nah, bisa menjadi rujukan, berikut 5 tips mengatasi Anak GTM agar gizi tetap tercukupi.

1. Mengganti Tekstur Makanan

Anak mulai mengonsumsi Makanan Pendamping Asi saat memasuki usia 6 bulan. Awal mereka makan, dimulai dengan makanan bertekstur cair. Ketika beberapa waktu kemudian anak susah makan, bisa jadi mereka harus naik tekstur menjadi makanan yang lebih padat.

2. Ganti Menu Makanan

Anak yang sudah memasuki usia 12 bulan, biasanya mulai diperkenalkan dengan menu masakan harian. Bisa jadi ketika mereka menolak makanan berkuah, misal sop atau kari, cobalah membuatkannya masakan yang kering. Misalnya telur dadar atau tempe goreng.

Dengan catatan, pergantian menu ini hanya boleh dilakukan antara menu makan berat dengan menu makan berat. Tidak boleh diganti dengan camilan ataupun susu. 

3. Biasakan Makan yang Teratur

Makan di jam yang teratur juga membuat anak memahami waktunya makan. Misalnya biasakan anak sarapan di jam 6 pagi, selingi camilan di jam 10 pagi, makan siang di jam 12, dan seterusnya. Selain agar anak memahami waktu makannya, makan di jam yang teratur dengan konsisten juga melatih kedisiplinan pada anak.

4. Biarkan Anak Mencoba Makan Sendiri

Membiarkan anak mencoba makan sendiri bisa dilakukan ketika anak berusia 8-12 bulan, atau ketika anak sudah bisa duduk sendiri.

Selain menjadi hal seru bagi anak karena bisa menyentuh makanannya sendiri, membiarkan anak makan sendiri juga melatih konsentrasi. Jangan pernah ragu membiarkan anak-anak menyentuh makanannya. Meskipun awalnya berantakan, lama-lama juga anak akan terbiasa.

5. Buatlah Makanan Semenarik Mungkin

Warna yang beragam seringkali membuat anak tergoda untuk makan. Sederhana saja, misalnya kombinasikan brokoli dengan wortel, tahu dengan tomat, buncis dengan kentang, atau yang lainnya. 

Kita saja sebagai orangtua seringkali tertarik dengan makanan warna-warni, bukan? Cobalah berkreasi dengan menu sederhana yang ada di dapur. Biarpun menu sederhana, bagi anak masakan mama tetap ter the best, kok!

Jadi itulah beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua ketika anak GTM. Masalah makan memang selalu menjadi nomor satu. Orangtua harus bisa sekreatif mengelola makanan anak. Jangan malas! Kalau cara yang satu belum berhasil, coba cara yang lain. Semoga tulisan sederhana ini bisa membantu, ya!

Mutami Matul Istiqomah