Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Dini Hariyani
Ilustrasi ruangan berkonsep minimalis. (Pexels.com/Christopher Moon)

Konsep hidup minimalis mengajarkan pada kita untuk hidup dengan benda-benda yang sedikit tetapi memiliki banyak fungsi. Di tengah kehidupan yang serba mudah mengapa banyak orang yang memilih konsep ini? Ada banyak alasan, salah satunya karena kenyamanan dan konsep hidup sederhana.

Inilah dasar pemikiran bagi orang yang ingin memulai hidup minimalis dirangkum dari buku berjudul Seni Hidup Minimalis karya Francine Jay.

1. Minimalis beda dengan kosong

Anggapan dari kebanyakan orang adalah hidup minimalis itu sama dengan kosong atau memiliki barang yang sedikit. Hal ini membuat orag sering mengurungkan niatnya untuk hidup minimalis.

Padahal, anggapan tersebut kurang tepat karena dasar pemikiran milimalis ini sebenarnya membatasi jumlah barang agar tidak berlebihan, bukan kosong sama sekali. 

2. Sedikit barang sedikit stres

Berapa banyak waktu, tenaga, serta biaya yang telah kita habiskan untuk barang-barang yang kita miliki? Terkadang barang yang sudah menumpuk lama dan tidak digunakan sering membuat kita stres. Membuangnya terlalu sayang, diberikan kepada orang lain juga tak layak.

Nah, pemikiran minimalis selanjutnya mengajarkan kita untuk memiliki barang dengan jumlah sedikit agar meghindarkan kita dari rasa stres untuk memelihara barang tersebut. 

3. Lepaskan ketertarikan pada barang

Seringkali kita mengoleksi barang yang tidak terlalu penting seperti majalah, gantungan kunci dan sebagainya. Alasannya karena kita suka. Namun barang tersebut hanya akan memenuhi berbagai sudut rumah dan membuat ruang menjadi berkurang.

Dasar pemikiran minimalis selanjutnya mengajak kita untuk tak terlalu terobsesi dengan barang yang kurang memiliki fungsi. Perlahan, lepaskan ketertarikan kita pada barang tersebut agar kita tak selalu mengoleksi barang yang kurang bermanfaat. 

4. Filter barang yang masuk

Dasar pemikiran ini harus ditanamkan untuk memulai hidup minimalis. Tanyakan pada diri sendiri mengapa kita membeli barang tersebut. Apakah memiliki fungsi atau sekedar memenuhi ruangan?

Hal ini harus kita tanamkan untuk memulai hidup minimalis agar barang tak begitu saja kita miliki yang pada akhirnya hanya akan menambah isi ruangan serta menyita waktu kita.

5. Nikmati ruang

Dalam membangun rumah tentu tujuan utamanya adalah untuk menikmati ruang yang ada. Lalu bagaimana jika ruang tersebut malah penuh dengan berbagai barang dan perabot? Inilah dasar pemikiran minimalis selanjutnya. Menikmati ruang yang kita miliki dengan perabot secukupnya dan barang seadanya.

6. Merasa cukup

Dasar pemikiran ini akan mengajarkan kita untuk memiliki barang sewajarnya saja. Jika kita sudah memiliki sebuah pulpen yang dapat digunakan beberapa bulan, lantas mengapa kita perlu membeli lagi 10 buah? Bangun rasa syukur yang ada dalam diri agar tak terobsesi untuk memiliki barang dengan jumlah banyak.

7. Hidup sederhana

Setelah kita membangun rasa syukur, kita juga perlu memiliki pola pikir sederhana. Hidup minimalis dengan barang yang ada, tidak perlu yang lebih banyak.

Selain itu kita juga harus memikirkan nasib generasi yang akan datang. Berlaku bijak dengan sumber daya yang ada karena generasi mendatang juga memiliki hak untuk menikmatinya.

Itulah 7 dasar pemikiran yang dapat diterapkan untuk memulai hidup minimalis. Pada dasarnya pemikiran tersebut dapat kita tanamkan perlahan dalam diri. Mulai dengan langkah kecil dan tidak perlu terburu-buru. Ada yang ingin mencoba?

Dini Hariyani